Brilio.net - Kabar penahanan pesulap Limbad saat menjalani ibadah umrah di Arab Saudi sempat ramai diperbincangkan warganet. Informasi tersebut mencuat usai komika Abdur Arsyad membagikan ceritanya dalam sebuah podcast.

Namun kini, pihak Limbad akhirnya memberikan klarifikasi atas insiden yang sempat menimbulkan tanda tanya besar tersebut. Kisah sebenarnya pun diungkap secara rinci oleh admin yang mengelola akun Instagram resmi sang pesulap.

Dalam penjelasan yang disampaikan admin tersebut, diketahui bahwa perjalanan spiritual Master Limbad ke Tanah Suci bukanlah yang pertama kali. Bahkan, ia telah empat kali menjalani umrah ke Mekah dan Madinah.

Meski begitu, pengalaman pada umrah ketiganya di tahun 2017 menjadi yang paling membekas. Bukan karena ibadah yang dijalani, melainkan insiden pemeriksaan imigrasi di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.

Pihak yang mewakili Limbad membenarkan adanya kejadian tersebut saat ditanya oleh publik. Mereka memastikan bahwa insiden itu benar-benar terjadi saat Limbad menunaikan umrah yang ketiga.

Limbad klarifikasi kabar ditahan di bandara Arab Saudi © 2025 Instagram

foto: Instagram/@limbadindonesia

"Umrah sudah empat kali, umrah yang ketiga memang betul ditahan di imigrasi di bandara Abdul Aziz," ujarnya, dikutip brilio.net dari KapanLagi pada Rabu (9/7).

Menurut penjelasan tersebut, penahanan itu dipicu oleh penampilan unik sang pesulap yang membuat petugas merasa curiga. Rambut gimbal panjang dan deretan gelang yang menghiasi lengannya menjadi sorotan utama.

Tampilan tersebut rupanya cukup mengganggu standar pengawasan yang diterapkan otoritas imigrasi setempat. Para petugas pun langsung mengambil tindakan lanjutan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Hanya awalnya melihat kedatangan Master aneh karena pakai gelang-gelang dan rambut gimbal," katanya.

Limbad kemudian dipisahkan dari rombongan dan digiring ke ruangan khusus untuk pemeriksaan mendalam. Dalam situasi tersebut, ia didampingi oleh pemandunya atau muthawwif selama menjalani proses klarifikasi.

Selama berada di ruangan, pihak imigrasi mengajukan banyak pertanyaan mengenai identitas pribadi Limbad. Seluruh pertanyaan tersebut dijawab oleh sang pemandu yang telah mendampingi selama perjalanan ibadah.

"Master ada di dalam ruangan bersama muthawwif atau pemandu selama di perjalanan ibadah di Mekah dan Madinah di ruangan khusus imigrasi, banyak ditanya-tanya nama asli, tinggal di mana, pekerjaan atau profesi semua dijawab sama muthawwif-nya," katanya.

Limbad klarifikasi kabar ditahan di bandara Arab Saudi © 2025 Instagram

foto: Instagram/@limbadindonesia

Namun, pihak imigrasi rupanya belum puas hanya dengan jawaban dari pemandu. Penampilan Limbad yang dinilai tidak lazim membuat kecurigaan mereka makin kuat, bahkan berujung pada tuduhan serius.

Petugas menaruh kecurigaan ekstrem pada sosok Limbad karena dianggap berpenampilan mencurigakan. Ia bahkan sempat dituduh sebagai makhluk jahat hingga pengikut ajaran menyimpang.

"Dari pihak imigrasi tidak percaya begitu saja karena dari penampilan sangat aneh, dibilang dajal, setan, iblis, dan penganut satanik," jelasnya.

Untuk memverifikasi apakah benar Limbad seorang Muslim, petugas mengambil langkah tidak biasa. Mereka memutar lantunan ayat suci Al-Quran untuk melihat respons dari sang pesulap.

Alih-alih menunjukkan reaksi aneh atau ketidaknyamanan, Limbad justru terlihat sangat menikmati momen tersebut. Ia mendengarkan seluruh bacaan dengan tenang bahkan sampai tertidur.

"Singkat cerita Master didengarkan dari pihak imigrasi mendengarkan ayat-ayat suci Al-Quran selama 30 juz sampai Master ketiduran karena keasikan mendengarkan ayat-ayat suci Al-Quran," ungkapnya.

Petugas yang semula berharap akan muncul tanda-tanda negatif justru dibuat heran oleh sikap tenang Limbad. Tidak ada reaksi berlebihan seperti yang mereka duga, justru terlihat kedamaian dari sang pesulap.

Limbad klarifikasi kabar ditahan di bandara Arab Saudi © 2025 Instagram

foto: Instagram/@limbadindonesia

Harapan petugas agar ada respons ekstrem dari Limbad sama sekali tidak terwujud. Sebaliknya, pria itu terlihat larut dalam lantunan Al-Quran.

"Berharap dari pihak imigrasi Master akan kepanasan atau kesurupan, tapi nyatanya Master asik dan menikmatinya," katanya.

Tak berhenti sampai di situ, pemeriksaan fisik pun dilakukan dengan sangat teliti. Petugas memeriksa tubuh Limbad, rambut gimbalnya, hingga gigi taring yang menjadi ciri khasnya.

Untuk benar-benar memastikan keislaman Limbad, ia diminta untuk membaca Al-Quran secara acak. Dengan penuh keyakinan, Limbad memenuhi permintaan tersebut.

"Singkat cerita Master disuruh baca Al-Quran secara random oleh pihak imigrasi kalau Master benar orang Muslim. Master dengan senang hati baca Quran secara random Q.S. Ar-Rum sampai kelar dan akhirnya dibebaskan oleh pihak imigrasi dan berpelukan haru," pungkasnya.

Meski kejadian ini berlangsung beberapa tahun lalu, kisahnya kembali mencuat dan menjadi perhatian publik. Klarifikasi yang disampaikan pihak Limbad pun menjadi penjelasan penting di tengah banyaknya spekulasi yang sempat berkembang.