Brilio.net - Di era sekarang, apa pun yang menjadi sumber penghasilan bisa kena pajak. Tak terkecuali penghasilan dari kanal YouTube, yang kini menjadi salah satu mata pencaharian digital bagi banyak orang.

Ustaz Abdul Somad ternyata pernah mengalami pengalaman ditagih pajak yang menurutnya tidak semestinya. Pendakwah yang akrab disapa UAS ini mengaku suatu hari dipanggil petugas pajak untuk membayarkan pajak penghasilan dari kanal YouTube-nya.

Entah dihitung dari mana, yang membuat sang ustaz bingung, ia diminta membayar pajak dari penghasilan YouTube-nya. Sebagai warga negara yang taat pajak, UAS pun datang ke kantor pajak untuk mendapatkan penjelasan.

"Saya taat pajak, orang bijak taat pajak. Saya datang sebagai warga negara memenuhi panggilan Kepala Pajak," ucapnya dikutip dari Instagram @hijrahbersamauas, Kamis (28/8).

Petugas pajak kemudian menjelaskan kepada UAS mengenai perhitungan penghasilan yang mereka catat dari kanal YouTube-nya. UAS pun mendengar bahwa penghasilan tersebut diklaim mencapai Rp150 juta per bulan dan diminta untuk membayar pajak.

"Begini ya ustaz, sudah kami cek ternyata pendapatan YouTube satu bulan Rp150 juta, ustaz bayar pajak," kata sang petugas.

Ustaz Abdul Somad ditagih bayar pajak © Instagram

Ustaz Abdul Somad ditagih bayar pajak
© Instagram/@hijrahbersamauas

UAS tak langsung mengiyakan karena merasa tak menikmati uang YouTube tersebut dan mempertanyakan cara perhitungan penghasilannya. Apalagi ia merasa bahwa penghasilan dari YouTube tidak ia nikmati sendiri.

"Bapak cek ke mana duit itu mengalir dari YouTube, tak seperak pun ke rekening saya. Langsung beli beras, beli minyak, beli kompor, dan beli semuanya," imbuhnya.

UAS lantas memanfaatkan momen tersebut untuk memberi pelajaran moral kepada petugas pajak. Ia menekankan pentingnya bersedekah bagi mereka yang mengelola dan menghitung uang masyarakat.

"Saya justru minta kepada pegawai-pegawai pajak bersedekahlah kalian di jalan Allah Subhanahu wa ta'ala, karena kalian menghitung, dan mengumpulkan uang. Kalau kalian tidak bisa bersedekah, zalim, aniaya, neraka jahanam tempat kalian," ucapnya saat ceramah.

Ustaz Abdul Somad ditagih bayar pajak © Instagram

Ustaz Abdul Somad ditagih bayar pajak
© Instagram/@hijrahbersamauas

Meski memberi nasihat tegas, UAS menegaskan nada bicaranya lebih lembut saat berhadapan langsung dengan petugas pajak. Ia memilih menyampaikan pesannya dengan cara yang lebih santai agar tidak menyinggung.

"Cuma ngomongnya nggak sekeras itu, kalau kalian tidak bersedekah kalian masuk neraka jahanam," tuturnya.

Ustaz Abdul Somad merasa adanya ketidakbenaran dalam penagihan pajak tersebut membuatnya seperti difitnah. Ia menekankan pentingnya menjelaskan ketidakadilan atau tuduhan yang tidak sesuai dengan fakta.

"Ketika kita difitnah, dianiaya jangan diam, nanti fitnah merajalela dan jadi dosa orang. Kita musti jelaskan setelah kita jelaskan orang tetap fitnah kita, kita nggak salah lagi," katanya.

Netizen pun ramai menanggapi pengalaman UAS ini dengan komentar bernada heran dan dukungan. Banyak yang mempertanyakan logika penagihan pajak dari penghasilan YouTube yang sudah dipotong sebelumnya.

"Padahal uang masuk rekening itu sudah kena pajak, masih diminta pajak lagi," komentar drh.hamidahahmad

"Padahal pendapatan youtube pas cair kan sudah dipotong pajak, kok kocak orang pajak minta lagi?" ujar @fauzi.01010

"Bener ustadz.ayo kita jangan diem aja dinjek injek pejabat sendiri," kata @imam.4374