Fanny Kondoh, seorang content creator, mengenang masa-masa sulit saat mendampingi suaminya, Papa Udon, yang berjuang melawan kanker kandung kemih. Dalam perjalanan ini, Fanny merasakan ketakutan yang mendalam tentang masa depan anaknya tanpa kehadiran sang ayah.

Fanny mengungkapkan kekhawatirannya tentang kemampuannya membesarkan anak sendirian jika suaminya meninggal dunia. Dokter bahkan sudah memperingatkan bahwa waktu yang tersisa untuk Papa Udon sangat terbatas.

"Ya Allah, aku sedekahkan makanan ini demi kesembuhan suamiku. Saat itu, aku baru berusia 29 tahun dan suamiku sudah terdiagnosis kanker. Aku sangat takut untuk memiliki anak," ungkapnya dalam sebuah wawancara di YouTube bersama Denny Sumargo.

Ketika waktu semakin mendekat, Papa Udon meminta Fanny untuk melakukan bayi tabung dan transfer embrio. Dia sangat ingin memiliki keturunan yang dapat menjaga Fanny setelah kepergiannya nanti.

"Akhirnya, aku setuju untuk melakukan transfer embrio. Dokter pun berharap agar anak ini bisa menggantikan posisi papanya dan menjaga mama," jelas Fanny.

Doa terakhir Papa Udon

Beri pesan menyentuh untuk calon anaknya, Fanny Kondoh: Rasulullah juga yatim tapi Allah jaga

foto: TikTok/Denny Sumargo

Beberapa hari setelah proses transfer embrio, Papa Udon meninggal dunia. Sebelum pergi, dia seolah sudah merasakan bahwa proses bayi tabung ini akan berhasil dan ada janin yang tumbuh di rahim Fanny.

"Dia memegang perutku dan berdoa, 'Ya Allah, lindungilah anak dan istriku. Aku siap pergi, tapi tolong jaga mereka,'" kenang Fanny.

Pesan untuk anaknya

Fanny kini sedang hamil anak pertama yang sudah memasuki usia enam bulan. Dalam podcast-nya, dia menyampaikan pesan penuh haru untuk calon anaknya.

"Kazuki, jangan berkecil hati jika terlahir tanpa ayah. Rasulullah juga lahir yatim, tapi Allah selalu menjaganya. Kamu tidak perlu khawatir tentang kasih sayang, karena papamu akan selalu ada di sini untuk kita," ujarnya sambil menahan tangis.

"Mama adalah istri yang dicintai dan bahagia. Insya Allah, Mama akan menjadi ibu yang bahagia untukmu. Allah selalu bersama kita, Nak," tutup Fanny dengan penuh harapan.