Brilio.net - Jakarta masih jadi magnet bagi banyak orang yang ingin mengadu nasib dan mencari penghasilan lebih baik. Harapan untuk mendapat pekerjaan layak kerap jadi alasan utama para perantau datang ke ibu kota dari berbagai daerah.
Namun, realita tak selalu seindah yang dibayangkan. Gaji yang diterima kadang tidak sesuai ekspektasi, bahkan ada yang masih di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta 2024 yang tercatat sebesar Rp5.067.381.
BACA JUGA :
Butuh waktu 40 tahun untuk keluar dari kemiskinan, wanita ini putuskan childfree biar bisa kaya
Seorang wanita membagikan kisahnya bekerja di Jakarta dengan gaji dibawah UMR. Meski berstatus lulusan D3 Akuntansi, ia kini bekerja sebagai admin dengan penghasilan hanya Rp2,5 juta per bulan.
"Jadi gue alhamdulillah dapet kerjaan lagi sebagai admin, tapi gajinya cuma Rp2,5 juta," tulisnya dalam video, dikutip brilio.net dari akun TikTok @hujanhujan58, Rabu (9/4).
"Gue lulusan D3 Akuntansi FYI," lanjutnya.
BACA JUGA :
Terapkan frugal living sejak masih pacaran, pasutri muda ini bisa beli rumah dan mobil di usia 25
TikTok/@hujanhujan58
Rincian Pengeluaran Super Ketat.
Biaya kos menjadi salah satu pengeluaran utama yang tak bisa dihindari setiap bulan. Ia mengalokasikan Rp600 ribu untuk tempat tinggal, jumlah yang terbilang cukup hemat untuk kawasan pinggir Jakarta.
Setiap hari, ia harus menempuh perjalanan dari Depok ke Jakarta untuk bekerja. Ongkos transportasinya mencapai Rp500 ribu per bulan.
Untuk urusan makan, wanita ini menetapkan anggaran super hemat. Ia hanya menghabiskan Rp300 ribu sebulan atau sekitar Rp10.000 per hari, dan itu sudah termasuk kebutuhan sehari-hari.
Tak hanya kebutuhan pokok, ia juga punya tanggungan berupa cicilan gadai. Setiap bulan, ia harus menyisihkan Rp300 ribu untuk membayar cicilan tersebut secara rutin.
foto: freepik.com
Hal yang paling mencuri perhatian publik adalah kemampuannya menyisihkan uang untuk orang tua meskipun kondisi keuangannya sangat terbatas. Ia tetap mengirimkan Rp500 ribu per bulan.
Sebagai bentuk antisipasi, ia juga menyisihkan Rp200 ribu untuk dana darurat. Meski kecil, dana ini sangat berarti untuk berjaga-jaga jika ada keperluan mendadak.
Pengeluaran yang ketat membuatnya hanya bisa menyisihkan sedikit uang untuk ditabung setiap bulan. Meski begitu, ia tetap mencoba mencari celah agar pengeluarannya bisa lebih ditekan tanpa mengorbankan kebutuhan utama.
"Sisa yang aku bisa tabung cuma Rp100 ribu. Menurut kalian ini aku masih boros atau bisa ada yang di-press lagi ya?" tulisnya.
TikTok/@hujanhujan58
Respons dari warganet pun bermunculan, sebagian besar mengapresiasi caranya mengatur keuangan dengan gaji yang terbatas. Namun ada juga yang menyoroti besarnya nominal yang diberikan kepada orang tua.
"waw banget bisa hidup dengan gaji segitu kak. tapi ngasih ortu nya kebanyakan ga sih? soal nya itu dana darurat nya seharusnya lebih lagi," tanya @sahrul_salam66.
Wanita tersebut pun memberi balasan menyentuh hati. Ia meyakini bahwa berbagi dengan orang tua justru menjadi sumber kelancaran rezeki.
"Tapi bukannya rejeki ngalir kalau kita berbakti ke orangtua ka?" balasnya.
Banyak yang mengapresiasi usahanya bertahan di tengah kondisi finansial yang terbatas. Meski ada juga yang memberi saran untuk lebih memprioritaskan diri sendiri.
"Ga boross kok kak.. tp mending yg buat ortu itu buat km aja ga si?? Berbakti ke ortu ga harus tiap bulan km kasi uang. Pentingin diri km sendiri dulu, kalau ada rezeki lebih baru kasih ke mereka," tulis @alexaazyra.
"Ga boros kak, itu malah ngepress bgtt, kamu hebatt bangett udah bisa nge-budget pengeluaranmu segituu, hebaat bgt bisa bertahannn, semangaat ya kakk, semoga rezekinyaa lancarrr terusss," ujar akun @siapaaayaah.
"Kak, jgn merasa cukup di tempat kerja skrg ya. Gaji nya ga makesense sama sekali soalnya. Semoga lekas dpt pekerjaan dgn gaji yg lebih baik ya kak. Semangattt," komentar @giveth_x.