Brilio.net - Aksi sejumlah anggota DPR RI yang berjoget di Gedung Parlemen usai Sidang Tahunan MPR pada Jumat, 15 Agustus 2025, memicu perbincangan hangat di publik. Video itu menuai kritik karena dinilai tidak pantas dilakukan oleh wakil rakyat.
Kekecewaan publik semakin besar setelah muncul kabar bahwa anggota DPR baru saja menerima tunjangan rumah senilai Rp50 juta. Situasi tersebut dianggap tidak menunjukkan empati terhadap rakyat kecil yang tengah berjuang keras memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Dalam rekaman yang viral, tampak sejumlah anggota dewan larut dalam alunan musik yang diputar di ruang sidang. Mereka terlihat berdiri dari kursi masing-masing sambil berjoget mengikuti irama lagu Sajojo dan Fa Mi Re.
foto: YouTube/TVR Parlemen
Komedian senior Indro Warkop ikut memberikan tanggapannya terkait aksi para anggota DPR tersebut. Ia secara terbuka mengaku tidak pernah memilih anggota DPR dalam setiap pemilu yang diikutinya.
“Mohon maaf, saya nggak pernah milih mereka sih. Saya nggak pernah dari dulu milih anggota DPR,” ujar Indro dikutip dari TikTok @emelda_232, Rabu (27/8).
Indro menceritakan bahwa dirinya sempat memiliki harapan besar terhadap beberapa tokoh yang dianggap layak mewakili rakyat. Latar belakang sederhana tokoh-tokoh itu sempat membuatnya percaya akan membawa suara rakyat ke kursi parlemen.
Harapannya pupus setelah melihat perubahan yang terjadi begitu mereka duduk di kursi dewan. Sosok yang awalnya sederhana, menurut Indro, justru berubah dan kehilangan jati diri ketika sudah berada di parlemen.
“Saya melihat ya dari sekeliling saya, seseorang yang sederhana tadi saya pikir dia pantas untuk mewakili rakyat, ketika di sana menjadi tidak sederhana,” ucap Indro.
foto: Instagram/@indrowarkop_asli
Tidak hanya kesederhanaan yang hilang, Indro menilai sebagian anggota dewan juga kehilangan kepedulian terhadap rakyat. Mereka dianggap tidak lagi peka terhadap penderitaan masyarakat yang seharusnya menjadi prioritas utama.
“Kemudian tidak peka dengan penderitaan rakyat, karena kesederhanaan itu hilang,” tambahnya.
Menurut Indro, pandangannya bukan sekadar suara pribadi melainkan suara banyak rakyat Indonesia. Ia menegaskan bahwa rakyat adalah majikan sesungguhnya bagi para anggota dewan karena suara rakyatlah yang membawa mereka ke parlemen.
“Mohon maaf sekali, ini rakyat yang ngomong bukan cuma satu rakyat, kalau rakyat banyak itu majikan Anda, jadi kalau saya sendiri mungkin memang bukan majikan Anda ya,” sindir Indro.
Saat menyinggung tunjangan fantastis yang diterima anggota DPR, Indro menyebut hal itu mencerminkan kurangnya kepekaan terhadap kondisi bangsa. Baginya, usulan semacam itu menandakan jauhnya wakil rakyat dari kenyataan hidup masyarakat.
“Ya itu kan sebetulnya ketidakpekaan, siapapun yang mengusulkan menandai ketidakpekaan terhadap bangsa ini,” pungkasnya.
foto: YouTube/TVR Parlemen
Pernyataan Indro tersebut ternyata sejalan dengan perasaan banyak netizen yang juga melontarkan kekecewaannya. Mereka menilai DPR sudah kehilangan kepercayaan rakyat karena lebih mementingkan kenyamanan pribadi.
“Itulah hebatnya konoha, tidak ada yg milih anggota DPR tapi terpilih,” tulis akun @dennysusanto.
“Memang benar kata om Indro buat apa milih DPR, karna saya juga sudah tak sudi lagi buat milih DPR,” komentar @hermasyah86.
“Sama saya dari dulu tidak pernah milih DPR karena sudah tidak ada kepercayaan,” ungkap @yatinurhayati5709.
“DPR tidak peka dgn penderitaan rakyat. yg penting gaji anggota DPR gede,” tulis @ir.sutrisno.sadono.
Recommended By Editor
- Oh, begini caranya bikin si kecil minta sendiri sarapan pagi berbekal sereal bernutrisi nan lezat
- Profil Bebizie, anggota DPRD Jakarta yang disorot usai pamer liburan ke Eropa saat aksi demo
- Bukan cuma kata nenek, bidan juga setuju pentingnya jamu terstandar pasca persalinan
- Rincian anggaran tunjangan rumah anggota DPR: Negara gelontorkan Rp348 Miliar
- Klarifikasi Sufmi Dasco soal tunjangan rumah DPR Rp50 juta/bulan, lima tahun dapatnya Rp600 juta
- Jelang rencana demo 25 Agustus di DPR, polisi kerahkan ribuan personel dan rantis
- Viral rencana demo besar di Gedung DPR dan Pati 25 Agustus 2025, ini kata aliansi buruh dan BEM SI
- Jerome Polin kritik tunjangan rumah DPR Rp50 juta per bulan, buktikan hitungan matematisnya keliru




