Brilio.net - Masa sekolah sering dikenang sebagai salah satu periode paling berkesan dalam kehidupan. Banyak yang menganggapnya sebagai masa penuh kebahagiaan, terutama karena kehadiran teman-teman yang memberi warna dalam keseharian.
Rasa rindu terhadap masa-masa tersebut kerap diobati dengan bernostalgia melalui potret lawas bersama rekan-rekan semasa belajar. Hal serupa juga dilakukan oleh sejumlah publik figur. Perbedaan penampilan dari masa sekolah hingga kini sering kali sukses membuat banyak orang terkejut.
BACA JUGA :
Komedian top berfoto bareng kak Seto ini pernah gagal audisi nyanyi, kini bisa bangun rumah 3 lantai
Salah satu potret menarik memperlihatkan seorang pria berkepala plontos mengenakan kemeja dan celana jeans, berdiri di samping sosok perempuan muda. Siapa sangka, perempuan dalam foto tersebut pernah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia—Megawati Soekarnoputri. Berbeda jalur dengan Megawati yang memilih mendalami dunia politik, pria yang berada di sebelahnya melanjutkan pendidikan hingga tuntas dan kini dikenal sebagai pemerhati anak.
Siapakah dia dan bagaimana potretnya kini? Daripada penasaran, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Minggu (1/6), potret terbaru pria plontos yang satu kuliah dengan Presiden Indonesia.
1. Tentu kamu cukup asing jika melihat potret pria plontos yang bersebelahan dengan Megawati ini. Siapa sangka, ia adalah Kak Seto. Begini potretnya saat menjalani masa perploncoan Mahasiswa di Fakultas Psikologi UI tahun 1972.
BACA JUGA :
Bocah berseragam TK foto bareng Kak Seto ini vakum bernyanyi kini jadi pengusaha, 11 transformasinya
foto: Instagram/@diky.rahmayadi
2. Rupanya, pemilik nama Seto Mulyadi ini satu fakultas dengan Presiden Indonesia ke-8 tersebut. Sayangnya, Megawati tak menyelesaikan pendidikan dan memilih keluar setelah 2 tahun perkuliahan.
foto: Instagram/@kaksetosahabatanak
3. Berbeda dengan Megawati, pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah ini kini menjadi psikolog anak yang sudah dikenal hampir seluruh masyarakat Indonesia.
foto: Instagram/@kaksetosahabatanak
4. Kak Seto memulai kariernya pada 1970 sebagai guru dan sahabat anak. Ia diangkat sebagai Guru PAUD mendampingi Pak Kasur di PAUD: Kebun Kanak-kanak Situ Lembang.
foto: Instagram/@kaksetosahabatanak
5. Memiliki panggilan yang sama sejak dulu, yaitu Kak Seto, rupanya parasnya pun tidak banyak berubah dari zaman dulu hingga sekarang.
foto: Instagram/@kaksetosahabatanak
6. Penampilannya ikonik dengan gaya rambut berponi. Meski kini usianya sudah menginjak 73 tahun, Kak Seto tetap bugar dan terlihat awet muda, lho.
foto: Instagram/@kaksetosahabatanak
7. Potretnya sempat viral kala mengunggah video melakukan push up di momen ulang tahunnya yang ke-70 pada 28 Agustus 2021 lalu.
foto: Instagram/@kaksetosahabatanak
8. Tak banyak yang tahu pula jika Kak Seto terlahir kembar. Ia memiliki kembaran bernama Kresno Mulyadi. Namun, keluarga kecil saudara kembar Kresno Mulyadi ini memang jarang tersorot.
foto: Instagram/@kaksetosahabatanak
9. Terkait kehidupan pribadinya, Kak Seto telah menikah dengan Deviana pada 10 Agustus 1988 dan dikaruniai 4 buah hati.
foto: Instagram/@kaksetosahabatanak
10. Hingga kini, Kak Seto bersama sang istri dan keempat anaknya selalu harmonis, apalagi hadirnya cucu yang bikin keluarga Kak Seto jadi berwarna.
foto: Instagram/@kaksetosahabatanak
11. Meski anak-anaknya sudah menikah dan kini dikaruniai cucu, Kak Seto tetap terlihat awet muda.
foto: Instagram/@kaksetosahabatanak
Kak Seto soroti bahaya gadget untuk anak.
Kak Seto, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), mengingatkan tentang bahaya penggunaan gadget yang berlebihan pada anak-anak. Menurutnya, meskipun teknologi memiliki sisi positif, dampak negatifnya tidak bisa diabaikan. Potensi bahaya seperti konten pornografi, perundungan siber (cyber bullying), hingga modus penculikan dapat mengincar anak-anak melalui dunia digital.
Salah satu penyebab anak mengalami kecanduan gadget adalah karena meniru perilaku lingkungan. Anak-anak merupakan peniru terbaik di dunia, sehingga perilakunya sering kali meniru dari lingkungannya. Jika orang tua sibuk bermain gadget dan tidak meluangkan waktu untuk anak, anak cenderung meniru dan akhirnya menjadi kecanduan.
Untuk mengatasi hal ini, Kak Seto mendorong pelaksanaan Gerakan Nasional Orang Tua Sahabat Anak, guna menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal di era digital. Ia juga menyarankan agar orang tua meningkatkan ketahanan keluarga dengan membangun generasi unggul, serta mengakrabkan komunikasi antara orang tua dan anak.
Sebagai alternatif dari penggunaan gadget, Kak Seto menyarankan agar anak-anak diajak bermain permainan tradisional seperti engklek, gobak sodor, egrang, dan bekel. Permainan ini dapat mengembangkan kecerdasan fisik, sosial, spiritual, moral, dan lainnya, sehingga anak berkembang secara utuh dan lengkap.