Brilio.net - Baru 52 hari menikah, Clara Shinta membuat pengakuan mengejutkan bahwa ia sudah tidak sanggup mempertahankan rumah tangganya bersama sang suami, Muhammad Alexander Assad. Keinginannya itu sempat disampaikan langsung melalui Instagram Story pribadinya.

Mereka sebenarnya baru saja resmi menikah pada 30 Agustus 2025. Clara bahkan kerap membagikan momen mesra bersama Lxa, sapaan sang suami yang sempat membuat banyak warganet iri dengan kehidupan baru mereka.

Di balik potret bahagia itu, tersimpan kisah getir yang perlahan mencuat ke permukaan. Clara mengaku lelah secara emosional setelah terus-menerus menghadapi silent treatment dan sikap dingin dari suami atas hal-hal sepele yang berulang.

Melalui podcast bersama Denny Sumargo, Clara akhirnya mengurai berbagai persoalan yang menjadi sumber keretakan rumah tangganya. Berikut rangkumannya, dikutip dari YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Kamis (23/10).

1. Cara Menyelesaikan Konflik

poin masalah rumah tangga Clara Shinta © berbagai sumber

foto: YouTube/CURHAT BANG Denny Sumargo

Clara bilang sebenarnya permasalahan rumah tangganya dengan Lxa tidak berat, tak ada KDRT apalagi perselingkuhan. Ia bahkan menyebut suaminya orang yang sangat baik.

Hanya saja cara penyelesaian mereka yang buruk. Clara bahkan mengaku masih merasa kekanak-kanakan.

"nggak ada selingkuh, nggak ada KDRT, sangat bertanggung jawab sebagai suami. Jadi memang kita itu hampir sebenarnya nggak ada masalah yang berat. Cuman yang berat itu tuh cara menyelesaikannya sama-sama ego, sama-sama gengsi gitu loh," ungkap Clara.

2. Perbedaan Karakter dan Budaya Jadi Pemicu

poin masalah rumah tangga Clara Shinta © berbagai sumber

foto: YouTube/CURHAT BANG Denny Sumargo

Clara sempat mengungkap bahwa nada bicara suaminya sering membuatnya tidak nyaman. Ia menjelaskan, Alexander memiliki kebiasaan berbicara dengan nada tinggi, sesuatu yang menurutnya cukup sulit diterima.

"nada dia tinggi sama aku waktu awal-awal nikah. Tapi itu aku klarifikasi lagi yaitu culture ya. Jadi karena beliau ini orang Batak dan aku terbiasa dulu tuh mantan aku itu rata-rata itu bukan orang Batak," ujarnya.

Meski sama-sama berdarah Batak, Clara mengaku tidak terbiasa dengan gaya komunikasi yang tegas dan keras. Ia justru lebih nyaman dengan nada bicara yang lembut.

"Aku orang Batak, tapi aku tergolong nggak suka dengerin orang nada tinggi. Aku nggak suka dikerasin orangnya. Suara melengking, nada tinggi," tambahnya.

3. Suami Terlalu Sibuk Nonton Drama Cina

poin masalah rumah tangga Clara Shinta © berbagai sumber

foto: Instagram/@clarashintareal

Salah satu hal yang membuat Clara jengah adalah kebiasaan sang suami yang gemar menonton drama Cina. Menurutnya, kebiasaan tersebut sering membuat perhatian Alexander teralihkan dan membuatnya merasa diabaikan.

"Kalau malam dia suka lihat drama Cina, konflik kita itu aja. Sampai aku bilang 'Mendingan aku jadi drama Cina aja deh daripada aku jadi istri kamu'," papar Clara.

Ia menambahkan bahwa suaminya sebenarnya masih memperhatikan dirinya. Namun perhatian itu sering teralihkan karena Alexander lebih asyik menonton cuplikan drama Cina berdurasi singkat di media sosial.

"Ya liatin aku juga sih, cuma (dia) suka scroll drama Cina yang 30 detik itu," imbuhnya.

4. Perhatian dan Quality Time yang Tak Terpenuhi

poin masalah rumah tangga Clara Shinta © berbagai sumber

foto: Instagram/@clarashintareal

Clara mengaku dirinya tipe pasangan yang sangat membutuhkan perhatian dan kebersamaan. Namun, saat suaminya justru lebih fokus pada tontonan drama, ia merasa kebutuhan emosionalnya tidak terpenuhi.

"Gue orangnya suka diperhatiin, dia perhatiin drama Cina, aku suka quality time, dia tidak memenuhi quality time itu," terang Clara.

"Love language dia physical touch, aku sukanya ngobrol. Misal di mobil nih, dia pegang tangan aku terus dari awal sampai pulang. Tapi nanti enggak lihat aku, nggak ajak ngobrol aku, nontonin drama Cina," tambahnya.

5. Bukan Soal Uang, Tapi Kurangnya Kasih Sayang

poin masalah rumah tangga Clara Shinta © berbagai sumber

foto: Instagram/@clarashintareal

Bagi Clara, rasa dicintai dan dihargai jauh lebih penting daripada kemewahan materi. Ia menilai kurangnya perhatian justru membuat hatinya lelah dan sempat merasa sanggup mempertahankan pernikahan yang baru seumur jagung itu.

"Pah kalau kamu jatuh miskin aku kuat, kamu nggak punya apa-apa aku kuat. Tapi kalau aku nggak disayangi, aku nggak kuat, aku punya kebutuhan untuk disayangi. Aku orangnya bucin, aku haus kasih sayang," kata Clara menirukan ucapannya kepada Alexander.