Brilio.net - Rima Melati meninggal dunia pada usia 82 tahun pada Juni 2022. Semasa hidup, sosoknya dikenal sebagai salah satu ikon perfilman Indonesia sejak era 1950-an. Berbagai film yang dibintangi oleh perempuan bernama asli Marjolien Tambajong ini kerap meraih penghargaan bergengsi dan menjadi bagian penting dalam sejarah sinema nasional.

Tak hanya aktif sebagai aktris, Rima Melati juga menjalani karier di balik layar sebagai produser dan sutradara. Debut aktingnya dimulai melalui film Djuara Sepatu Roda, yang menjadi langkah awal dalam perjalanan panjang sebagai aktris berbakat.

Akting yang kuat dan pesona yang khas menjadikan namanya begitu dihormati di industri hiburan. Hingga kini, film-film lawas yang pernah dibintanginya masih dikenang sebagai karya yang berpengaruh dan bernilai sejarah tinggi.

Tak banyak yang tahu, ternyata Rima Melati adalahh teman sebangku Gusdur. Hal itu pernah diutarakan oleh Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, putri sulung Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur) melalui akun X pribadinya.

“Bu Rima Melati pernah sebangku dengan #GusDur di kelas 1 SMP. Tapi lalu Gus Dur tinggal kelas karena bolos melulu buat nonton di Megaria,” tulis Alissa.

Berikut brilio.net himpun potret lawas Rima Melati saat main film pada Minggu (25/6). Ada yang sudah pernah nonton filmnya?

1. Rima Melati terjun ke dunia akting semenjak tahun 1958, salah satu film terbaiknya adalah 'Violetta' rilis pada 1962.

film lawas Rima Melati © berbagai sumber

foto: YouTube/Kharis Ekky

 

2. Pada 1970, Rima Melati berakting bersama Wolly Sutinah dan Abdul Hadi di film 'Rakit'.

film lawas Rima Melati © berbagai sumber

foto: Wikipedia/Perpusnas (Domain Publik)

 

3. Dalam film 'Bengawan Solo' (1971), Rima Melati beradu akting bersama Tuty S. dan WD Mochtar.

film lawas Rima Melati © berbagai sumber

foto: YouTube/KLANGENAN STUDIO

 

4. Lewat 'Intan Berduri' (1973) Rima Melati sukses meraih kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam Festival Film Indonesia. Di film ini ia berakting bersama Benyamin Sueb.

film lawas Rima Melati © berbagai sumber

foto: YouTube/Materials MVP

 

 

5. Tak heran dengan aktingnya yang mumpuni ia tak pernah sepi job berakting. Ini scene Rima Melati jadi ibu Nick (Rano Karno 'Arini II: Biarkan Kereta Api Itu Lewat' (1989).

film lawas Rima Melati © berbagai sumber

foto: YouTube/Falcon

6. Film 'Wajah Seorang Laki-Laki' (1970) jadi film selanjutnya yang pernah Rima Melati bintangi. Di sini ia berakting dengan Slamet Rahardjo.

film lawas Rima Melati © berbagai sumber

foto: YouTube/Nonton Film

 

7. Rima Melati juga berakting dalam 'Max Havelaar' (Saijah dan Adinda) yang rilis pada 1976, film adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Multatuli.

film lawas Rima Melati © berbagai sumber

foto: YouTube/Taufik Karepsina

 

8. Dalam film ini, 'Kupu-Kupu Putih' (1983), Rima Melati berakting jadi Mama Rosa.

film lawas Rima Melati © berbagai sumber

foto: YouTube/Ian Movie

9. Film selanjutnya adalah 'Yang Djatuh Di Kaki Lelaki' (1971), Rima Melati berakting menjadi Sinta.

film lawas Rima Melati © berbagai sumber

foto: Twitter/@nurdiyansah

Mengenal ulkus dekubitus, penyakit yang diidap Rima Melati sebelum meninggal.

Ulkus dekubitus, juga dikenal sebagai pressure ulcer atau luka baring, merupakan kondisi medis yang terjadi akibat tekanan berkepanjangan pada kulit dan jaringan di bawahnya. Penyakit ini umumnya dialami oleh individu yang memiliki mobilitas terbatas, seperti pasien yang harus berbaring dalam waktu lama di tempat tidur atau duduk di kursi roda tanpa perubahan posisi.

Tekanan yang terus-menerus pada area tertentu, terutama di bagian tubuh yang menonjol seperti punggung, tumit, siku, dan pinggul, dapat menghambat aliran darah ke jaringan tersebut. Jika aliran darah terganggu dalam jangka waktu tertentu, jaringan bisa mengalami kerusakan hingga mati, membentuk luka terbuka yang dalam dan sulit sembuh.

Ulkus dekubitus terbagi dalam beberapa tingkatan, mulai dari kemerahan ringan pada kulit (derajat satu) hingga luka yang melibatkan otot dan tulang (derajat empat). Kondisi ini bisa menyebabkan infeksi serius apabila tidak ditangani dengan tepat dan segera.

Dalam kasus seperti ini, perawatan intensif dan pencegahan sangat penting, termasuk menjaga kebersihan kulit, menggunakan kasur khusus untuk mengurangi tekanan, serta rutin mengganti posisi tubuh pasien agar aliran darah tetap lancar.

Ulkus dekubitus bukan hanya masalah kulit biasa, tetapi bisa menjadi kondisi serius yang memerlukan perhatian medis menyeluruh, terutama pada pasien usia lanjut atau dengan penyakit penyerta.