Brilio.net - Komedian Isa Wahyu Prastantyo, atau yang lebih dikenal dengan nama Isa Bajaj, kembali mencuri perhatian publik. Setelah bertahun-tahun vakum dari dunia hiburan, dia memilih menetap di kampung halamannya di Magetan, Jawa Timur. Keputusan ini bukan tanpa alasan. Isa memilih pulang demi merawat ibundanya yang sakit, sebuah keputusan besar yang mengubah hidupnya.

Isa Bajaj telah menetap di Magetan sejak 2,5 tahun lalu. Keputusannya untuk meninggalkan Jakarta bukan hanya karena kondisi ibunya yang harus menjalani cuci darah dua kali dalam seminggu, tetapi juga karena keinginannya untuk menebus waktu yang dulu tidak banyak dihabiskan bersama orang tuanya. Saat masih aktif di dunia hiburan, Isa merasa terlalu sibuk hingga kurang memberikan perhatian pada keluarganya.

Setelah ibunya meninggal dunia pada 19 September 2023, Isa masih belum berencana untuk kembali ke Jakarta. Dia tetap memilih tinggal di Magetan untuk menemani sang ayah yang kini hidup sendiri. Meski banyak cibiran yang dia terima, Isa tidak menyesali keputusannya untuk menetap di kampung halamannya.

Selama tinggal di Magetan, Isa melakukan berbagai usaha untuk menyambung hidup. Salah satu yang dia jalani adalah membuka warung makan. Selain itu, dia juga menjual belut dari sisa dagangan rumah makannya. Perjalanan hidupnya yang sebelumnya sebagai seorang komedian di ibu kota kini berubah drastis menjadi seorang pengusaha kecil di daerah.

alasan isa bajaj pilih tinggal di kampung  © 2025 brilio.net

alasan isa bajaj pilih tinggal di kampung
YouTube/Deddy Corbuzier

"Karena selama saya mulai ke Jakarta dari 2001 kuliah, terus Bajaj, terus kerja, itu saya malah keasyikan, kayak nggak pernah, ya walau Lebaran pulang tuh kayak sekedar pulang aja. Enggak kayak nyenengin ibu saya atau bapak saya saat itu," kata Isa Bajaj dikutip brilio.net dari YouTube Deddy Corbuzier pada Kamis (6/2).

Mengaku dulu tak punya banyak waktu untuk keluarga

Isa menyadari bahwa selama bertahun-tahun bekerja di Jakarta, dia jarang meluangkan waktu untuk benar-benar menikmati kebersamaan dengan orang tuanya. Bahkan, dia merasa hanya pulang kampung sekadar untuk memenuhi kewajiban tahunan, bukan sebagai bentuk perhatian penuh terhadap keluarganya. Kesibukan yang dia jalani membuatnya sering mengabaikan momen-momen berharga bersama orang tua.

"Saya memutuskan pulang itu juga dalam keadaan saya di dunia keartisan juga nggak stabil kayak awal-awal. Saya masih punya tabungan tapi nggak seberapa. Waktu itu ibu sudah cuci darah seminggu dua kali, di 2022 sudah sering ngedrop, jadi harus dibopong, sementara bapak saya sudah nggak kuat buat bopong," kata Isa.

alasan isa bajaj pilih tinggal di kampung  © 2025 brilio.net

alasan isa bajaj pilih tinggal di kampung
Instagram/@isa_bajaj

Keputusan Isa untuk kembali ke kampung halaman juga didorong oleh kondisi ibunya yang semakin memburuk. Saat itu, dia melihat sang ibu semakin lemah dan membutuhkan bantuan lebih intensif. Ayahnya yang sudah lanjut usia tidak lagi mampu mengurus ibunya sendirian. Hal ini membuat Isa mantap untuk meninggalkan kehidupan di ibu kota dan fokus merawat orang tuanya.

"Itu yang menguatkan istri saya, saya waktu itu bingung harus ngomong apa ke istri saya, ngajak pulang dari Jakarta ke sana (Magetan). Saya sempat bolak-balik, ternyata dari bolak-balik itu selain tenaga juga biaya. Terus dia bilang, 'Mau nggak kamu ngurusi ibu terus kita pindah ke sana'," jelasnya.

Awalnya, Isa sempat ragu untuk mengajak istrinya pindah ke Magetan. Dia khawatir keputusan tersebut akan berdampak besar pada kehidupan keluarganya. Namun, tanpa disangka, istrinya justru dengan lapang dada menyarankan agar mereka pindah ke kampung halaman demi bisa lebih dekat dengan ibunda Isa. Hal ini semakin menguatkan niatnya untuk kembali.

Setelah menetap di Magetan, Isa mengaku kehabisan uang karena fokus mengurus sang ibu. Tawaran syuting masih ada, tetapi dia memilih untuk menolak demi tetap bisa mendampingi ibunya hingga akhir hayat. Selama tiga tahun, Isa berusaha menjalani kehidupan baru jauh dari panggung hiburan yang telah membesarkan namanya.

alasan isa bajaj pilih tinggal di kampung  © 2025 brilio.net

alasan isa bajaj pilih tinggal di kampung
Instagram/@isa_bajaj

"Selama tiga tahun saya tolak. Saya merasa salah (kurang mengurusi ibu). Saya terlalu cuek saat saya punya. Setelah sering dikabarin ibu sakit, harus cuci darah, harus transfusi darah. Ibu komplikasi dari diabet, gula, jantung. Ibu baru 69," ungkapnya.

Penyesalan terbesar Isa adalah merasa kurang memberikan perhatian kepada ibunya saat masih memiliki kesempatan. Dulu, dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga tidak menyadari betapa berharganya waktu bersama orang tua. Saat kondisi ibunya semakin memburuk, dia baru menyadari betapa pentingnya peran seorang anak dalam mendampingi orang tua di saat-saat sulit.

Isa juga mengaku pernah berbohong kepada ibunya agar sang ibu tidak merasa khawatir dengan keadaannya. Dia berpura-pura masih memiliki pekerjaan dan tetap mendapatkan penghasilan meskipun kenyataannya dia sudah tidak lagi aktif di dunia hiburan. Meskipun begitu, Isa tetap merasa bersyukur bisa menemani ibunya di saat-saat terakhirnya.

"Meski banyak cibiran sana-sini, dibilang nggak laku. Dibilang saya pulang mau nyalonin jaman itu DPR atau MPR. Bahkan bulan lalu, bupati jadiin salah satu calon untuk wakil bupati. Jadi orang pikir saya pulang kampung ninggalin Jakarta untuk nyari popularitas di bidang politik," bebernya.

alasan isa bajaj pilih tinggal di kampung  © 2025 brilio.net

alasan isa bajaj pilih tinggal di kampung
Instagram/@isa_bajaj

Saat itu, tidak sedikit orang yang meragukan keputusannya untuk meninggalkan dunia hiburan. Banyak yang mengira Isa pulang kampung karena ingin terjun ke dunia politik. Bahkan, ada yang menganggap bahwa dia sengaja meninggalkan Jakarta untuk mencari popularitas dengan cara lain. Namun, Isa dengan tegas membantah semua tuduhan tersebut.

Kini, Isa masih tetap tinggal di Magetan untuk menemani ayahnya yang sudah mulai kesepian. Meski ayahnya masih dalam kondisi sehat, Isa merasa memiliki tanggung jawab untuk tetap berada di sisinya. Keputusannya untuk menetap di kampung bukan hanya karena ibunya, tetapi juga untuk memastikan sang ayah tidak merasa sendiri di usia senja.

"Bapak di pendengaran (bermasalah), tapi secara kesehatan (sehat). Untuk menjaga ibu (sudah selesai), untuk menjaga bapak belum. Saya nemenin bapak saya juga. Bapak sekarang nggak punya temen," jelasnya.