Brilio.net - Iklan atau kampanye dalam memasarkan produk maupun program terkini memang sering dibuat oleh beberapa orang. Biasanya iklan dibuat agar produk atau program yang ditawarkan dapat menarik banyak konsumen dan perhatian publik.
Iklan atau kampanye tak melulu menjual barang, biasanya juga dimanfaatkan untuk personal branding atau citra diri yang baik. Iklan ini bisa dikemas menjadi berbagai bentuk, seperti poster, baliho, atau video.
BACA JUGA :
10 Pensiunan jenderal bintang 4 di lingkaran Jokowi
Tak terkecuali pada musim pemilihan umum, semua calon legislatif berbondong-bondong untuk mempromosikan dirinya melalui media promosi tersebut. Apalagi beberapa bulan ke depan pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden 2019 akan berlangsung. Pastinya calon presiden dan wakil presiden membuat iklan sebagai salah satu alat kampanye.
Calon Presiden dan Wakil Presiden di PPilpres 2019 membuat beberapa iklan kampanye yang cukup menuai kontroversi. Baik kubu Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi berlomba untuk menuunjukkan visi-misi dan citra yang baik melalui iklan yang dibuat tersebut.
Kali ini brilio.net telah merangkum beberapa iklan kampanye jelang pilpres 2019 yang cukup menuai kontroversi, Selasa (18/12).
BACA JUGA :
Prabowo naik ojek online, helm dan sepeda motornya jadi sorotan
1. Iklan bendungan Jokowi di bioskop
Iklan Pemilu 2019 buatan KPU yang menampilkan pasangan capres-cawapres ramai dibahas.
Iklan ini banyak menuai kritik dari pihak kubu Prabowo-Sandi.
Iklan yang dipersoalkan ini ditampilkan di kanal YouTube resmi KPU dengan judul Yuk Kenali Peserta Pemilu Serentak 2019. Materi iklan serupa juga sudah lebih dulu ada di situs KPU. Warganet juga ikut berkomentar soal polemik pencantuman gelar akademik ini.
"Gelarnya Pak Prabowo dan Pak Sandiaga kok gak ditulis? S1 dan S2 nya pak Sandiaga jelas loh didapatinnya... sebegitunya banget ya KPU?" tulis akun Atika Surya.
"Kok Gelar Pak Sandi Uno cuma (H) doang ? Ada apa ini KPU ? Kasian kan Gelar S1,S2 nya di Luar negeri nya ga di tulis. #boikotKotakKardusKPU?" imbuh akun Wira Abdul Fatah.
"Gelar Akademis Joko Amin ditulis. Tapi kenapa Gelar Akademis paslon 02 Prabowo Sandiaga tidak ditulis? Ada apa dengan KPU RI??" timpal akun Fairmansyah Syahgiar.