Brilio.net - Kasus tabrak lari yang melibatkan mantan artis FTV Nadya Almira kembali ramai diperbincangkan publik. Keluarga korban yang selama ini merasa dizalimi kembali mengungkit kejadian yang sudah 13 tahun lalu itu melalui media sosial. Mereka menuntut pertanggungjawaban Nadya yang dianggap telah mengabaikan akibat serius yang diderita korban. Namun, Nadya Almira memberikan bantahan dan klarifikasi langsung, menyatakan bahwa setelah kejadian tidak ada komunikasi dari pihak keluarga korban dan bahwa ia tidak pernah menghindar meskipun sudah memberikan bantuan awal.
“13 tahun abang saya menderita atas kecerobohan kamu dan ketololan kamu kebut-kebutan di Jalan, Nadya Almira. Sekarang kamu enak ya bisa hidup normal setelah nabrak abang saya... Sedangkan abang saya harus mati-matian bertahan hidup, bolak-balik rumah sakit, bolak-balik operasi. Hukum dunia bisa kamu bayar. Demi Allah saya gak ikhlas melihat kondisi abang saya seperti ini,” Kata Hany, adik korban tabrak lari, dalam unggahannya di Instagram.
BACA JUGA :
Dari model jadi bintang sinetron, ini 9 potret Rendi Jhon di poster FTV, jadi lawan main sang istri
Kronologi kasus tabrak lari yang menyerat Nadya Almira
© 2025 brilio.net/Instagram/@nrhanifh_
Pernyataan itu pun mendapatkan tanggapan dari Nadya, dia mengaku tak pernah ke mana-mana dan sangat mudah dicari. Hanya saya Nadya merasa korban sudah membaik lantaran keluarga korban tak lagi menghubunginya.
BACA JUGA :
Menikah di hari Kemerdekaan RI, 11 potret akad nikah ratu FTV Rachquel Nesia dan Kevin Royano
“Setelah kejadian itu gak ada dari keluarga Adnan yang hubungi kami lagi. Kabar terakhir yang saya dapat, Adnan sudah bisa kerja mbak,” ujar Nadya lewat DM Instagram yang diunggah Hany.
Lalu seperti apa kronologi tabrak lari 13 tahun lalu yang menyeret Nadya Almira yang diungkap oleh keluarga korban? Berikut ulasannya yang dihimpun brilio.net dari Instagram @nrhanifh_, Kamis (25/9).
Kronologi kasus tabrak lari yang menyerat Nadya Almira
1. Kejadian tabrak lari (Sekitar 01.30 dni hari, 13 tahun lalu)
Nadya Almira mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi di jalanan malam hari. Mobil tersebut menabrak Adnan Syuhada Abdullah, yang merupakan kakak dari Hanny (pengunggah viral kasus ini). Adnan terseret hingga kolong mobil sebelum kendaraan Nadya berhenti menabrak beton pembatas jalan.
2. Cedera parah yang dialami korban
Kronologi kasus tabrak lari yang menyerat Nadya Almira
Instagram/@nrhanifh_
Adnan mengalami patah kaki kanan, wajah remuk, dan pembuluh darah di kepala pecah. Cedera berat tersebut menyebabkan dampak jangka panjang seperti terkena meningitis dan kista otak. Demi menjaga kondisi otaknya, harus dilakukan pemasangan selang agar cairan otak tidak tersumbat.
3. Perjuangan korban setelah kecelakaan
Adnan harus bolak-balik rumah sakit dan menjalani beberapa kali operasi. Selama 13 tahun terakhir, ia hanya bisa bergantung pada perawatan medis serta asupan susu dan infus tanpa bisa beraktivitas normal.
4. Bantuan awal dari Nadya Almira
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Nadya pernah menyerahkan uang sebesar Rp185 juta kepada keluarga korban. Namun, dana tersebut dianggap tidak cukup menutupi biaya pengobatan yang mencapai Rp385 juta.
5. Hilangnya komunikasi dengan keluarga korban
Setelah memberikan uang tersebut, Nadya disebutkan menghilang dan sulit dihubungi. Bahkan, keluarga korban mengaku mendapat alamat palsu dari Nadya saat berusaha mengontak kembali.
6. Beban berat pada keluarga
Kronologi kasus tabrak lari yang menyerat Nadya Almira
© 2025 brilio.net/Instagram/@nrhanifh_
Keluarga korban mengalami tekanan psikologis besar. Sang ibu bahkan mengalami stroke karena beban kondisi Adnan yang terus memburuk dan biaya pengobatan yang tinggi.
Ungkapan kesedihan dan kekecewaan keluarga korban
Hanny (adik korban) mengungkapkan kemarahan dan rasa sakit hatinya atas kejadian ini melalui unggahan media sosial, menuding Nadya tampak tak bertanggung jawab, sementara korban harus menderita bertahun-tahun.
Nadya menjelaskan bahwa setelah kejadian tidak ada komunikasi dari keluarga korban kepadanya. Ia menegaskan tidak menghindar dan selalu siap bertanggung jawab, walau niat untuk menjenguk korban urung terlaksana karena kendala komunikasi.