5 Fakta mahasiswa UNS yang akhiri hidup dengan terjun ke sungai Bengawan Solo, sudah hampir wisuda
  1. Home
  2. »
  3. Serius
2 Juli 2025 14:30

5 Fakta mahasiswa UNS yang akhiri hidup dengan terjun ke sungai Bengawan Solo, sudah hampir wisuda

Mahasiswa berinisial DA ini meninggalkan surat wasiat untuk orang tua dan dosennya. Hapsari Afdilla
uns.ac.id

Brilio.net - Kejadian memilukan datang dari seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) berinisial DA (22) yang nekat terjun dari Jembatan Jurug ke Sungai Bengawan Solo pada Selasa, 1 Juli 2025. Peristiwa ini sontak menggegerkan warga Solo dan sekitarnya.

DA meninggalkan sepeda motor dan tas di lokasi, serta secarik surat wasiat yang berisi pesan terakhirnya kepada dosen dan keluarganya. Kejadian ini membuka banyak pertanyaan sekaligus keprihatinan mendalam tentang tekanan mental yang dialami mahasiswa.

BACA JUGA :
Ibu dokter Aulia Risma buka suara, akui almarhumah setor Rp 225 juta selama PPDS


Pihak kampus UNS pun angkat bicara dan menyatakan bahwa peristiwa ini tidak ada kaitannya dengan proses belajar mengajar. DA diketahui sudah mendapatkan pendampingan dan konsultasi melalui layanan konseling mahasiswa sejak Januari 2025.

Namun, kondisi gangguan kejiwaan yang dialami DA ternyata cukup berat hingga berujung pada tindakan nekat tersebut. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, terutama di kalangan mahasiswa yang sering menghadapi tekanan akademik dan sosial.

Berikut ini brilio.net rangkumkan beberapa fakta terkait percobaan bunuh diri mahasiswa UNS, Rabu (2/7).

BACA JUGA :
Hasil investigasi Kemenkes, Dokter Aulia PPDS UNDIP diduga dipalak Rp40 juta per bulan oleh senior

1. Mahasiswi Berprestasi dengan IPK Tinggi.

foto: Merdeka.com/Arie Sunaryo

Juru Bicara UNS, Prof. Dr. Agus Riwanto, S.H, M.H. mengonfirmasi bahwa perempuan yang terjun dari jembatan Jurug Bengawan Solo adalah benar mahasiswa UNS.

"Mahasiswi UNS bernama Devitasari Anugraeni (Perempuan). Tempat tanggal lahir Temanggung, 19 April 2003 (22 tahun) dengan Alamat Bangsri II RT 04 RW 02 Purwodadi, Tembarak, Temanggung, Jawa Tengah. Mahasiswi tersebut dari Program Studi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Sekolah Vokasi UNS angkatan 2021 semester 8," ujar Agus Riwanto.

DA tercatat sebagai mahasiswa Program Studi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi UNS angkatan 2021 dengan IPK 3,8. Dia juga penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K), menunjukkan prestasi akademik yang cemerlang meski menghadapi masalah mental.

2. Sudah Mendapatkan Pendampingan Psikologis.

Sejak Januari 2025, DA menjadi klien Subdirektorat Layanan Konseling Mahasiswa UNS dan sudah direkomendasikan untuk konsultasi ke psikiater. Pihak kampus terus memberikan pendampingan hingga sebelum kejadian, tapi kondisi mentalnya tetap memburuk.

"Mahasiswi tersebut memberikan informasi kepada Subdirektorat Layanan Konseling Mahasiswa dan Ketua Program Studi D4 K3, bahwa yang bersangkutan mempunyai masalah kejiwaan dan riwayat percobaan bunuh diri sejak tahun 2023 sampai 2025 dengan berbagai cara, antara lain overdosis obat dan peralatan tajam, dan pernah menjadi pasien Rumah Sakit Jiwa," lanjut Agus.

3. Tinggalkan Surat Wasiat.

foto: Merdeka.com/Arie Sunaryo

Di dalam tas, ditemukan surat wasiat berisi permintaan maaf keluarga. Dia juga menyebutkan nama dosen pembimbingnya yaitu Dr. Sumardiyono dan meminta maaf karena telah mengecewakannya.

DA menulis bahwa masalah yang dialaminya adalah masalah diri sendiri, bukan karena keluarga atau kampus. Ia juga menyebutkan rasa capek dan perasaan bukan dirinya sendiri, yang mengindikasikan gangguan kejiwaan berat.

"Untuk Bp. Dr. Sumardiyono. S.Km karena telah mengkhianati dan berjanji untuk bertahan," tulis DA.

4. Riwayat Gangguan Kejiwaan dan Percobaan Bunuh Diri Sebelumnya.

UNS mengungkapkan DA memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan pernah mencoba bunuh diri sejak 2023 dengan berbagai cara, termasuk overdosis obat dan luka dari benda tajam. Bahkan, DA pernah menjadi pasien Rumah Sakit Jiwa.

"Sehingga Bapak Dr. Sumardiyono, S.KM., M.Kes. menguatkan mahasiswi yang bersangkutan bahwa apa yang sudah dicapai hingga saat ini adalah sebuah prestasi yang membanggakan dan mahasiswi yang bersangkutan berjanji untuk berusaha membahagiakan keluarga, pembimbing, dan institusi UNS dengan melanjutkan hidup dan menghindari keinginan bunuh diri," tambah Agus.

5. Proses Pencarian dan Evakuasi Korban.

foto: uns.ac.id

Kapolsek Jebres, Kompol Murtiyoko membenarkan adanya kejadian seorang perempuan terjun ke Sungai Bengawan Solo. Dari penelusuran pihak berwajib, korban diketahui merupakan mahasiswi UNS Solo.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, dan relawan hingga sore tadi masih mencari keberadaan korban. Mereka menyusuri aliran Sungai Bengawan Solo dari bawah Jembatan Jurug ke arah hilir. Namun karena kondisi cuaca mulai gelap, pencarian dihentikan dan akan dilanjutkan Rabu (2/7) pagi.

Sementara itu, pihak Polsek Jebres telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Petugas juga mengamankan semua barang-barang korban untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.

Penting! Jangan remehkan depresi atau kesehatan mental kamu.

Depresi adalah gangguan kesehatan mental serius yang bisa dialami siapa saja, termasuk mahasiswa. Jika merasa stres berat, depresi, atau punya pikiran untuk bunuh diri, penting banget untuk segera cari bantuan. Konsultasi dengan psikolog, psikiater, atau layanan kesehatan mental bisa sangat membantu.

Layanan Telepon Bantuan:

1. Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan (021) 500454
2. LSM Jangan Bunuh Diri (021) 9696 9293
3. Yayasan Pulih: (021) 78842580.
4. Layanan resmi milik pemerintah melalui 119
5. BISA Helpline : +62 811 385 5472

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags