Tujuan kemerdekaan RI versi Prabowo Subianto: Bebas dari kemiskinan dan penderitaan
  1. Home
  2. »
  3. Serius
15 Agustus 2025 12:15

Tujuan kemerdekaan RI versi Prabowo Subianto: Bebas dari kemiskinan dan penderitaan

Prabowo Subianto mengungkapkan tujuan kemerdekaan RI yang berfokus pada kesejahteraan rakyat. Editor
foto: YouTube/TV Parlemen

Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengungkapkan visi dan tujuan kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam pandangannya, tujuan utama kemerdekaan adalah untuk membebaskan masyarakat dari kemiskinan, kelaparan, dan penderitaan. Ini bukan sekadar retorika, melainkan sebuah komitmen yang harus diwujudkan.

Dalam pidatonya menjelang perayaan Kemerdekaan RI ke-80 pada 17 Agustus 2025, Prabowo menekankan pentingnya setiap pemerintahan untuk mendekatkan diri kepada cita-cita bangsa.

BACA JUGA :
RUU KUHP ditolak atau disetujui ditunda diumumkan hari ini


"Seluruh presiden pendahulu saya, bersama pemerintah yang mereka pimpin, berupaya mewujudkan Indonesia yang lebih dekat dengan cita-cita kemerdekaan kita, yaitu negara yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur," ujarnya dalam Sidang Tahunan RI dan Sidang Bersama DPR RI - DPD RI, di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, pada Jumat (15/8).

Prabowo menyoroti tiga poin penting yang menjadi inti dari cita-cita kemerdekaan Indonesia: merdeka dari kemiskinan, kelaparan, dan penderitaan.

"Tujuan kita merdeka adalah untuk merdeka dari kemiskinan, untuk merdeka dari kelaparan, merdeka dari penderitaan," tegasnya.

BACA JUGA :
Pidato Presiden HUT RI ke-79, Jokowi pamer prestasi selama 10 tahun menjabat jadi Presiden

Dia menambahkan, negara harus bisa berdiri di atas kaki sendiri, berdaulat secara ekonomi, dan mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Dia juga menegaskan bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah.

"Tantangan kita adalah menjaga dan mengelola kekayaan kita agar cita-cita kemerdekaan kita dapat terwujud dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," tandasnya.

Pernyataan Ketua DPR Puan Maharani saat Sidang Tahunan

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani juga menekankan bahwa kekuatan bangsa berasal dari rakyat. Menurutnya, kekuatan ini sangat penting untuk mempertahankan kepentingan nasional. Puan menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar nilai, melainkan jiwa kehidupan berbangsa dan bernegara. Mempertahankan Indonesia sebagai negara yang besar, berdaulat, dan kaya sumber daya bukanlah tugas yang mudah.

"Amanah sejarah ini menuntut hadirnya kekuatan nasional sejati, kekuatan yang mampu menjaga kedaulatan, membangun kemandirian, dan merawat kebudayaan sebagai jati diri bangsa," kata Puan dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI - DPD RI, di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, pada Jumat (15/8).

Puan juga menegaskan bahwa kedaulatan bukan hanya soal menjaga batas wilayah negara, tetapi juga memastikan kehendak rakyat. Kekuatan itu tidak lahir dari senjata atau kekayaan, melainkan dari kehendak rakyat untuk bersama-sama menjadi Indonesia.

"Seperti pepatah dalam kearifan Jawa: 'Mangan ora mangan, sing penting ngumpul', yang berarti mengutamakan kebersamaan daripada mengejar kepentingan masing-masing," tegasnya. "Inilah jiwa sosial yang membedakan kita dari bangsa lain," sambungnya.

Puan menekankan kembali pentingnya kebersamaan yang diperkuat dalam konstitusi. "Kedaulatan Rakyat; Rakyat berdaulat atas kekuasaan negara; Rakyat berdaulat atas sumber daya alam; Rakyat berdaulat atas budaya bangsa. Inilah panggilan sejarah kita hari ini: menegakkan kedaulatan rakyat sebagai fondasi kekuatan nasional. Agar setiap kebijakan, setiap langkah, dan setiap keputusan negara, benar-benar berpulang pada kehendak rakyat," terangnya.

Source: liputan6.com / Septian Deny
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang dengan bantuan Artificial Intelligence dengan pemeriksaan dan kurasi oleh Editorial.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags