Brilio.net - Affan Kurniawan, driver ojol berusia 21 tahun yang tewas setelah dilindas mobil rantis Brimob di Pejompongan, ternyata tinggal di sebuah gang kecil kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Gang sempit yang dulunya akrab dengan suara motor Honda Beat milik Affan kini terasa sunyi. Biasanya, suara knalpot motornya jadi tanda kalau Affan baru saja pulang kerja. Warga sekitar juga terbiasa melihat jaket hijau khas ojol yang selalu melekat di tubuhnya saat melintas di gang itu. Tapi sekarang, pemandangan itu sudah nggak akan pernah muncul lagi.
BACA JUGA :
Datang ke pusara Affan Kurniawan untuk kirim doa, Ria Ricis siapkan bantuan untuk keluarga
foto: Liputan6.com/Winda Nelfira
Jalan Lasem, tempat Affan tinggal, kini kehilangan satu sosok yang setiap hari selalu pulang dengan senyum lelah tapi penuh rasa puas. Senyum yang seakan bercerita kalau kerja kerasnya di jalanan Jakarta berhasil membawa pulang rezeki buat keluarganya. Jaket hijau yang dulunya sering tergantung rapi di hanger kontrakan pun kini hanya tinggal kenangan. Affan Kurniawan sudah pulang untuk terakhir kalinya.
BACA JUGA :
9 Potret Prabowo Subianto temui keluarga Affan Kurniawan, salami dan peluk orang tua mendiang
Kehidupan Affan bersama keluarganya berlangsung di kontrakan sederhana berukuran 3x12 meter. Bangunan kecil itu berdiri di antara megahnya deretan gedung-gedung tinggi khas Jakarta. Kontrakan mungil itu menjadi tempat Affan berbagi hari bersama lima anggota keluarganya.
foto: Liputan6.com/Winda Nelfira
Kalau dilihat dari dalam, penampakan kontrakan jauh dari kata mewah. Kamar yang ditempati Affan begitu sederhana. Hanya ada kasur, lemari, dan beberapa perabot penting lain yang disusun sekadarnya menyesuaikan ruangan yang sempit. Suasananya kontras banget kalau dibandingkan dengan rumah para pejabat atau orang berada yang dilengkapi fasilitas lengkap.
Di kamar kecil itu, tak ada AC untuk menyejukkan udara panas Jakarta. Yang ada hanyalah dua kipas angin gantung sederhana yang berfungsi mengusir hawa gerah. Di ruangan itulah Affan biasa merebahkan tubuhnya, menghapus rasa lelah setelah seharian keliling jalanan sebagai ojol. Kamar sederhana itu jadi tempat ia menemukan sedikit ketenangan di tengah kerasnya perjuangan hidup di ibu kota.
Sosok Affan di Mata Keluarga
Sehari-hari, Affan dikenal tak neko-neko. Dia Pendiam, pekerja Keras, dan tulang punggung keluarga. “Affan itu kesehariannya pendiam aja, nggak neko-neko,” kata Paman Affan, Tholib, dikutip brilio.net dari Liputan6.com, Sabtu (30/8).
Affan adalah sosok selalu membawa kebahagiaan bagi orang-orang terdekatnya. Akim (21), sahabat saat masih duduk di bangku SMP mengenang Affan sebagai sosok yang ceria dan royal.
foto: Liputan6.com/Winda Nelfira
“Affan tuh orangnya seru dan asik, ceria banget. Kalau saya nggak punya duit, dia suka ngebeliin jajan saya duluan,” kata Akim.
Akim menyebut, hobi Affan juga sederhana. Affan gemar bermain bola bersama teman-temannya.
“Kita pernah mabar bola bareng. Orangnya enggak pernah cari masalah, tapi kalau ada yang ganggu dia berani,” kata Akim.
FAQ Perkembangan Kasus Affan Kurniawan
1. Siapa sebenarnya Affan Kurniawan?
Affan adalah pemuda 21 tahun, pengemudi ojol, yang tinggal bersama keluarga di kontrakan sederhana kawasan Menteng. Ia menjadi korban tewas setelah terlindas rantis Brimob di Pejompongan, Jakarta Pusat.
2. Apa langkah hukum terbaru dari Polri?
Divpropam Polri sudah menetapkan 7 anggota Brimob sebagai pelanggar kode etik. Mereka ditahan khusus selama 20 hari untuk menjalani pemeriksaan mendalam.
3. Apakah ada permintaan maaf dari pihak aparat?
Iya. Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Dankorbrimob Komjen Imam Widodo sudah minta maaf langsung ke keluarga Affan dan berjanji kasus ini ditindak tegas.
4. Bagaimana dukungan masyarakat terhadap keluarga Affan?
Komunitas ojol, serikat buruh, hingga selebriti seperti Ria Ricis ikut menunjukkan solidaritas—mulai dari doa bersama, aksi damai, sampai bantuan materiil.
5. Apa respon Komnas HAM soal kasus ini?
Komnas HAM ikut turun tangan memantau langsung, memastikan investigasi berjalan transparan dan menghormati hak asasi korban serta keluarga.