Brilio.net - Nama Merince Kogoya tiba-tiba menjadi perbincangan hangat usai didepak dari ajang Miss Indonesia 2025. Gadis asal Papua Pegunungan ini harus terhenti langkahnya bahkan sebelum malam final berlangsung. Meski sebelumnya dia cukup mencuri perhatian publik berkat pesonanya yang unik dan latar belakangnya yang inspiratif.

Keputusan mengejutkan itu bukan disebabkan performanya selama masa karantina, melainkan imbas dari video lama yang kembali viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, Merince tampak mengibarkan bendera Israel sambil melantunkan doa dengan penuh khusyuk.

Unggahan itu sontak menuai reaksi keras dari banyak pihak yang menilai pernyataan Merince tidak peka terhadap isu kemanusiaan global. Pesan yang dia tuliskan pun dinilai terlalu gamblang menunjukkan dukungan terhadap Israel di tengah konflik yang masih berlangsung.

“Giat bagi SION, Setia bagi YERUSALEM, Berdiri bagi ISRAEL, Bangkit bagi Negeri dan Menuai bagi Bangsa-bangsa,” tulis Merince dikutip dari Instagram kogoya_merry, Senin (30/6).

Finalis Merince Kogoya didepak dari Miss Indonesia © Instagram

Instagram/@kogoya_merry

Pihak penyelenggara Miss Indonesia langsung mengambil tindakan tegas dengan memulangkan Merince dari masa karantina pada 26 Juni 2025 malam. Tanpa konferensi pers atau pengumuman resmi, statusnya sebagai finalis otomatis dicabut dari daftar peserta.

Sebagai pengganti, Karmen Anastasya ditunjuk mewakili Papua Pegunungan di ajang Miss Indonesia 2025. Karmen kini resmi masuk sebagai salah satu dari 37 finalis yang tetap melanjutkan kompetisi hingga malam final.

Kabar mengenai diskualifikasi Merince pertama kali disebarkan akun Instagram @sobat_pageant. Banyak netizen yang mendukung langkah tegas dari pihak penyelenggara.

“Miss Papua Pegunungan yakni Merince Kogoya dikabarkan telah dipulangkan kemarin malam dan tidak lagi melanjutkan kompetisi di Miss Indonesia 2025. Hal tersebut imbas dari postingan sosmednya yang mendukung Pro Zi0nis Isr^el dan dokumentasi pengibaran bendera Isra3l di Papua,” tulis akun tersebut.

Sorotan publik semakin menguat setelah netizen menemukan bio Instagram pribadi Merince di akun @kogoya_merry. Dalam profilnya, Merince menulis kalimat “I Stand With Israel” disertai gambar bendera Israel, yang menambah panjang daftar kontroversi.

Finalis Merince Kogoya didepak dari Miss Indonesia © Instagram

Instagram/@kogoya_merry

Menanggapi kecaman yang terus membanjiri media sosial, Merince akhirnya memberikan klarifikasi melalui Instagram Story. Dia menjelaskan bahwa aksinya bukan bentuk dukungan politik, melainkan ekspresi keyakinan spiritual sebagai umat Kristiani yang sedang berdoa dan memberkati.

“Saya hanya menjalankan kepercayaan saya sebagai pengikut Kristus untuk berdoa memberkati… namun video reels saya dua tahun lalu disebarluaskan dengan berbagai macam pendapat yang tidak benar tentang keyakinan saya,” tulis Merince.

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia simbol tersebut dianggap sangat sensitif. Namun bagi Merince, tindakan itu sama sekali tidak berkaitan dengan dukungan terhadap negara Israel maupun ideologi Zionisme.

Dalam unggahan yang sama, Merince juga menyampaikan permintaan maafnya. Dia juga mengakui bahwa posisinya sebagai finalis digantikan secara mendadak akibat tekanan dari opini publik yang memihak Palestina.

"Saya minta maaf kepada masyarakat Papua Pegunungan... posisi saya digantikan dengan hitungan menit karena komentar publik yang Pro Palestina," ungkap Merince.

Merince mengaku bahwa perjuangannya menuju Miss Indonesia bukan perjalanan yang mudah. Dia menyebut bahwa ajang ini bukan sekadar mimpi pribadi, melainkan juga membawa harapan besar dari kampung halamannya di Papua Pegunungan.

Finalis Merince Kogoya didepak dari Miss Indonesia © Instagram

Instagram/@kogoya_merry

Lahir di Wamena, Papua Pegunungan, pada 14 Agustus 2005, Merince kini berusia 19 tahun dan tercatat sebagai mahasiswi jurusan manajemen di Universitas Cendrawasih, Jayapura. Sejak kecil hingga remaja, ia menempuh pendidikan di Papua, mulai dari SD Negeri Inpres Hedam Abepura hingga SMA Negeri 3 Jayapura.

Selama masa sekolah, Merince dikenal aktif dalam berbagai kegiatan akademik dan olahraga. Dia sempat mewakili sekolah dalam ajang Kompetisi Sains Nasional Tingkat Provinsi (KSN-P) serta tergabung dalam tim basket DBL di Jayapura.

Sebelum lolos sebagai finalis Miss Indonesia, Merince berhasil menyingkirkan banyak pesaing dari daerahnya. Selama kurang lebih empat bulan, ia menjalani berbagai persiapan mulai dari latihan, karantina, hingga pembekalan materi ajang kecantikan tingkat nasional.

Namun semua perjuangan itu harus terhenti akibat kontroversi dari jejak digital yang kembali mencuat. Perjalanan panjang yang ia tempuh dengan pengorbanan besar pun kini berakhir lebih cepat dari yang ia bayangkan.