Kisah haru anak satpam yang rela jadi kuli angkut demi ongkos kuliah di UI
  1. Home
  2. »
  3. Wow!
24 Juli 2025 18:30

Kisah haru anak satpam yang rela jadi kuli angkut demi ongkos kuliah di UI

Ia bekerja sebagai kuli angkut di pelabuhan untuk mengumpulkan uang membeli tiket kapal laut. Khansa Nabilah
foto: Instagram/@santosoim

Brilio.net - Perjuangan untuk meraih pendidikan tinggi kerap kali dihadapkan dengan tantangan besar, terlebih bagi mereka yang berasal dari keluarga sederhana. Hal ini dialami Imam, seorang pemuda asal Medan, Sumatera Utara, yang kisahnya mengundang simpati publik.

Imam diterima di Universitas Indonesia, kampus impian banyak orang, namun keberhasilan itu bukan datang dengan mudah. Ia harus berjuang keras, bahkan rela bekerja sebagai kuli panggul demi mengumpulkan biaya keberangkatan ke Jakarta.

BACA JUGA :
Rindu mendiang ayah, kisah wanita Indonesia jumpa pria berwajah mirip ayah di Makkah ini mengharukan


Kondisi ekonomi keluarga yang terbatas membuat Imam tidak bisa langsung berangkat begitu saja. Ayahnya yang bekerja sebagai satpam tentu memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi sang anak.

Setelah menerima kabar bahwa dirinya diterima di UI, Imam tak membuang waktu dan langsung mencari pekerjaan kasar demi mewujudkan mimpinya. Ia bekerja sebagai kuli angkut di pelabuhan untuk mengumpulkan uang membeli tiket kapal laut.

BACA JUGA :
Kisah menyentuh di balik kebakaran Kemayoran, Alquran tetap utuh di musala Al Hasanah

foto: Instagram/@santosoim

"Tahu keterima di Universitas Indonesia (UI), Imam langsung kerja jadi kuli angkut buat beli tiket kapal laut ke Jakarta untuk perjalanan 3 hari di Medan," tulis keterangan dalam unggahan yang membagikan kisah Imam.

Langkah Imam ini bukan semata demi biaya perjalanan saja, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab dan tekad kuat mengejar cita-cita. Ia ingin berdiri di atas kaki sendiri dan membuktikan bahwa latar belakang ekonomi tidak menjadi penghalang.

Imam sejak kecil sudah memimpikan untuk kuliah di jurusan Teknik Perkapalan Universitas Indonesia. Mimpinya terinspirasi dari sang kakek yang dulu bekerja di dunia pelayaran.

"Teknik Perkapalan UI, impian Imam dari kecil. Terinspirasi dari opungnya yang kerja di pelayaran," lanjut narasi dalam unggahan tersebut.

foto: Instagram/@santosoim

Meski perjalanan berat harus dilalui, Imam tak menyerah. Setiap harinya ia habiskan dengan bekerja keras, dibarengi dengan doa yang tak henti dipanjatkan oleh sang ibu.

"Masuk UI aja kagak nyangka," ucap ibunya dengan penuh haru saat mengetahui sang anak lolos ke perguruan tinggi bergengsi itu.

Kabar bahagia itu seolah menjadi jawaban dari semua pengorbanan yang telah dilakukan Imam dan keluarganya. Meski tak pernah menyangka akan diterima, Imam langsung bergerak cepat untuk menyiapkan diri.

"Senangnya keterima UI, Imam langsung cari kerja. Kerja dari jam 12 malam sampai jam 8 pagi," ungkapnya.

Perjuangan Imam pun tak berhenti sampai di situ. Tanpa diduga, ia mendapat perhatian dari dosen sekaligus influencer ternama asal ITB, Imam Santoso.

foto: Instagram/@santosoim

Kehadiran Imam Santoso membawa angin segar dalam kehidupan remaja tangguh tersebut. Ia menawarkan bantuan dalam bentuk beasiswa penuh untuk biaya kuliah dan kehidupan Imam selama di Depok.

"Ikhtiarmu hari ini adalah ikhtiar masa depan, teruslah belajar dan menebar kebaikan," ucap Imam Santoso kepada Imam sebagai pesan dukungan.

Kisah Imam menjadi contoh nyata bahwa kerja keras, ketulusan, dan tekad bisa membuka jalan menuju impian. Ia tak hanya membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukan alasan untuk menyerah, tapi juga menginspirasi banyak orang bahwa setiap perjuangan pasti akan menemukan jalannya.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags