Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, baru saja mengambil langkah penting dengan menghentikan sementara operasi pertambangan nikel yang dikelola oleh PT GAG Nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Keputusan ini diambil untuk memastikan bahwa semua aktivitas pertambangan berjalan sesuai dengan regulasi dan tidak merugikan lingkungan.
"Kami untuk sementara, kita hentikan operasinya sampai dengan verifikasi lapangan," ujar Bahlil dalam sebuah jumpa pers di Kantor Kementerian ESDM Jakarta pada hari Kamis (5/6).
BACA JUGA :
Tepis keluhan lapangan kerja minim, Menteri Bahlil: Jangan kufur nikmat
Menurut Bahlil, PT GAG Nikel hanya akan diperbolehkan untuk melanjutkan operasinya setelah hasil verifikasi dari Kementerian ESDM keluar. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap aktivitas pertambangan di wilayah tersebut.
"Saya akan turun langsung ke lokasi untuk melihat kondisi yang sebenarnya terjadi," tambahnya.
Bahlil juga sudah menjadwalkan kunjungan ke lokasi tambang nikel tersebut untuk memastikan semua berjalan sesuai rencana."Untuk sementara kegiatan produksinya disetop dulu, sa pai menunggu hasil peninjauan verifikasi dari tim saya," imbuhnya.
BACA JUGA :
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebut ada 6,2 juta lapangan kerja akan tercipta hingga 2030
Sebelumnya, Bahlil juga menyatakan akan memanggil pemegang izin tambang nikel di kawasan Raja Ampat untuk melakukan evaluasi aktivitas pertambangan.
"Saya akan evaluasi, akan ada rapat dengan dirjen saya. Saya akan panggil pemiliknya, mau BUMN atau swasta," kata Bahlil saat ditemui setelah menghadiri Human Capital Summit di Jakarta.
Kearifan Lokal dan Aspirasi Masyarakat
Bahlil juga mencatat adanya kearifan lokal yang belum sepenuhnya diperhatikan dalam pelaksanaan aktivitas pertambangan. Ia mengungkapkan bahwa masyarakat Papua memiliki aspirasi untuk pembangunan smelter di daerah mereka, yang tentunya akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq juga menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan tinjauan terkait laporan kegiatan penambangan nikel di Raja Ampat. Ia tidak menutup kemungkinan untuk mengambil langkah hukum jika diperlukan.
Langkah Hukum untuk Melindungi Lingkungan
"Raja Ampat juga kami teliti, sudah kami lakukan mapping, secepatnya kami akan ke sana," ungkap Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq setelah peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
"Kami akan segera mengambil langkah-langkah hukum terkait dengan kegiatan di Raja Ampat setelah melalui kajian-kajian yang diperlukan," lanjutnya.
Langkah ini diambil setelah banyak pihak mengecam aktivitas pertambangan nikel di wilayah Raja Ampat, yang dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap lingkungan. Mengingat Raja Ampat adalah salah satu lokasi wisata unggulan di Indonesia, langkah-langkah perlindungan lingkungan sangatlah penting untuk menjaga daya tarik wisatawan domestik maupun asing.
