Brilio.net - Jodoh dan maut selalu menjadi misteri yang tak bisa ditebak. Tak ada satu pun manusia yang tahu kapan kebahagiaan berubah menjadi duka mendalam. Begitu pula kisah pilu dari seorang pengantin pria di Kediri yang berpulang tak lama setelah mengucap ijab kabul dengan kekasih hatinya.
Momen mengharukan itu dibagikan oleh seorang pembawa acara bernama Erwin Siddhartha melalui akun TikTok pribadinya, @erwinsiddhartha. Ia mengenang betapa pernikahan tersebut bukan sekadar upacara sakral, melainkan perjuangan terakhir dari seorang pria yang tetap berusaha kuat di tengah kondisi kesehatannya yang kian menurun. Video itu sontak viral dan menyentuh hati banyak orang.
BACA JUGA :
Viral kisah wanita batal menikah H-4, sudah rela resign kerja demi ikut calon suami tapi ditinggal
Erwin mengaku menjadi saksi bagaimana sang mempelai pria, Andre, berjuang untuk tetap melangsungkan pernikahan meski fisiknya sudah lemah. Keluarga sebenarnya telah berbesar hati jika acara itu harus ditunda atau bahkan dibatalkan. Namun, tekad Andre begitu kuat untuk menepati janjinya pada sang kekasih, Evi.
Dalam unggahannya, Erwin menulis pesan yang sekaligus menjelaskan alasan di balik kisah yang ramai diperbincangkan publik. Ia menegaskan bahwa kisah itu bukan sekadar viral semata, melainkan bentuk ketulusan dan pengorbanan cinta sejati.
BACA JUGA :
Viral konsep unik nikah Gen Z, gelar akad nikah ala bioskop, habis Rp200 juta, ini kisahnya
foto: TikTok/@erwinsiddhartha
"Atas permintaan keluarga, hari ini akan saya ceritakan kisah dari mas Andre. Tentang kegigihan, ketulusan, pengorbanan, cinta, dan tekad. Sekaligus meluruskan komen-komen yang mencerca dan kurangnya rasa empati," tulis Erwin, dikutip brilio.net dari TikTok @erwinsiddhartha pada Selasa (4/11).
Erwin kemudian menceritakan bagaimana Andre menjalani prosesi pernikahan dengan segala keterbatasannya. Semua pihak terharu menyaksikan perjuangannya menyelesaikan akad nikah yang berlangsung sederhana namun penuh makna.
"13 hari lalu saya menjadi saksi mas Andre tetap ingin menjalankan semua prosesi dengan keterbatasan. Semua keluarga sudah bebesar hati untuk menskip semua," jelasnya.
Menurut Erwin, pernikahan itu berjalan cepat dan penuh kesyahduan. Tidak ada pesta besar, hanya momen singkat yang dipenuhi doa dan haru dari keluarga serta orang terdekat.
"Semua prosesi dari awal sampai akhir tidak lebih dari 60 menit. Mas Andre seorang lelaki yang bertanggung jawab dan baik," ungkapnya.
Erwin menambahkan bahwa keinginan untuk tetap menikah berasal sepenuhnya dari Andre sendiri. Keluarga awalnya sempat ragu, tetapi mereka akhirnya mengalah demi memenuhi harapan terakhirnya.
foto: TikTok/@erwinsiddhartha
"Sebenarnya, semua itu merupakan keinginan Mas Andre sendiri. Keluarga hanya menuruti keinginannya siapa tahu hal itu menjadi obat dan penyemangat untuknya," kata Erwin dalam postingannya.
Menurut Erwin, kondisi kesehatan Andre sempat naik turun sejak beberapa bulan terakhir. Awalnya, ia hanya mengeluh batuk biasa dan tidak menyangka akan menghadapi penyakit yang begitu berat.
"Awalnya, Mas Andre hanya mengalami batuk biasa. Tanggal 1 September, ia menjalani rawat inap pertama. Setelah itu sempat sehat dan kembali bekerja seperti biasa," ujarnya.
Namun, situasi berubah setelah pemeriksaan lanjutan dilakukan. Andre ternyata mengidap penyakit serius yang menyerang organ vitalnya, hingga memerlukan penanganan intensif dari dokter.
"Namun, pada pemeriksaan berikutnya, ia divonis mengidap TBC jantung. Tanggal 10 Oktober, keluarga membawa Mas Andre ke rumah sakit rujukan di Surabaya. Dokter menyarankan untuk pemasangan selang guna mengeluarkan cairan dari jantung," jelas Erwin.
Meski kondisinya semakin memburuk, Andre tetap bersikeras agar tindakan medis dilakukan setelah pernikahan. Ia tidak ingin melewatkan momen sakral yang telah lama ia nantikan bersama Evi.
"Namun, Mas Andre meminta agar tindakan tersebut dilakukan setelah akad nikah, dan pihak dokter mengizinkan. Pemasangan selang dijadwalkan tanggal 17 Oktober, seusai akad. Dokter juga berpesan, jika terjadi kondisi darurat, agar segera dibawa ke IGD di Surabaya," ungkapnya.
foto: TikTok/@erwinsiddhartha
Selama masa pemulihan, Evi selalu setia menemani calon suaminya itu. Ia menjadi sosok yang terus memberi semangat agar Andre tidak menyerah dalam menghadapi penyakitnya.
"H-5 sebelum akad, Evi juga yang mengantarkan Mas Andre ke RS Dr. Soetomo. Ia sempat menyarankan untuk menunda pernikahan, tapi Mas Andre bersikeras ingin tetap melanjutkan," imbuhnya.
Pada hari pernikahan, kondisi Andre kian melemah. Ia tetap berusaha hadir untuk mendampingi Evi, tetapi akhirnya harus lebih dulu dibawa ke rumah sakit karena fisiknya tak lagi kuat.
"Saat kondisi Mas Andre melemah pada hari Rabu sebelum akad, ia akhirnya berangkat lebih dulu ke Surabaya, sementara Evi tetap menyambut tamu di acara. Mas Andre awalnya ingin menemani, tapi karena fisiknya tidak kuat, ia terpaksa berangkat lebih dulu," tutupnya.
Kisah mengharukan itu membuat banyak warganet menitikkan air mata. Mereka memuji keteguhan hati Andre yang tetap ingin menepati janji suci di tengah perjuangan melawan penyakitnya. Doa dan ungkapan belasungkawa terus mengalir di kolom komentar, mengenang cinta tulus yang tak lekang oleh waktu.
"Yang komen "kenapa harus di rayakan kenapa resepsi an..kasihan kecapekan". mereka gak tau berharganya moment ini," kata @umirafi727.
"Manusia hanya menerima takdir bukan penentu,semua sudah jadi kehendaknya, semoga dikuatkanistridan keluarga mas Andre, Khusnul khatimah mas alfatihah mas Andre," kata @spesial.libra.
"Mas Andre pasti bahagia telah menepati janjinya kepada orang yang di cintainya bahkan menjadi cinta terakhir,, 😢😢😢 ntuk istri nya yg kuat kak," kata @anaclaluwdhatieny.
