Brilio.net - Farel Prayoga kembali mencuri perhatian publik, namun bukan lewat panggung hiburan melainkan kisah kelam masa kecilnya. Penyanyi asal Banyuwangi ini mengungkap cerita pilu kehidupannya.
Setelah viral lewat lagu "Ojo Dibandingke", Farel sempat diundang ke Istana Presiden dan dielu-elukan banyak orang. Di balik pencapaian itu, ia ternyata menyimpan luka yang belum banyak diketahui publik.
BACA JUGA :
7 Potret terbaru Farel Prayoga ngaku dieksploitasi keluarga, dari punya miliaran kini tak ada uang
Farel mengaku sudah diminta mengamen sejak duduk di bangku kelas dua sekolah dasar. Awalnya ia mengamen atas keinginan sendiri, tapi lama kelamaan hal itu berubah menjadi tuntutan keluarga demi mencukupi kebutuhan hidup.
Eksploitasi yang dialami Farel bahkan terjadi sebelum namanya dikenal luas. Meski begitu, ia tetap menunjukkan sikap hormat dan kasih sayang kepada sang ayah.
Berikut ini rangkuman pengakuan Farel Prayoga tetap sayang dan hormat pada ayahnya, brilio.net lansir dari YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo pada Selasa (22/7).
BACA JUGA :
Sekolah dibiayai manajer usai Rp10 M ludes gegara keluarga, ini 9 potret akrab Farel dan Rais Simpson
1. Farel sempat kecewa sang ayah main judi online
pengakuan Farel Prayoga tetap hormat pada ayah
© YouTube/CURHAT BANG Denny Sumargo
Farel tak menutupi rasa kecewanya saat mengetahui sang ayah ternyata pernah bermain judi online cukup lama. Awalnya ia mengira hanya sekadar bermain game biasa, namun setelah diselidiki, ternyata itu adalah aktivitas berjudi.
“Ini jujur aja sebenarnya bapak main judol juga lumayan lama. Bisa dibilang setahunan kayaknya. Awalnya aku gak tahu, kirain cuma game-game biasa. Aku cari tahu ternyata judol gitu. Aku juga udah negur bapak, gak ada orang yang kaya dari judol, gitu. Dan itu, kurang digubris gitu. Kesel, dong?" ungkap Farel.
2. Tetap mendoakan perubahan sang ayah
pengakuan Farel Prayoga tetap hormat pada ayah
© YouTube/CURHAT BANG Denny Sumargo
Meski sempat menegur ayahnya dan merasa tak digubris, Farel tetap menyimpan harapan besar agar sang ayah berubah. Ia berharap ayahnya bisa berhenti dan tidak mengulangi kesalahan yang sama setelah bebas nanti.
“Ya paling ya semoga Bapak ada efek jera ya. Bapak sehat-sehat di sana, jaga kesehatan ya. Semoga waktu sudah lepas nggak main judol lagi. jangan main judol lagi,” ucapnya.
3. Tetap menyayangi ayah meski banyak luka
pengakuan Farel Prayoga tetap hormat pada ayah
© Instagram/@farelprayoga.real
Farel dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tetap menyayangi sang ayah meskipun banyak kesalahan pernah dilakukan. Ia merasa bahwa di antara semua anggota keluarga, justru ayahnya yang paling dekat dengannya.
“Saya pribadi masih sayang sama Bapak. Di keluarga yang saya paling sayang Bapak," tuturnya.
Farel juga menambahkan bahwa ayahnya bukanlah sosok yang kasar atau menyakiti orang lain. Kesalahan yang dibuat justru lebih menyakiti diri sendiri, bukan anak atau keluarganya secara langsung.
4. Akui merasa dieksploitasi tapi tetap ingin dekat
pengakuan Farel Prayoga tetap hormat pada ayah
© Instagram/@farelprayoga.real
Pengalaman masa kecil Farel ternyata menyimpan banyak tekanan emosional. Ia merasa harus mengamen sejak kecil, bahkan ketika ia menolak, sang ayah sempat memaksanya dengan dalih kebutuhan keluarga.
Farel pun merasa keberatan harus menanggung beban yang seharusnya dipikul orang dewasa. Meski demikian, Farel mengaku tetap ingin tinggal bersama sang ayah setelah semuanya selesai, asalkan ayahnya mau berubah dan bekerja sendiri.
“Mau (tinggal sama bapak). Cuman paling ku suruh kerja sendiri palingnya,” jelasnya.
5. Tak bisa membayangkan hidup tanpa ayah
pengakuan Farel Prayoga tetap hormat pada ayah
© Instagram/@farelprayoga.real
Kedekatan emosional Farel terhadap sang ayah begitu kuat hingga ia sulit membayangkan hidup tanpanya. Ia mengaku sering membayangkan bagaimana perasaannya jika suatu saat sang ayah benar-benar tidak ada lagi di dunia.
Meskipun banyak hal pahit yang pernah ia alami, Farel tetap menyimpan kenangan manis bersama sang ayah. Ia mengaku hal yang paling dirindukan adalah momen bercanda dan kebersamaan yang dulu sering mereka habiskan bersama.
“Bercanda-bercandanya sih. Bercanda-bercandanya waktu bersamanya ya,” ujarnya penuh rindu.