Brilio.net - Konten AI sekarang gampang banget dibuat. Saking gampangnya, berbagai platform berbagi video online, termasuk YouTube, mulai kebanjiran konten jenis ini.
Masalahnya muncul waktu AI dipakai untuk membuat konten pakai wajah atau suara orang lain. Seringnya, tanpa izin dulu dari orangnya. Tentu ini meresahkan, apalagi bagi kreator yang membangun identitas digitalnya.
Menanggapi masalah ini, YouTube tidak tinggal diam. Sebuah fitur baru diluncurkan untuk mengatasi video tiruan atau deepfake.
foto: YouTube
Fitur ini dirancang untuk membantu kreator menemukan dan melaporkan konten yang menggunakan wajah atau suara mereka tanpa persetujuan. Sistem deteksi Deepfake milik Google ini akan bekerja mencari dan menandai video-video yang punya kemiripan.
Tujuannya jelas: memberikan kreator kontrol lebih besar atas identitas digital mereka. Sekaligus, melindungi penonton dari konten manipulasi AI.
Fitur ini tidak langsung tersedia untuk semua orang. Peluncuran ini masih dalam tahap uji coba. Yang pertama kali bisa mengakses adalah para kreator yang sudah tergabung dalam YouTube Partner Program (YPP).
Diungkap brilio.net, Sabtu (25/10) menurut laporan The Verge (23/10/2025), pengguna yang memenuhi syarat akan mendapat pemberitahuan lewat email sebelum bisa mengaksesnya.
Sebenarnya, fitur ini sudah diumumkan tahun lalu dan mulai diuji pada bulan Desember. Dalam prosesnya, YouTube bahkan berkolaborasi dengan Creative Artists Agency (CAA). Lewat kerja sama ini, beberapa tokoh paling berpengaruh di dunia mendapat akses awal ke teknologi tersebut. Tujuannya untuk mengidentifikasi dan mengelola konten AI yang menampilkan kemiripan mereka di YouTube dalam skala besar.
Setelah identitas terverifikasi, para kreator bisa meninjau video-video tidak sah yang dihasilkan AI tadi. Lokasinya ada di YouTube Studio, tepatnya di tab Deteksi Konten (atau tab Likeness).
Dari situ, kreator bisa mengambil tindakan. Kreator dapat mengajukan permintaan agar video dihapus melalui proses privasi Google. Ada juga opsi untuk sekadar mengarsip video tersebut.
Kalaupun nanti berubah pikiran, kreator bisa berhenti menggunakan fitur ini kapan saja. YouTube akan berhenti mendeteksi video AI 24 jam setelah kreator memilih berhenti. Harapannya, langkah ini bisa benar-benar mengurangi konten AI yang memakai wajah atau suara orang tanpa izin.
Cara Menggunakan Fitur YouTube Likeness Detection
foto: YouTube
Kalau mau pakai fitur ini, langkahnya cukup praktis.
1. Buka YouTube Studio. Cari tab "Likeness" yang ada di dalam bagian "Content detection". Nanti akan muncul kode QR di layar. Pindai atau scan kode QR itu pakai smartphone.
2. Otomatis akan diarahkan ke sebuah website khusus. Di website itulah proses verifikasi terjadi. Siapkan foto identitas dan rekam video selfie singkat untuk di-upload.
3. Setelah permintaan disetujui, daftarnya akan muncul. Berbagai video AI dengan wajah atau suara yang terdeteksi oleh YouTube bisa dilihat. Dari sini, kreator bisa memilih: minta YouTube menghapus video itu karena alasan kemiripan, atau minta hapus karena hak cipta.
Recommended By Editor
- Google ungkap kebijakan baru bisa kembalikan YouTuber yang kena ban, ini syaratnya
- 11 Rekomendasi video ASMR nyeleneh ini cocok jadi pengantar tidur, ada 1 jam suara renov rumah
- Bagaimana sih atlet tarkam Bekasi atasi nyeri otot cuma pakai minyak urut herbal? Ternyata ini triknya
- 11 Konten YouTube paling gabut ini absurdnya maksimal, nontonnya bikin senyum-senyum sendiri
- Begini cara YouTube tebak kamu udah dewasa atau tidak pakai AI, emang buat apa sih?
- Google umumkan deretan iPhone dan iPad ini sudah tidak lagi bisa akses YouTube, ada punyamu?
- 7 Makanan yang dijajal IShowSpeed saat live streaming di Indonesia, langsung melek minum beras kencur



