Presiden Prabowo Subianto hadir dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day yang berlangsung di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (1/5/2025). Kehadiran Prabowo disambut dengan antusiasme tinggi oleh ribuan buruh yang berkumpul di lokasi tersebut.
Dihimpun dari Liputan6.com menunjukkan bahwa Prabowo tiba di Monas sekitar pukul 10.00 WIB. Sebelum melangkah ke panggung, ia menyempatkan diri untuk menyalami para buruh yang berada di sisi kanan dan kiri panggung utama. Suasana hangat terlihat saat para buruh dan masyarakat berusaha bersalaman dengan Prabowo. Meskipun banyak yang ingin bersalaman, Prabowo tetap melayani semua yang ingin menyapanya.
BACA JUGA :
Ternyata Prabowo sudah tunjuk juru bicara sebelum Hasan Nasbi mundur
Setelah menyapa para buruh, Prabowo juga menyalami sejumlah pejabat negara yang hadir dalam acara tersebut. Ia dijadwalkan untuk memberikan pidato di hadapan para buruh yang hadir. Beberapa pejabat negara yang terlihat antara lain Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Ketua DPR RI Puan Maharani, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Di antara para pejabat lainnya, terdapat juga Menteri Tenaga Kerja Yassierli, Wakil Menteri Tenaga Kerja Immanuel Ebiezer, serta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal, menyatakan bahwa kedatangan Prabowo pada perayaan May Day ini adalah momen bersejarah.
BACA JUGA :
Perjalanan karier Hasan Nasbi dari konsultan politik hingga mengundurkan diri dari Kepala PCO
Said Iqbal menegaskan bahwa kehadiran Presiden Prabowo Subianto di perayaan May Day kali ini menjadi sejarah kedua setelah Presiden Sukarno. "Ini adalah sejarah yang kedua setelah Bung Karno. Hanya Bapak Presiden Prabowo Subianto setelah Bung Karno yang mau mendatangi May Day," ungkapnya kepada wartawan pada Kamis (1/5/2025).
Menurut Said, kebijakan Prabowo seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan program tiga juta rumah menunjukkan bahwa Prabowo berpihak pada rakyat kecil. "Kebijakan beliau lebih berpihak kepada orang-orang kecil. Itu yang melatari mengapa pertemuan dengan Bapak Presiden Prabowo Subianto menjadi penting," tambahnya.
Said juga mengklaim bahwa acara di Monas dihadiri oleh sekitar 200 ribu buruh dari berbagai konfederasi, bukan hanya dari empat serikat saja. "Banyak serikat buruh yang ikut, tidak hanya empat konfederasi. Saya hanya mau bilang tidak hanya empat konfederasi," tegasnya.