Aksinya antarkan calon suami bikin tato sebelum ikrar mualaf disorot, begini penjelasan Clara Shinta
  1. Home
  2. »
  3. Selebritis
26 Juli 2025 14:00

Aksinya antarkan calon suami bikin tato sebelum ikrar mualaf disorot, begini penjelasan Clara Shinta

Clara juga menjelaskan bahwa keputusan Lexa membuat tato terakhir itu hasil dari diskusi yang cukup panjang Syeny Wulandari
foto: TikTok/@clarashintareal

Brilio.net - Selebgram Clara Shinta tengah bersiap melangsungkan pernikahan dengan Muhammad Alexander Assad. Dalam momen menuju hari bahagia itu, Clara terlihat mendampingi Lexa, sapaan calon suaminya saat membuat tato terakhir sebelum memeluk Islam.

Lexa diketahui mengucap dua kalimat syahadat pada Desember 2024. Beberapa hari sebelum ikrar tersebut, ia memilih membuat tato yang disebutnya sebagai penutup masa lalu.

BACA JUGA :
Siapa Clara Shinta? Selebgram terkait kasus viral video Miftah Maulana dan penjual es teh


Clara Shinta sempat membagikan momen tersebut lewat unggahan TikTok pribadinya. Ia mengaku terkejut saat mengetahui Lexa justru memutuskan membuat tato terakhirnya di hari itu.

“Awalnya nemenin dia buat rapihin sisa tatto yang belum kelar dan nutup nama band dia jaman dulu, tapi ternyata sampai sana ternyata dia buat ‘last tatto in his life',” tulisnya.

BACA JUGA :
Dituduh jadi penyebar video Gus Miftah ejek penjual es teh, begini tanggapan Clara Shinta

penjelasan Clara Shinta antarkan calon suami bikin tato
© TikTok/@clarashintareal

Warganet pun langsung ramai menyoroti keputusan Lexa yang membuat tato baru sebelum resmi menjadi mualaf. Beberapa mempertanyakan langkah tersebut yang dianggap tidak selaras dengan ajaran Islam.

Mau mualaf bukannya hapus tatto ini malah nambah?” tulis akun @dhifatyara.

Lah… kan kalo sudah jadi islam jadinya gak Sah kalo wudu’ bagemana sii,” ujar @wardahmaulina_.

Menanggapi kritik dan asumsi publik, Clara memilih menjelaskan lebih rinci lewat unggahan terbaru di akun TikTok miliknya, @clarashintareal. Ia menegaskan bahwa tato tersebut bukan dibuat untuk gaya, melainkan untuk menutup nama band lama yang ingin dilupakan Lexa.

Clara juga menjelaskan bahwa keputusan Lexa membuat tato terakhir itu hasil dari diskusi yang cukup panjang. Ia sempat melarang, namun akhirnya luluh setelah permintaan tersebut disampaikan berulang-ulang oleh sang calon suami.

Aku sih sebelumnya udah bilang no, selama beberapa bulan… tapi karena akhirnya aku beberapa kali ditanya terus dan membuat kuping aku bising, yaudah gitu ya,” ungkapnya dalam video klarifikasi.

penjelasan Clara Shinta antarkan calon suami bikin tato
© TikTok/@clarashintareal

Wanita 29 tahun itu mengaku sempat syok saat mengetahui bahwa nama dirinya dijadikan bagian dari tato terakhir yang dibuat Lexa. Keputusan itu tidak direncanakan sebelumnya dan baru disampaikan langsung di lokasi oleh sang calon suami.

Tiba-tiba di tempat itu, beliau bilang pengen nato nama aku… ya shock aja,” ucap Clara.

Clara menegaskan bahwa Lexa sudah memahami batasan dalam Islam. Ia memastikan bahwa tato itu tidak mengganggu semangat Lexa dalam memperdalam ajaran agama.

Alhamdulillah sampai saat ini orangnya sangat istiqomah dan tato tersebut tidak mempengaruhi proses dia untuk belajar tentang Islam,” katanya.

Sebagai seorang mualaf, Clara merasa lebih bijak dalam memperlakukan mereka yang tengah menjalani proses serupa. Ia tak ingin memaksakan cara atau nilai secara ekstrem karena khawatir justru membuat seseorang malah menjauh dari niat baiknya.

penjelasan Clara Shinta antarkan calon suami bikin tato
© TikTok/@clarashintareal

Baginya, memberi waktu dan ruang tumbuh jauh lebih penting daripada menekan dengan aturan-aturan ketat. Clara memilih pendekatan perlahan agar proses hijrah Lexa tetap stabil dan tidak mengganggu semangat belajarnya.

Kalau aku terlalu stretch untuk langsung kayak nggak boleh gini, nggak boleh gitu… kayaknya no deh,” tuturnya.

Clara juga pernah mengalami masa bimbang saat awal menjadi mualaf dan memahami beratnya proses tersebut. Ia tak ingin calon suaminya merasakan tekanan serupa dan memilih mendampingi dengan pendekatan yang lembut.

Menutup klarifikasinya, Clara menyampaikan permohonan maaf atas keputusan yang mungkin tak sejalan dengan harapan publik. Ia berharap setiap kritik dan saran bisa disampaikan dengan cara yang membangun, tanpa menjatuhkan semangat siapa pun yang sedang berproses.

Mohon maaf kalau membuat kecewa… tapi semoga kritik dan saran kalian itu membangun tanpa harus menjatuhkan,” tutupnya.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags