Brilio.net - Cokelat telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia selama berabad-abad. Dengan rasa manis dan pahit yang khas, cokelat tidak hanya menjadi camilan favorit banyak orang, tetapi juga memiliki nilai budaya dan sejarah yang mendalam. Dari minuman aristokrat hingga jajanan sehari-hari, cokelat telah mengalami evolusi yang panjang dan menarik.
Namun, tahukah kamu bahwa di masa lalu, cokelat memiliki fungsi yang jauh lebih dari sekadar makanan ringan? Peradaban kuno, khususnya di Mesoamerika, telah lama menghargai biji kakao—bahan utama cokelat—sebagai komoditas yang sangat berharga. Bahkan, peradaban Aztec menggunakan biji kakao sebagai mata uang resmi untuk perdagangan dan berbagai transaksi ekonomi.
BACA JUGA :
Bukan cuma tanggal kedaluwarsa, ini arti kode di kemasan minuman
Berikut ini ulasan lengkap mengenai sejarah unik bagaimana cokelat tidak hanya dikonsumsi sebagai minuman eksklusif, tetapi juga digunakan sebagai alat tukar yang bernilai tinggi dalam kehidupan sosial dan ekonomi bangsa Aztec.
Sejarah cokelat dalam peradaban Mesoamerika
cokelat ternyata pernah menjadi mata uang
© 2025 brilio.net/freepik.com
BACA JUGA :
Bukan sembarang kemasan, ini alasan susu tidak dikemas dalam botol transparan
Sejarah cokelat dapat ditelusuri kembali ke peradaban kuno Mesoamerika, yang mencakup wilayah yang sekarang menjadi Meksiko dan Amerika Tengah. Bangsa Maya dan Aztec adalah dua peradaban besar yang sangat menghargai kakao. Bangsa Maya, yang telah membudidayakan kakao sejak sekitar 1500 SM, menggunakannya sebagai bahan utama dalam minuman yang disebut "xocoatl." Minuman ini dibuat dengan cara mencampur biji kakao yang ditumbuk dengan air dan rempah-rempah seperti cabai, menciptakan rasa pahit dan pedas yang dianggap menyegarkan serta memberikan energi.
Ketika Kekaisaran Aztec mulai berkembang sekitar abad ke-14, mereka mengadopsi kebiasaan konsumsi kakao dari bangsa Maya tetapi mengembangkan penggunaannya lebih lanjut. Bagi orang Aztec, kakao bukan sekadar bahan minuman, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Kaisar Montezuma II, salah satu pemimpin terbesar Aztec, disebut-sebut sebagai penggemar berat minuman kakao dan bahkan menyimpannya dalam jumlah besar di istananya. Selain itu, mereka meyakini bahwa kakao adalah hadiah dari para dewa, terutama Quetzalcoatl, dewa kebijaksanaan yang dalam legenda memberikan tanaman kakao kepada manusia.
Biji kakao sebagai mata uang di zaman Aztec
Dalam perekonomian Aztec, biji kakao berfungsi sebagai mata uang utama yang digunakan dalam perdagangan sehari-hari. Sistem ekonomi Aztec sebagian besar bergantung pada barter, tetapi biji kakao menjadi alat tukar standar yang sangat dihargai karena kelangkaan dan nilai simbolisnya. Para pedagang, petani, dan bahkan prajurit menggunakan biji kakao untuk membeli berbagai barang dan jasa.
Bukti sejarah menunjukkan bahwa nilai dari biji kakao telah dicatat secara spesifik dalam sistem perdagangan Aztec. Misalnya, satu ekor ayam kalkun bisa dibeli dengan sekitar 100 biji kakao, sementara seekor kelinci dihargai sekitar 30 biji kakao. Selain itu, minuman kakao, yang pada saat itu hanya dinikmati oleh kaum elit, memiliki harga yang cukup tinggi karena biji kakao harus diolah dengan cermat sebelum dikonsumsi.
Pengaruh kolonial dan perubahan peran cokelat
cokelat ternyata pernah menjadi mata uang
© 2025 brilio.net/freepik.com
Ketika Spanyol menaklukkan Kekaisaran Aztec pada abad ke-16, mereka menemukan bahwa biji kakao memiliki peran penting dalam kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat setempat. Para penjelajah Spanyol, termasuk Hernán Cortés, dengan cepat menyadari potensi komersial dari kakao dan membawanya ke Eropa. Seiring waktu, cokelat berkembang dari sekadar mata uang dan minuman eksklusif menjadi produk konsumsi yang populer di kalangan bangsawan Eropa.
Penggunaan biji kakao sebagai mata uang mulai memudar setelah kolonialisasi Spanyol dan pengenalan sistem ekonomi berbasis logam mulia seperti emas dan perak. Namun, warisan budaya dari penggunaan kakao sebagai alat tukar tetap dikenang dalam sejarah dan menjadi bukti betapa berharganya cokelat bagi masyarakat Mesoamerika.