Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, baru-baru ini mengusulkan agar bantuan sosial (bansos) tidak lagi diberikan kepada orang miskin yang sehat dan mampu bekerja. Menurut Budiman, mereka seharusnya diberdayakan dengan pelatihan yang tepat.
"Kami punya ide nih, idenya yang masih sehat-sehat, meskipun miskin, dilatih untuk bisa menjadi lebih produktif. Nanti bantuan sosial, uang tunai difokuskan saja sih untuk lansia, untuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau difabel," ungkap Budiman kemarin.
Budiman menjelaskan bahwa pemberdayaan bagi orang miskin yang sehat akan diarahkan ke sektor bisnis, seperti industri, agar mereka bisa menjadi wirausaha atau pekerja di sembilan sektor, yaitu pangan, energi terbarukan, digitalisasi, industri kreatif, perumahan, pendidikan, pengelolaan, transportasi, dan perikanan.
"Jadi di itu sudah mereka kita petakan di mana (diberdayakannya)," jelas Budiman lebih lanjut.
Budiman juga mengungkapkan bahwa sudah ada dua rapat koordinasi untuk mengimplementasikan ide ini sesuai dengan tugas dan fungsi BP Taskin dalam berkolaborasi dengan pemerintah daerah.
"Seperti dikatakan oleh Pak Prabowo dalam rapat Kabinet Paripurna, sasaran beliau adalah penyerapan tenaga kerja untuk mengatasi kemiskinan, swasembada pangan, swasembada energi, inovasi teknologi, dan peningkatan produktivitas, jadi biar nyambung dengan pemerintah daerah," tambah pria yang dikenal sebagai aktivis 98 ini.
Sebagai informasi, BP Taskin sudah bertemu gubernur Jawa Tengah terpilih, Ahmad Luthfi. Dia memastikan akan ada kerjasama untuk mengentaskan provinsi termiskin kedua di Pulau Jawa.
Budiman menjelaskan bahwa Jawa Tengah adalah provinsi termiskin ke-2 di Pulau Jawa. Hal ini diakibatkan oleh mayoritas masyarakat yang masih bergantung pada sektor agraris.
"Karenanya, kami akan mengajak Pemprov Jawa Tengah untuk memberdayakan masyarakat miskin agar bisa berinvestasi dan berbisnis," kata Budiman.
"Pak Ahmad Luthfi meminta perhatian dari BP Taskin, beliau bertemu dengan beberapa pejabat tinggi di Indonesia dan sehari setelah beliau dilantik nantinya, jika ada program kami siap turun. Pak Gubernur menunjukkan di mana alamat orang miskin di Jateng, kami siap turun," janji Budiman.
Budiman mencatat beberapa persoalan yang dihadapi masyarakat, seperti kebutuhan dasar akan papan dan pangan, serta pendidikan, karena banyak yang putus sekolah.
Kerja Sama dengan Sulawesi Tengah
Selain dengan Jawa Tengah, BP Taskin juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, terkait upaya pengentasan kemiskinan.
Budiman menegaskan bahwa komitmen ini bertujuan untuk membuka peluang kerja bagi masyarakat miskin di Sulteng agar mereka bisa diberdayakan.
"Ada banyak peluang yang dapat dimaksimalkan untuk menyerap masyarakat miskin di Sulteng sebagai tenaga kerja, seperti dari sektor perkebunan komoditas durian dan manggis, pertanian, hingga pertambangan," ungkap Budiman.
Dia juga mengapresiasi program Pemprov Sulteng yang menyekolahkan masyarakat miskin untuk belajar ke luar negeri.
Recommended By Editor
- Viral siswa mengadu ke Prabowo, protes menu lengkuas besar di Makan Bergizi Gratis
- Semprot siswa yang sebut makan siang bergizi gratis tak enak, pernyataan Deddy Corbuzier tuai kritikan
- Bukan cuma kata nenek, bidan juga setuju pentingnya jamu terstandar pasca persalinan
- Penyebab 40 siswa SD keracunan makanan bergizi gratis, human eror?
- Pemerintah berencana tambah anggaran Rp100 Triliun untuk makan gratis, diperuntukkan 82,9 juta orang
- Program makan bergizi gratis dimulai, cek mekanismenya dan target penerima

