Brilio.net - Eko Patrio tengah merasakan sakit hati mendalam setelah seluruh isi rumahnya raib dijarah. Rumah yang dulu dibangun dari awal kini tidak lagi dapat dihuni secara normal karena kerusakan parah. Keadaan ini memaksa Eko dan keluarga mencari tempat tinggal baru sementara sambil merencanakan masa depan.
Saat ditemui di Polda Metro Jaya, Eko berkata, "Ya sementara saya masih ngontrak sekarang di suatu tempat di pinggiran Jakarta. Ya gitu lah, untuk rumah saya belum kepikiran, semoga ada rejeki saya mau benerin rumah saya." Ungkapan tersebut menggambarkan ketidakpastian dan harapan kuat agar bisa memperbaiki kembali rumah yang rusak.
BACA JUGA :
Partai minta para anggota DPR yang dinonaktifkan distop tunjangan dan gajinya
Kehidupan sehari-hari pun berubah drastis bagi Eko dan keluarganya. Berada di rumah kontrakan di pinggiran ibukota bukanlah pilihan ideal, melainkan langkah terpaksa saat rumah impian belum bisa dipulihkan. Selain itu, belum ada bayangan kapan konstruksi atau renovasi bisa dilakukan agar rumah kembali ke kondisi semula.
Meski demikian, Eko tidak kehilangan harapan. Doa dan keyakinan akan datangnya rezeki menjadi penguat di masa sulit ini. Baginya, proses pemulihan bukan hanya sarana kembalikan fisik rumah, melainkan juga kekuatan mental dan emosional yang mesti dijaga agar keluarga tetap utuh dan optimis.
Situasi ini menjadi contoh nyata bagaimana kehilangan materi bisa mengguncang, tapi juga bagaimana kebersamaan dan keteguhan hati memiliki peran penting dalam melewati cobaan. Eko Patrio, dengan segala kehilangan yang dialami, memilih langkah menata ulang hidup dan membangun kembali bukan cuma bangunan, tetapi juga semangat untuk terus maju.
BACA JUGA :
6 Potret Dewi Perssik rawat kucing Eko Patrio yang selamat dari aksi penjarahan
