Kepala Kantor Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, memberikan klarifikasi terkait isu yang beredar mengenai food tray atau ompreng yang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga mengandung minyak babi. Menurut Hasan, hingga saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ompreng MBG mengandung bahan tersebut.
Dia juga mengundang Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan uji laboratorium guna memastikan apakah ada kandungan minyak babi dalam produk tersebut. Hasan menekankan bahwa langkah ini penting untuk meredakan kekhawatiran masyarakat.
"Sejauh ini kita tidak menemukan (kandungan minyak babi). Jika ada kekhawatiran, mari kita uji. BPOM bisa melakukan pengujian, dan saya sudah berbicara dengan Kepala BPOM tentang hal ini," ungkap Hasan di Kantor PCO Jakarta Pusat pada Selasa, (26/8).
Lebih lanjut, Hasan juga mengajak masyarakat untuk membawa ompreng tersebut ke laboratorium independen untuk pengujian. Dia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu sensitif yang belum terverifikasi kebenarannya.
"Penting untuk tidak mudah percaya pada isu yang belum jelas. Semua ini perlu diperiksa dengan baik," tambahnya.
Sebelumnya, laporan dari Indonesia Business Post menyebutkan adanya investigasi di wilayah Chaoshan, Provinsi Guangdong, China, yang diduga menjadi sumber importir ompreng MBG di Indonesia. Dalam laporan tersebut, ditemukan sekitar 30-40 pabrik yang memproduksi ompreng makanan untuk pasar global, termasuk untuk Program MBG di Indonesia.
Laporan tersebut juga mengklaim adanya praktik pemalsuan label "Made in Indonesia" dan logo SNI pada produk yang sebenarnya diproduksi di China. Selain itu, disebutkan bahwa ompreng tipe 201 yang digunakan diduga mengandung mangan yang tinggi dan tidak cocok untuk makanan asam, serta ada indikasi penggunaan minyak babi atau lard dalam produksinya.
Dalam perkembangan lain, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, juga memberikan pernyataan mengenai dugaan bahan berbahaya dalam ompreng MBG. Dia menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pengecekan mendalam terkait isu ini.
"Kami sedang melakukan check and recheck. Namun, BGN selama ini belum pernah melakukan pengadaan ompreng untuk Program MBG," jelas Dadan saat dihubungi melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa.
Recommended By Editor
- Kreativitas siswa SMA di Lampung ubah pisang menu MBG jadi bolu, cek resepnya yuk!
- Siswa akan dapat Makan Bergizi Gratis selama libur sekolah? BGN angkat bicara
- Bagaimana sih atlet tarkam Bekasi atasi nyeri otot cuma pakai minyak urut herbal? Ternyata ini triknya
- Viral pembagian makanan mentah dalam program MBG di Tangsel, begini kata BGN
- Anggaran Makan Bergizi Gratis tahun depan meningkat jadi Rp217 T, target 82,9 juta penerima
- Kemenkeu tambah anggaran program Makan Bergizi Gratis Rp 100 Triliun
- Rp 3 Triliun untuk program Makan Bergizi Gratis: Apa hasilnya?

