Brilio.net - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN, Astrid Kuya, menanggapi peristiwa penjarahan rumahnya dengan penuh keikhlasan. Istri anggota DPR RI Surya Utama atau Uya Kuya ini berharap barang-barang yang diambil oleh massa dapat membawa manfaat.
“Saya selalu bilang ketika melihat video, saya cuma bisa bilang gini, insya Allah yang mereka ambil itu bisa berguna buat mereka,” ujar Astrid usai mengikuti rapat kerja Panitia Khusus (Pansus) Penyelenggaraan Pendidikan DPRD DKI Jakarta, Rabu (3/9).
BACA JUGA :
Masa muda ibu seleb ini pancarkan pesona bak model top, intip 9 transformasinya
Astrid menegaskan dirinya telah merelakan kejadian tersebut. Itulah salah satu alasan mengapa ia tetap hadir dalam rapat Pansus meski tengah menghadapi masalah pribadi.
“Kalau saya, yang terjadi dengan saya, saya ikhlas lahir batin. Makanya kenapa saya bisa hadir di sini? Karena saya sudah mengikhlaskan, karena memang tugas saya, kewajiban saya untuk berada di Pansus ini untuk membicarakan masalah perda-perda untuk pendidikan anak-anak,” jelasnya dikutip Liputan6.com, Rabu (3/9).
Sebagai anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Astrid menekankan bahwa tugasnya sebagai wakil rakyat tetap menjadi prioritas. Ia tidak ingin masalah pribadi menghalangi kewajibannya memperjuangkan kebijakan pendidikan.
BACA JUGA :
Bocah dandan noni Belanda ini gedenya nikah dengan artis tajir, kini jadi produser eksekutif
Lebih lanjut, Astrid mengaku tidak ingin larut dalam kesedihan atas musibah yang menimpa keluarganya. Ia memilih bersikap positif dan berharap kebaikan datang kepada orang-orang yang mengambil barang dari rumahnya.
“Jadi kalau yang terjadi sama saya, saya ikhlaskan lahir batin. Insyaallah yang mereka ambil itu bisa bermanfaat buat mereka,” ujarnya lagi.
Terkait kondisi keluarga, Astrid memastikan semua dalam keadaan baik. "Alhamdulillah baik-baik semua, sehat-sehat semua, dan banyak teman-teman mendoakan. Semoga sabar, tabah, itu saja,” katanya.
Peristiwa penjarahan rumah Uya Kuya terjadi setelah aksi demonstrasi besar-besaran di beberapa titik Jakarta, termasuk depan Gedung DPR RI. Awalnya berlangsung damai, aksi berubah ricuh saat aparat dan massa bentrok. Situasi kacau dimanfaatkan sejumlah kelompok untuk menjarah rumah pejabat.
Menurut warga dan rekaman CCTV, sekelompok pelaku mendatangi rumah Uya Kuya sekitar pukul 21.30 WIB. Mereka datang dengan sepeda motor dan mobil, menjebol pagar rumah, lalu masuk dan mengobrak-abrik isi rumah yang sedang kosong karena ditinggal pemiliknya.
