Brilio.net - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengaku menerima teror berupa kiriman ular jenis king kobra ke kediamannya. Peristiwa tersebut terjadi setelah dirinya menyampaikan larangan terhadap atraksi yang melibatkan ular dalam pertunjukan.
Dedi menyatakan bahwa ini bukan kali pertama ia menerima kiriman semacam itu. Sudah dua kali ular ditemukan di depan gerbang rumahnya. Pengakuan itu disampaikan secara terbuka melalui akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, pada Rabu (28/5).
BACA JUGA :
Penampakan ular kobra nongol di samping rumah, bikin ikut deg-degan
“Buat para penggemar dan yang suka pelihara ular kobra, kan saya sudah minta, pertama, nggak boleh menjadi bahan untuk atraksi dan candaan. Apalagi kalau candaannya sudah berlebihan,” ujar Dedi dalam unggahannya.
Dalam pernyataannya, Dedi meminta agar siapa pun yang mengirim ular tersebut menghentikan aksinya. Ia mengingatkan bahwa tindakan tersebut membahayakan dan bisa berujung pada proses hukum.
“Sudah kedua kalinya kamu ngirim ular king kobra ke gerbang pintu rumah saya, jangan dong, nggak boleh. Nanti yang ketiganya kamu apes ketangkep, loh,” katanya.
BACA JUGA :
Kisah wanita temukan ular kobra di kamarnya ini bikin merinding, ternyata sembunyi di bawah kasur
Larangan atraksi ular sebelumnya telah disampaikan Dedi sebagai bentuk respons atas maraknya kejadian tragis yang menimpa para pawang ular. Ia menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memberlakukan pelarangan penggunaan ular dalam berbagai bentuk pertunjukan.
Salah satu kejadian yang menjadi perhatian adalah meninggalnya seorang pawang ular bernama Abah Kobra, yang tewas usai dipatuk ular peliharaannya sendiri pada Agustus 2023. “Peristiwa pawang dipatuk ularnya sendiri dalam kegiatan atraksi bukan yang pertama,” ujar Dedi dalam unggahan Instagram pada Sabtu (24/5).
Menurutnya, penggunaan ular dalam atraksi sudah terlalu sering memakan korban jiwa. “Sudah terlalu banyak orang yang meninggal ketika atraksi pawang ular, baik atraksi ular dalam bentuk pertunjukan maupun tarian,” tandas Dedi. Oleh sebab itu, larangan akan diberlakukan demi keselamatan bersama.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kebijakan ini juga bertujuan menghentikan eksploitasi terhadap ular. “Semoga peristiwa ini adalah peristiwa yang terakhir, dan kita tidak mengeksploitasi ular untuk kepentingan-kepentingan pertunjukan,” ucapnya.
Di akhir pernyataannya, Dedi menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. “Abah Kobra, seorang pawang ular asal Sumedang, meninggal dunia karena dipatuk ular, dan kita sampaikan duka yang mendalam,” pungkasnya.