Brilio.net - Penampilan, bagi banyak orang, memang menjadi tolak ukur penilaian terhadap seseorang. Tapi bukan berarti orang yang berpakaian sederhana boleh disepelekan dibandingkan orang yang berpakain serba mewah. Karena pada intinya, yang perlu dihargai adalah pemakainya dan bukan pakaiannya.
Apa yang dilakukan oleh pegawai di showroom mobil di Jakarta ini tampaknya belum mencerminkan sikap menghargai pelanggannya, melainkan lebih menghargai pakaian pelanggannya. Pasalnya hanya karena seorang calon pembeli berpakain kaos polos dan berjaket sponsor merk kendaraan, seluruh pegawai showroom ini mulai dari satpam, tukang parkir hingga SPG-nya mengabaikannya.
Pengalaman berharga ini dialami oleh Ali Muddin, salah seorang warga Depok, Jawa Barat. "Waktu itu sengaja datang ke showroom, udah ada mobil yang diincer dan saya bayar cash, tapi dicuekin. Akhirnya saya dan istri langsung cabut nggak jadi beli di showroom itu," kata Ali kepada brilio.net, Selasa (28/7).
[crosslink_2]
Keesokan harinya, saat melewati sebuah dealer lain, Ali dan istrinya kebetulan berteduh di dealer tersebut sembari menunggu hujan reda.
"Iseng-iseng sambil nunggu hujan reda, ehh langsung disamperin sama sales seniornya. Dikasih tempat duduk dan disediain teh manis hangat, diajak ngobrol dan dilayani dengan sangat baik," ujar Ali.
Melihat kebaikan pegawai di dealer itu, akhirnya Ali bersama istrinya sepakat untuk membeli mobil di tempat tersebut secara tunai transfer hari itu juga tanpa ragu. Dia membeli mobil di situ meskipun spek dan harga yang dibeli lebih tinggi dari yang semula direncanakan.
Kebaikan pegawai dealer membuat Ali dan istrinya tak mengurungkan niatnya untuk membeli mobil di dealer tersebut. "That's the value of hospitality," pungkas Ali.
Recommended By Editor
- Oh, begini caranya bikin si kecil minta sendiri sarapan pagi berbekal sereal bernutrisi nan lezat
- VIDEO: Beda perlakuan yang di dapat si kaya dan si miskin
- Bukan cuma kata nenek, bidan juga setuju pentingnya jamu terstandar pasca persalinan
- Ibu ini tinggal di hutan Blitar berteman hewan liar
- Cukup 5 menit si kecil jadi suka sarapan cuma berbekal sereal? Ini ceritanya
- Mbah Mujito menggelandang sebatang kara usai rumah & istrinya terbakar
- Kisah pilu sepasang kakek nenek, hidup di gubuk dalam kondisi sakit
- Dari Rp 20.000 pendapatannya, Namono gunakan Rp 15.000 bagi pendidikan
- Tinggal di gubug reyot pinggir kali, tiap hari keluarga Namono was-was
- Kisah Anta, rela jadi tukang parkir demi bisa kuliah
- Memilukan, bocah kelas 5 SD ini harus kerja demi biaya sekolahnya
- Meski sudah pikun, Mbah Poniyah tak pernah absen sholat
- Kisah pilu Mbah Poniyah, hidup sebatang kara di gubuk bocor

