Brilio.net - Jaket hijau ojol yang sobek parah, celana robek, dan sepatu putih lusuh jadi saksi bisu terakhir Affan Kurniawan. Driver ojol berusia 21 tahun itu meninggal usai dilindas mobil rantis Brimob di Pejompongan.

Barang-barang peninggalan Affan diperlihatkan seorang perempuan yang diduga keluarganya. Jaket hijau khas ojol terlihat rusak di bagian punggung bawah dan lengan, bahkan masih ada noda hitam yang membekas jelas.

Kasus Affan Kurniawan ojol tewas Pejompongan © 2025 Liputan6.com

Kasus Affan Kurniawan ojol tewas Pejompongan
© 2025 Liputan6.com/berbagai sumber



Celana panjang yang dipakai Affan juga ikut robek. Sepatu putih yang tampak lecek makin memperlihatkan betapa tragisnya kejadian ini.

Semua barang itu dikeluarkan satu per satu dari kantung plastik, seakan jadi pengingat duka mendalam bagi keluarga.

Affan Sedang Antar Paket

Kasus Affan Kurniawan ojol tewas Pejompongan © 2025 Liputan6.com

Kasus Affan Kurniawan ojol tewas Pejompongan
© 2025 Liputan6.com/berbagai sumber

Nasib tragis dialami Affan saat demo ricuh di Pejompongan. Saat kericuhan terjadi, Affan ternyata tidak sedang ikut demo melainkan bekerja mengantarkan pesanan dari pelanggan.

"Enggak (ikut demo) lagi antar ini paket," ujar kakek Affan, Fachrudin, 73, kepada wartawan di TPU Karet Bivak, dikutip dari Liputan6.com, Sabtu (30/8).

Fachrudin melanjutkan ceritanya. Setelah selesai mengantarkan pesanan customer dan hendak ke tujuan berikutnya, Affan justru terjebak di tengah massa di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat.

"Pas begitu dia keluar, itu sudah nggak bisa keluar lagi, terejebak. Bahkan dia sudah ke pinggir, gitu. Nah pas ibu-ibu dari dalam kena semprotan gas air mata, pada lari keluar, nah bereaksi lah," kata Fachrudin.

"Itulah ketabrak lah," ucap Fachrudin.

7 Polisi Terbukti Melanggar Kode Etik

Divisi Propam Polri memeriksa tujuh anggota Brimob, dalam kasus kematian driver ojol Affan Kurniawan. Akun Instagram Divisi Propam Polri @divisipropampolri menayangkan secara langsung atau live proses pemeriksaan tujuh anggota yang berada dalam mobil rantis.

Identitas para pelaku adalah Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Baraka Y dan Baraka D.

Pantauan Liputan6.com, Jumat (29/8/2025), live di akun Instagram itu bertuliskan “Pemeriksaan Kode Etik Terhadap 7 Personel di Divpropam Polri”. Mereka mengenakan kaos hijau dengan kalimat punggung Titipan Divpropam Polri.

Sorot mata tujuh anggota itu tampak menunduk dan kosong, seolah fokus dengan pemeriksaan dengan suasana hati yang tidak keruan. Mereka berhadapan dengan empat orang berpakaian batik, yang memimpin pemeriksaan.

Sempat terdengar komunikasi dua arah dalam siaran langsung tersebut. Di sekelilingnya, petugas berseragam Propam Polri turut melakukan penjagaan dalam pemeriksaan itu.

FAQ: Perkembangan Terbaru Kasus Affan

1. Apa langkah Komnas HAM di kasus Affan?
Komnas HAM RI lagi pantau langsung kejadian di lapangan dan mau segera kasih rekomendasi ke pihak terkait buat memastikan penanganan yang manusiawi dan sesuai HAM. Mereka juga koordinasi sama Kemen/Lem serta Polri.

2. Apa status pemeriksaan anggota Brimob?
Divpropam Polri udah tetapkan 7 anggota Satbrimob Polda Metro Jaya sebagai terduga pelanggar kode etik. Mereka ditahan (patsus) selama 20 hari, mulai 29 Agustus–17 September 2025. Pengemudi rantis ternyata adalah Bripka R.

3. Sudah ada permintaan maaf dari pihak Brimob?
Iya. Komjen Imam Widodo (Dankorbrimob) menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga Affan dan masyarakat, sekaligus menyerahkan sepenuhnya proses hukum ke Divpropam Polri.

4. Gimana respon keluarga Affan?
Ayah Affan, Zulkifli, bilang cukup disiksa keadilan, yang melakukan kesalahan saja yang ditindak, bukan semua polisi. Kapolri juga bilang ke keluarga, “ya pikir-pikir dulu mau jalur hukum atau gimana — kita tuntaskan semuanya”.

5. Aksi solidaritas bagaimana?

Di Batam: puluhan pengemudi ojol dan Polresta Barelang adain doa bersama, ajakan tetap kondusif.

Di Banten: ratusan driver ojol demo di depan Mapolda, minta transparansi dan keadilan. Kapolda Banten pastikan proses hukum serius ditindaklanjuti.

Presiden KSPI Said Iqbal juga ziarah ke makam Affan di TPU Karet Bivak, ajak penyelesaian damai, dan janjikan bantuan solidaritas dari komunitas buruh.