Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menegaskan bahwa Koperasi Desa Merah Putih (KopDes Merah Putih) akan dilengkapi dengan gudang untuk menjaga hasil pertanian desa agar tetap aman. Ia juga menunjukkan sikap terbuka terhadap kritik, termasuk dari seorang profesor yang meragukan kebermanfaatan koperasi ini bagi masyarakat desa.
Dalam peluncuran program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Rabu (23/4), Prabowo menyatakan, "Saya baca kemarin ada profesor yang tanya, enggak ada gunanya koperasi di desa. Koperasi yang kita canangkan minimal 70 ribu Koperasi Merah Putih, kalau bisa 80 ribu koperasi. Katanya tak ada gunanya. Nanti di tiap koperasi itu kita bangun gudang. Berapa pun hasil di desa itu akan aman."
BACA JUGA :
Rumus SHU (Sisa Hasil Usaha), pahami konsep dan cara pembagiannya
Prabowo menjelaskan bahwa KopDes Merah Putih yang akan dibangun di 80 ribu desa akan dilengkapi dengan gudang ruang pendingin (cool storage) untuk menyimpan hasil pertanian. Selain itu, setiap koperasi juga akan memiliki dua unit truk untuk memasarkan produk pertanian ke pasar.
Ia menceritakan pengalaman mendengarkan keluhan petani yang kesulitan memasarkan hasil panen mereka. "Saya dapat laporan, 'Pak, di desa saya kita baru panen mangga yang paling bagus di dunia. Tapi tidak ada kendaraan untuk ambil.' Setelah berapa hari, hasil mangga yang terbaik itu rusak. Nangis petani-petani di desa itu," ungkap Prabowo.
Dengan adanya koperasi dan gudang pendingin, Prabowo berharap hasil panen dapat disimpan dengan baik hingga saatnya dipasarkan. Ia menekankan bahwa keluhan petani ini sudah ada selama puluhan tahun, sehingga sangat disayangkan jika inisiatif KopDes Merah Putih justru dikritik.
BACA JUGA :
6 Cara pinjam uang di koperasi, solusi dana mendesak mudah diakses
"Tiap koperasi akan kita beri truk. Minimal satu truk, kalau bisa dua truk. Semua hasil dari desa itu bisa dipasarkan. Dan semua kebutuhan desa itu bisa diambil ke desa itu. Ada profesor yang tanya, yang bilang tak ada gunanya itu. Ya sudah, kita hormati pendapat dia. Nanti dia akan terbuka matanya. Mudah-mudahan hatinya juga terbuka," tambah Prabowo.
Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) sendiri bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menanam dan memanen tanaman pangan. Dengan semangat gotong royong, diharapkan program ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi ketahanan pangan nasional.
Dalam peluncuran Gerina, Prabowo menekankan pentingnya swasembada pangan di setiap kecamatan dan desa di Indonesia. Ia ingin semua tanah yang dianggap tidak bisa ditanam menjadi hijau dan produktif.
"Kita ingin Indonesia swasembada pangan. Artinya, setiap provinsi harus swasembada, setiap kabupaten harus swasembada, setiap kecamatan harus swasembada. Kalau kecamatan harus swasembada, artinya setiap desa harus swasembada," jelas Prabowo.
Ia juga memberikan pujian kepada Ustadz Adi Hidayat, yang merupakan penggagas Gerina, sebagai seorang ulama visioner yang mampu merangkul semua umat tanpa membedakan agama. Prabowo berharap Indonesia akan terus maju menjadi negara yang aman, damai, dan kuat.