Brilio.net - Sidang perceraian antara Andre Taulany dan Rien Wartia Trigina di Pengadilan Agama Tigaraksa berlangsung dengan ketegangan yang meningkat. Salah satu pemicunya adalah rencana untuk menghadirkan anak mereka sebagai saksi dalam proses hukum tersebut, yang langsung memicu reaksi keras dari pihak Andre.

Fahmi Bachmid, kuasa hukum Andre, menjelaskan bahwa kliennya sangat marah setelah mengetahui anaknya akan dilibatkan dalam sidang. Menurut Fahmi, Andre sama sekali tidak diberitahu sebelumnya bahwa sang buah hati akan dihadirkan untuk bersaksi.

"Makanya Andri marah-marah pada saat anaknya dibawa ke pengadilan untuk menjadi saksi melawan dirinya sendiri," tutur Fahmi Bachmid saat dijumpai di kawasan Jalan Antasari, Jakarta Selatan, Rabu (6/8).

Namun, niat untuk melibatkan anak tersebut langsung dimentahkan oleh pengadilan. Majelis hakim yang memimpin sidang dengan tegas menolak kehadiran anak sebagai saksi sidang perceraian, dan melarang keras keterlibatan anak-anak dalam konflik hukum orang tuanya.

"Ya nggak boleh sama hakimnya ditolak diusir kan, nggak boleh. Nggak boleh anak-anak ikut-ikut yang beginian," terang Fahmi menegaskan keputusan majelis hakim, seperti dilansir brilio.net dari Kapanlagi, Rabu (6/8).

Fahmi menambahkan bahwa bukan hanya Andre yang menolak keterlibatan anak mereka dalam persidangan, namun juga pengadilan secara resmi. Hakim mengambil langkah tegas demi menjaga kepentingan dan kenyamanan psikologis anak yang tidak seharusnya dibawa ke ranah hukum seperti ini.

"Pengadilan melarang, ditolak, disuruh keluar. Nggak, nggak boleh," sambungnya. Ia memuji keputusan tersebut sebagai bentuk perlindungan terhadap hak anak dalam situasi sensitif seperti perceraian.

Menurut Fahmi, keterlibatan anak dalam konflik perceraian tidak dibenarkan dalam sistem hukum yang berlaku. "Tidak boleh seorang anak dilibatkan dalam kasus perceraian," tegasnya.

Keputusan hakim pun memperjelas bahwa jalannya persidangan harus tetap berada dalam koridor hukum tanpa mengorbankan kondisi mental anak. "Dan itu putusan hakim kemarin. Dan itu yang benar," pungkas Fahmi.