Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, optimis akan ada 67 ribu lapangan pekerjaan baru sebelum akhir tahun 2025. Ini adalah kabar baik di tengah situasi yang tidak menentu akibat banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi.
Luhut berharap lapangan kerja baru ini dapat menyerap tenaga kerja yang terkena dampak PHK, terutama di sektor tekstil. "Memang saat ini PHK terjadi secara besar-besaran, tetapi kami optimis akan ada 67 ribu pekerjaan baru yang tersedia," jelas Luhut saat acara ICI 2025 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (22/6).
BACA JUGA :
Lepas karier di bank ternama, pria ini pindah ke Australia dan raup gaji fantastis jadi pekerja kasar
Proyeksi ini bukan sekadar omong kosong. Menurut Luhut, sejumlah perusahaan dari China menunjukkan ketertarikan untuk membuka pabrik tekstil di Indonesia. Mereka tidak akan beroperasi di zona ekonomi khusus, tetapi lebih memilih kota-kota kecil, yang sesuai dengan fengshui mereka.
"Mereka akan mempekerjakan hingga 10 ribu orang di kota-kota kecil ini," tambahnya.
Perusahaan-perusahaan ini juga diperkirakan akan masuk ke daerah Jawa Tengah. "Kami melihat ada beberapa industri dari China yang akan masuk ke kota-kota kecil di Jawa, termasuk Jawa Tengah," ungkapnya.
BACA JUGA :
IMF proyeksi pengangguran Indonesia naik menjadi 5% pada 2025, posisi kedua tertinggi di Asia
Istana Klaim Angka Pengangguran Turun: Banyak Lapangan Kerja Baru
Di sisi lain, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, membantah proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyebutkan bahwa tingkat pengangguran Indonesia akan mencapai 5 persen pada 2025. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran justru menurun menjadi 4,76 persen per Juni 2025.
"Data terbaru dari BPS menunjukkan bahwa angka pengangguran terbuka turun dari 4,8 menjadi 4,76 persen. Ini menunjukkan bahwa jumlah orang yang benar-benar menganggur semakin sedikit," jelas Hasan.
Hasan juga mengungkapkan bahwa angka pekerja penuh waktu meningkat dari 65,6 persen menjadi 66,2 persen. Sementara itu, angka setengah pengangguran turun dari 8,5 persen menjadi 8 persen.
"Ini menunjukkan bahwa meskipun ada PHK, penciptaan lapangan kerja baru juga meningkat," tutup Hasan.