Brilio.net - Pandangan masyarakat tentang status pekerjaan seringkali terlalu stereotip. Orang-orang cenderung memandang tinggi profesi kantoran dengan segala fasilitasnya - mulai dari ruangan nyaman, perangkat kerja modern, hingga lokasi prestisiusnya di gedung pencakar langit. Di sisi lain, pekerja seperti cleaning service atau petugas kebersihan kerap dipandang sebelah mata, karena dianggap sulit meraih kesuksesan dengan penghasilan yang terbatas.
Namun, kisah seorang wanita penyapu jalanan ini berhasil mendobrak stigma tersebut. Sosoknya mendadak viral di berbagai platform media sosial karena keunikannya dalam menjalani profesi. Berbeda dari petugas kebersihan pada umumnya, dia mampu menghadirkan pesona tersendiri saat bekerja dengan totalitas dan penampilan yang memukau di jalanan.
BACA JUGA :
Pelaut bongkar gaji tukang sapu & cuci piring kapal pesiar, fantastis
Wanita ini bahkan disebut sebagai penyapu jalanan paling cantik di tempatnya. Bukan cuma soal penampilan saja, di usianya yang 27 tahun, wanita tersebut sudah punya penghasilan Rp 27 juta per bulan. Bagaimana bisa?
Brilio.net melansir dari laman The Straits Times, Senin (23/12) dia adalah Pattaramon Thocharoen, penyapu jalanan yang sempat viral di media sosial utamanya TikTok. Pattaramon kerap berdadan setiap kali bekerja sebagai tukang sapu. Kondisi itu tentu jarang ditemukan, mengingat profesi ini sering disepelekan.
BACA JUGA :
ABG bergaya hip hop ini pernah kerja jadi tukang sapu jalan, kini bayaran nyanyinya Rp 130 juta
foto: Facebook/คุณ อรุณ
"Orang-orang mengkritik saya karena memakai make-up dalam profesi saya, tetapi mengapa saya tidak bisa terlihat cantik saat bekerja keras? Ini untuk kepuasan saya sendiri," kata ibu dari dua anak tersebut.
Pattaramon kerap membagikan konten menghibur di akun TikTok-nya. Dengan wajah full makeup, dia tak malu membagikan kesehariannya sebagai tukang sapu. Dia malah bangga dan bahagia dengan apa yang dilakukan.
"Jadi saya bilang, tujuan hidup (saya) adalah menjadi cantik… Kita harus membuat diri kita sebahagia mungkin. Ini adalah profesi yang orang tua saya lakukan untuk membesarkan saya, jadi saya bangga akan hal itu," ungkapnya.
foto: TikTok/@241262bp
Penampilan yang glamor kontras dengan tugas harianya seperti menyapu dan mengumpulkan sampah. Tapi hal itu membuat pengikutnya di media sosial menjadi naik, begitu juga dengan penghasilannya.
Dilansir dari The Straits Times, Pattaramon mendapatkan gaji sekitar 12.000 baht (kisaran Rp5 juta) sebulan sebagai tukang sapu jalanan di distrik Chom Thong, Metropolitan Bangkok. Lalu bagaimana dengan Rp22 juta lainnya? Ternyata selain berprofesi menjadi petugas kebersihan, Pattaramon juga aktif menjadi influencer di TikTok.
Di luar tugas hariannya menjadi petugas kebersihan, Pattaramon juga melakukan kegiatan endorse, berjualan, dan mendapat gift setiap kali live di TikTok.
foto: TikTok/@241262bp
Dari total sebagai tukang sapu dan influencer, Pattaramon bisa mendapatkan Rp27 juta per bulan. Pendapatannya itu dianggap sangat cukup untuk menghidupi anak dan orang tuanya.
"Sekarang saya lebih stabil secara finansial. Saya dapat membelanjakan lebih banyak untuk hal-hal kecil seperti memilih pengiriman ekspres saat berbelanja online atau makan enak bersama keluarga saya," kata Pattaramon, yang ditinggal di Bangkok bersama 10 anggota keluarganya.
foto: Facebook/คุณ อรุณ
Kini akun TikTok Pattaramon sudah memiliki 332 ribu pengikut dengan total tanda suka mencapai 5 juta. Dia juga pengikut di akun Facebook yang mencapai 54 ribu pengguna.
Menjadi influencer media sosial telah membantu individu seperti Ms Pattaramon menemukan sumber pendapatan alternatif. Namun begitu, dia berusaha tidak terlena dengan popularitasnya di TikTok itu. Ibu muda ini tetap menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung demi masa depan anak-anak.
"Saya tidak membiarkan popularitas menguasai kepala saya karena suatu hari semuanya bisa hilang," pungkasnya.