Brilio.net - Fenomena meningkatnya jumlah lansia terlantar di Indonesia belakangan ini mulai menarik perhatian publik, terutama di media sosial. Dalam berbagai laporan dan unggahan, banyak lansia ditemukan hidup tanpa perawatan, bahkan beberapa di antaranya ditinggalkan oleh keluarga sendiri. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar: mengapa begitu banyak orang tua di usia senja berakhir dalam kesepian dan keterlantaran?
Salah satu video yang viral di TikTok datang dari akun @mbak.butet, yang menampilkan sosok Arief Camra, pengurus Griya Lansia Malang, tempat penampungan dan perawatan lansia di Jawa Timur. Dalam video berdurasi singkat itu, Arief membagikan pengalamannya merawat ratusan lansia, sekaligus mengungkap alasan mengejutkan mengapa sebagian besar dari mereka adalah pria.
BACA JUGA :
Kisah lansia 71 tahun meninggal dunia seminggu setelah wisuda S3, perjuangannya bikin salut
Penuturan Arief menjadi bahan perbincangan karena menggambarkan realitas sosial yang sering luput dari perhatian: bahwa banyak lansia pria ternyata mengalami keterlantaran akibat pola hidup mereka di masa muda.
Pengakuan dari Pengurus Griya Lansia Malang
foto: TikTok/@mbak.butet
BACA JUGA :
Pasangan lansia ini pilih tinggal di tengah hutan tanpa listrik, 9 potret rumahnya bikin miris
Brilio.net melansir dari akun @mbak.butet, Selasa (14/10), dalam video tersebut, Arief Camra menjelaskan bahwa sebagian besar lansia pria yang kini hidup di Griya Lansia dulunya adalah sosok yang kurang harmonis dengan keluarganya.
"saya sudah merawat 500 lansia terlantar lebih. 87 persen lansia terlantar yang laki-laki, kurang lebih jumlahnya 300 orang, itu dimulai dari menyakiti pasangannya menyakiti istrinya," ujar Arief.
Kurang harmonisnya keluarga tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satu yang disebutkan Arief adalah masalah perselingkuhan. Gara-gara selingkuh, para pria ini menelantarkan istri dan anak-anaknya demi wanita lain.
"ada yang nikah lagi, kemudian meninggalkan anak-anaknya. Ada yang selingkuh, kemudian meninggalkan anak dan istrinya," lanjut Arief.
Efek Perselingkuhan Bagi Anggota Keluarga
foto: TikTok/@mbak.butet
Menurut Arief, saat perselingkuhan terjadi, anak cenderung memihak kepada ibunya. Hal itu lantas membuat seorang bapak atau suami berada di posisi meninggalkan dan bergabung dengan keluarga baru.
"anak itu rata-rata berpihak kepada ibunya. Secara psikologis seperti itu," ujar Arief.
Saat seorang bapak memulai kehidupan baru dengan keluarga baru, tapi kemudian mengalami kegagalan di pernikahan kedua, dia biasanya akan kembali ke anak-anak pertamanya. Sayangnya, dikasus yang Arief temukan, para anak dan mantan istri sudah tidak mau menerima mereka lagi.
"Kemudian si bapak ini kemudian menikah lagi dengan istri baru, mengalami kegagalan, akhirnya pulang ke anak nggak di terima, pulang ke mantan istri nggak di terima. Biasanya pulang itu sudah dalam keadaan jatuh," ujar Arief.
Perilaku Masa Muda Tentukan Nasib di Hari Tua
foto: Freepik.com
Arief menambahkan bukan cuma anak dan istrinya saja yang tidak mau menerima, biasanya keluarga dari si suami pun enggan karena perilaku yang telah diperbuat saat muda para laki-laki tersebut.
"bahkan keluarganya sendiri itu nggak membela, karena apa? Karena perilaku semasa muda. Itu saya punya datanya dan benar-benar saya teliti," kata Arief.
Tanggapan Warganet di Kolom Komentar
foto: TikTok/@mbak.butet
Postingan yang diunggah 6 hari lalu ini sontak menuai banyak respon dari warga TikTok. Nggak sedikit dari mereka yang membagikan cerita orang-orang terdekatnya. Ada pula yang meng-amini pernyataan Arief Camra.
"saya pernah praktek di panti Werda. dan yang di bilang pak Arif ini kenyataan. atau yang tidak punya anak tapi tidak baik sama ponakan2. makannya dosenku bilang bagaimana hari tuamu itu tergantung masa mudamu dulu," kata @dian_litu_lutfi.
"Bpk gak menikah lagi tapi pernah selingkuh, ibu sekuat itu bertahan, NPD akut+patriarki garis keras, sekarang di pernikahan 30th+ kami anak2nya bantu untuk cerai, kasian ibu gak pernah tentram hidupnya, sukur2 ibu panjang umur dgn tekanan setiap begitu," cerita @username123_.1233.
"fakta di lapangan ujung ujungnya anak y di bilang durhaka,Krn TDK merawat bapaknya," timpal @triana_fita88.
"Bokap gue contoh nyata. Malah gue kaga dikasih kesempatan buat milih ikut siapa, rasanya bener2 kaya dibuang. Dari lulus smp sampe skg 29 kaga dipeduliin tp tbtb maksa pgn gue ‘rawat’ wkt udah bangkrut & udah sebatangkara," ujar @dddarkchocoo.
FAQ Seputar Lansia Telantar dan Hubungan Keluarga
1. Mengapa lansia pria lebih banyak yang telantar dibanding wanita?
Karena secara sosial, pria cenderung kurang memiliki kedekatan emosional dengan anak atau pasangan, sehingga ketika menua, mereka kehilangan dukungan sosial yang cukup.
2. Apa penyebab utama lansia bisa ditelantarkan oleh keluarga?
Selain faktor ekonomi, penyebab utama adalah kurangnya komunikasi dan hubungan emosional yang terbangun sejak muda.
3. Bagaimana cara mencegah hal ini terjadi di masa depan?
Bangun komunikasi yang sehat dalam keluarga, libatkan diri dalam kehidupan anak, dan pelihara empati terhadap pasangan serta orang tua.
4. Apa peran masyarakat dalam membantu lansia telantar?
Masyarakat dapat membantu dengan menyebarkan kesadaran, mendukung panti sosial, atau menjadi relawan di tempat perawatan lansia.
5. Apa pelajaran dari kisah para lansia di Griya Lansia Malang?
Bahwa cinta, perhatian, dan hubungan yang tulus jauh lebih berarti dibanding materi atau status sosial di masa tua.