Viral anak polisi pukul Wakepsek di Sinjai gara-gara diadukan suka bolos, ujungnya sang siswa di-DO
  1. Home
  2. »
  3. Duh!
18 September 2025 09:10

Viral anak polisi pukul Wakepsek di Sinjai gara-gara diadukan suka bolos, ujungnya sang siswa di-DO

Kejadian ini terjadi di SMA Negeri 1 Sinjai. Cisilia Perwita Setyorini
foto: Meta AI

Brilio.net - Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sinjai Mauluddin, menjadi korban pemukulan oleh muridnya sendiri, MF. Peristiwa terjadi di ruang BK, Rabu (17/9/2025), ketika pihak sekolah memanggil orang tua MF karena kerap bolos pelajaran. Ironisnya, ayah MF yang merupakan anggota polisi lalu lintas justru hanya diam menyaksikan anaknya memukul sang guru.

Kepala SMA Negeri 1 Sinjai, Muh Suardi, mengonfirmasi adanya insiden pemukulan terhadap seorang guru bernama Mauluddin. Menurutnya, persoalan itu bermula ketika Mauluddin melaporkan siswanya, MF, ke guru BK lantaran sering tidak mengikuti pelajaran. Uniknya, ketidakhadiran itu hanya terjadi di jam pelajaran yang diampu oleh Mauluddin.

BACA JUGA :
Viral, pria pengendara mobil stiker TNI pukul remaja di Tol Jagorawi


“Jadi siswa ini dilapor ke BK karena selalu bolos, khusus di jam mata pelajaran Pak Mauluddin. Tasnya ada, tapi orangnya tidak masuk,” jelas Suardi, Rabu (17/9).

Karena kebiasaan bolos itu terus berulang, pihak sekolah kemudian memanggil orang tua MF untuk hadir dan melakukan pembinaan bersama. Orang tua MF yang diketahui merupakan seorang anggota kepolisian datang ke sekolah dengan mengenakan celana cokelat, ikat pinggang polisi lalu lintas, dan sebuah jaket.

Awalnya suasana pertemuan di ruang BK berjalan normal. Namun, tak lama kemudian ayah MF menanyakan keberadaan Mauluddin. Setelah dipanggil dan hadir di ruang BK, Mauluddin justru langsung menerima pukulan dari siswanya sendiri tanpa peringatan.

BACA JUGA :
Pemukulan terhadap driver truk minimarket ini miris, bikin ikut emosi

“Pak Mauluddin datang setelah ditelepon wali kelasnya. Begitu masuk, tiba-tiba diserang, dipukul langsung oleh siswanya,” ungkap Suardi dikutip brilio.net dari Liputan6.com, Kamis (18/9).

Hal yang membuat miris, lanjut Suardi, sang ayah yang seharusnya melerai justru hanya berdiri menyaksikan peristiwa itu. Tidak ada upaya sedikit pun dari orang tua MF untuk menghentikan aksi kekerasan terhadap guru tersebut.

“Justru yang melerai itu pegawai TU perempuan dan salah satu orang tua siswa lain yang juga kebetulan dipanggil ke BK. Sementara ayahnya hanya berdiri, tidak melerai,” tambahnya.

Sesudah kejadian, sekolah mendampingi Mauluddin untuk melaporkan kasus ini ke Polres Sinjai. Ia juga sudah menjalani visum akibat mengalami memar akibat pemukulan. “Sudah kita dampingi melapor. Pak Mauluddin ini orangnya baik, setahu saya tidak pernah ada masalah pribadi dengan siswanya. Jadi murni karena masalah bolos,” tegas Suardi.

Usai kejadian itu, MF (18) dikeluarkan dari sekolah setelah memukul Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Mauluddin. Kepala SMA Negeri 1 Sinjai Muh Suardi menuturkan keputusan itu diambil secara bulat oleh seluruh guru. Menurutnya, tindakan kekerasan terhadap tenaga pendidik tidak bisa ditoleransi dan sudah mencoreng nama baik sekolah.

"Setelah kejadian, habis Zuhur sekitar jam 1 (13.00 Wita) kita langsung rapat. Di Dewan Guru diputuskan itu. Tidak ada guru yang mau menerima ini anak, jadi dikeluarkan pada hari itu juga," tegas Suardi, Rabu (17/9).

Polisi Minta Maaf dan Bantah Biarkan Anak Pukul Wakepsek

Anggota Satuan Lalu Lintas Polres Sinjai, Aiptu Rajamuddin, akhirnya menyampaikan permintaan maaf kepada pihak SMA Negeri 1 Sinjai. Permintaan maaf itu disampaikannya setelah insiden pemukulan terhadap wakil kepala sekolah, Mauluddin, dilakukan oleh putranya sendiri, MF (18).

Insiden itu terjadi ketika Rajamuddin mendampingi anaknya memenuhi panggilan sekolah di ruang Bimbingan Konseling (BK). Saat pertemuan berlangsung, MF tiba-tiba melayangkan pukulan ke arah Mauluddin, meski sang ayah berada tepat di depannya. Pemanggilan MF sendiri dilakukan karena ia sering ketahuan membolos pelajaran.

Peristiwa tersebut kemudian menyebar luas di media sosial dan memicu reaksi keras dari masyarakat. Tidak hanya warganet, berbagai pihak juga mengecam aksi tidak pantas siswa terhadap guru, terlebih dilakukan di hadapan orang tua.

Menanggapi kejadian itu, Rajamuddin menyampaikan penyesalan mendalam sekaligus memohon maaf secara terbuka. “Saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada Pak Mauluddin, kepada UPTD SMAN 1 Sinjai, kepada semua persatuan guru se-Indonesia, terutama kepada dunia pendidikan, dan masyarakat Sinjai atas kejadian tersebut,” kata Rajamuddin di Mapolres Sinjai, Rabu (17/9).

Dalam pengakuannya kepada awak media, Rajamuddin menegaskan bahwa ia datang ke sekolah semata-mata untuk mendampingi anaknya. Ia membantah keras anggapan yang menyebut dirinya hanya berdiam diri saat menyaksikan anaknya menyerang sang guru.

“Saya melerai. Saya tidak melakukan pembiaran,” tegasnya, menepis kabar yang beredar di publik.

Rajamuddin kemudian menjelaskan awal mula ia hadir di sekolah. Menurutnya, ia datang setelah mendapat panggilan dari guru BK terkait perilaku putranya yang sering tidak masuk kelas. Barulah ia mengetahui bahwa MF kerap menghilang pada jam pelajaran tertentu.

"Karena anak saya bolos, kami selaku orang tua dipanggil guru BK. Saya sempat marahi anak saya. Saya bilang, ‘Nak, kau pergi minta maaf sama gurumu, sama wali kelasmu. Kamu bikin saya malu di sini’," ungkap Rajamuddin.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags