Brilio.net - Tagar #KaburAjaDulu mencuat di awal tahun 2025 sebagai bentuk keresahan generasi muda terhadap kondisi di Indonesia. Ketidakadilan dalam berbagai aspek, termasuk dunia kerja dan politik, membuat banyak anak muda berharap bisa mencari peluang di luar negeri.

Media sosial, terutama platform X (sebelumnya Twitter), menjadi ajang utama penyebaran tagar ini. Para pengguna membahas kesulitan mencari penghidupan di Indonesia, hingga banyak yang menganjurkan pendidikan dan karier di luar negeri sebagai alternatif yang lebih menjanjikan.

Berbagai informasi mengenai beasiswa, peluang kerja, dan biaya hidup di luar negeri turut menjadi perbincangan hangat. Namun, di sisi lain, beberapa pejabat pemerintah mempertanyakan nasionalisme generasi muda yang memilih merantau ke luar negeri demi kehidupan yang lebih baik.

Bunda Corla kritik syarat kerja Indonesia  © berbagai sumber

X/@awesomeposted

Bunda Corla, selebgram yang telah lama tinggal di Jerman, turut menanggapi fenomena ini. Menurutnya, merantau bukan berarti kehilangan rasa cinta terhadap Indonesia, justru semakin jauh seseorang dari tanah air, semakin besar rasa rindu yang muncul.

"Kalau kita di luar negeri, kita selalu ingat tanah air. Jadi kalau ada yang bilang pelarian ke luar negeri itu artinya enggak nasionalis, itu nggak tepat," ujar Bunda Corla dalam sebuah video yang dikutip dari TikTok @muhmdasep_.

Ia memahami alasan mengapa banyak anak muda Indonesia ingin meninggalkan negeri sendiri. Sulitnya mencari pekerjaan serta terbatasnya peluang karier di dalam negeri menjadi faktor utama keinginan mereka untuk hijrah.

"Berita tentang sulitnya cari kerja di Indonesia itu sudah lama dan sampai sekarang tidak ada perubahan. Kalau dibiarkan terus, ekonomi kita tidak akan berkembang karena banyak orang pintar yang tidak bisa bekerja sesuai pendidikannya," ungkapnya.

Bunda Corla kritik syarat kerja Indonesia  © berbagai sumber

Instagram/@corla_2

Bunda Corla juga menyoroti bahwa anak-anak muda Indonesia sebenarnya memiliki otak cemerlang. Sayangnya, kemampuan mereka sering kali tidak dihargai di negeri sendiri, terutama dengan adanya syarat kerja yang dianggap tidak masuk akal.

"Banyak mahasiswa kita yang jago-jago, saat pertukaran pelajar mereka dapat nilai tinggi. Tapi begitu lulus, mereka terbentur dengan persyaratan kerja yang aneh-aneh," katanya.

Ia membandingkan sistem perekrutan kerja di Indonesia dan Jerman. Di Jerman, menurutnya, yang paling penting adalah kemauan untuk bekerja, bukan faktor usia, penampilan fisik, atau pengalaman kerja sebelumnya.

"Di Jerman tidak ada syarat umur atau fisik. Yang penting ada niat dan mau bekerja. Kalau belum pengalaman, nanti diajari," tambahnya.

Di Indonesia, banyak perusahaan menetapkan syarat yang justru merugikan para pencari kerja. Hal-hal seperti tinggi badan dan penampilan fisik sering kali menjadi pertimbangan utama, padahal posisi yang dibuka tidak ada kaitannya dengan hal tersebut.

"Mau jadi kasir, mau kerja di restoran, mau kerja di PT, kenapa harus ada syarat tinggi badan? Emang mau jadi model?" sindirnya.

Bunda Corla kritik syarat kerja Indonesia  © berbagai sumber


TikTok/@lalallaluckym

Menurutnya, persyaratan tersebut justru menjatuhkan harga diri anak muda yang sebenarnya punya kemampuan dan kemauan untuk bekerja. Akibatnya, banyak yang akhirnya kehilangan kesempatan hanya karena tidak memenuhi kriteria yang tidak relevan.

Selain itu, Bunda Corla juga mengkhawatirkan dampak dari minimnya lapangan pekerjaan di Indonesia. Banyak anak muda yang akhirnya tidak memiliki tujuan hidup, hingga terjerumus ke dalam tindakan kriminal atau penyalahgunaan barang terlarang.

"Mereka terlalu lama di rumah, stres, nggak tahu mau ngapain. Akhirnya ada yang mempengaruhi mereka ke hal-hal negatif. Karena apa? Karena kurangnya lapangan kerja," tegasnya.

Ia menyoroti bahwa pemerintah sering menyerukan pembangunan ekonomi. Namun realitas di lapangan masih menunjukkan banyaknya pengangguran yang sulit mendapatkan pekerjaan.

"Selama ini pemerintah teriak-teriak, ayo kita bangun Indonesia, ayo bangun ekonomi. Tapi kenyataannya bagaimana?" tanyanya.

Instagram/@corla_2

Bunda Corla menegaskan bahwa jika pemerintah ingin mencegah generasi muda meninggalkan Indonesia, maka solusinya adalah memperbaiki sistem ketenagakerjaan. Regulasi yang lebih adil, kesempatan yang merata, serta penghapusan syarat kerja yang tidak masuk akal adalah langkah yang perlu segera diambil.

Banyak warganet merasa apa yang disampaikan Bunda Corla benar-benar mencerminkan realitas yang mereka hadapi. Persyaratan kerja yang ketat dan kurangnya kesempatan membuat banyak orang merasa terjebak dalam sistem yang tidak berpihak pada mereka.

"Bunda corla mewakili suara2 hati kami," @sariniiih

"udh syarat bnyak ini itu tpi gaji ga sepadan, di luar negeri syarat ga bnyak ini itu tpi gaji gede,mknnya bnyak yg memilih kerja diluar negeri," @niraawchn

"Yang di omongin bunda corla bner semua, temen aku masuk kerja terhalang sama tinggi badan kasian banget," @maul12220

"Keknya HR se indonesia harus dikasih pembelajaran buat menentukan persyaratan kerja deh," @peyekbayamm