Brilio.net - Wali murid tuntut guru Madrasah Diniyah (Madin) Rp25 juta minta maaf usai viral, kembalikan duit karena tak kuat hujatan
Kasus yang menimpa seorang guru madrasah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah sempat menghebohkan jagat maya. Ahmad Zuhdi, pengajar Madin, mendadak menjadi sorotan setelah dituntut membayar denda Rp25 juta oleh wali murid.
BACA JUGA :
Balasannya tak terduga, guru madrasah di Demak dapat motor dan umrah gratis dituntut Rp25 juta
Peristiwa bermula ketika Zuhdi sedang mengajar murid kelas 5 dan tiba-tiba dilempar sandal oleh siswa kelas 6 yang tengah gaduh. Miftahul menjelaskan bahwa insiden itu terjadi pada Rabu (30/4) saat situasi kelas sulit dikendalikan.
Setelah siswa lain menunjuk siapa pelaku pelempar sandal, Ahmad Zuhdi secara spontan menarik dan menampar murid berinisial D. Aksi itu disebut sebagai reaksi spontan yang dilakukan Zuhdi di tengah kondisi kelas yang gaduh.
Zuhdi mengakui perbuatannya, namun menegaskan bahwa tindakannya bertujuan mendidik, bukan melukai. Ia tidak menyangka tindakan spontan itu akan berujung pada tuntutan uang damai yang besar dari pihak wali murid.
BACA JUGA :
Sosok Andy Byron, CEO Astronomer yang mendadak viral usai aksi mesra di konser Coldplay
Wali murid tuntut guru madin
© TikTok/@arifwahyudi.aw
Guru berusia 63 tahun itu menyebut sempat diminta membayar uang damai sebesar Rp25 juta, jumlah yang sangat berat bagi pengajar dengan penghasilan Rp450 ribu setiap empat bulan. Setelah proses mediasi, jumlah tersebut akhirnya disepakati menjadi Rp12,5 juta.
Kasus ini menuai simpati publik dan membuat nama Zuhdi viral. Belakangan, suasana berubah setelah keluarga murid datang dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.
Permintaan maaf disampaikan langsung oleh Siti Mualimah, ibu dari siswa yang sebelumnya terlibat dalam insiden dengan guru madin tersebut. Ia datang mewakili keluarga untuk menunjukkan itikad baik dan menyampaikan penyesalan secara terbuka.
“Saya wakil omnya, atas nama keluarga besar Mualimah mohon maaf kepada Pak Zuhdi kalau ada langkah salah atau perkataan salah. Ya semuanya untuk istilahnya kebaikan, dan pembelajaran kedepannya. Saya sebagai wakil dari keluarga, saya minta maaf,” ucap perwakilan keluarga Mualimah dikutip dari akun tiktok @abduelwafie, Senin (21/7).
Wali murid tuntut guru madin
© TikTok/@abduelwafie
Permintaan maaf disampaikan oleh perwakilan keluarga besar Mualimah yang datang langsung menemui Ahmad Zuhdi di kediamannya. Ia mewakili pihak keluarga untuk menunjukkan itikad baik dan menyampaikan penyesalan atas kegaduhan yang telah terjadi.
“Saya wakil omnya, atas nama keluarga besar Mualimah mohon maaf kepada Pak Zuhdi kalau ada langkah salah atau perkataan salah. Ya semuanya untuk istilahnya kebaikan, dan pembelajaran kedepannya. Saya sebagai wakil dari keluarga, saya minta maaf,” ucap om dari keluarga Mualimah dikutip dari akun tiktok @abduelwafie, Senin (21/7).
TikTok/@abduelwafie
Kemudian, Siti Mualimah juga turut menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada Ahmad Zuhdi. Ia mengungkapkan penyesalannya atas kegaduhan yang terjadi dan berharap masalah ini tidak berlarut.
Siti juga mengaku terpukul dan trauma setelah menerima banyak hujatan dari publik pasca kasus ini viral. Mualimah diketahui merupakan mantan caleg DPRD Demak yang gagal melaju di Pileg 2024 dengan perolehan hanya 36 suara.
“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat dan kepada Pak Ahmad Zuhdi. Saya tidak bermaksud membuat masalah sebesar ini. Saya sangat terpukul dengan hujatan yang saya terima,” ujar Siti dalam pernyataannya.
Wali murid tuntut guru madin
© TikTok/@abduelwafie
Dia menegaskan, kehadirannya ke rumah Ahmad Zuhdi dilakukan dengan niat baik untuk menyelesaikan masalah tanpa memperpanjang polemik. Ia menegaskan bahwa keluarga datang secara ikhlas dan tidak ingin memperkeruh keadaan.
“Niatan ke sini ikhlas, Pak Zuhdi dan beserta mau mengembalikan uangnya, tapi di pihak Zuhdi legawa tidak mau menerima,” imbuhnya.