Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, baru-baru ini mengungkapkan bahwa program-program prioritas pemerintah, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa Merah Putih, akan membuka banyak lowongan kerja baru. Diperkirakan, lebih dari 3,6 juta lapangan kerja akan tersedia dari inisiatif ini.
Salah satu contohnya, program MBG akan memiliki sekitar 30 ribu satuan penyalur makan bergizi, di mana masing-masing akan mempekerjakan 50 orang. "Ada sekitar 30 ribu satuan penyalur makan bergizi gratis, kemudian satuan itu 50 orang pekerja, 1,5 juta pekerja," jelas Menaker Yassierli di kantornya di Jakarta.
Di sisi lain, Koperasi Desa Merah Putih diperkirakan akan menarik lebih banyak tenaga kerja dibandingkan program Makan Bergizi Gratis. Menurut Yassierli, setelah berdiskusi dengan Kementerian Koperasi, total serapan tenaga kerja dari program ini di seluruh Indonesia bisa mencapai sekitar 2 juta orang.
"Kemarin kami silaturahmi ke Kementerian Koperasi, akan ada 80 ribu Koperasi Merah Putih. Kemudian estimasi itu akan menyerap hampir 2 juta pekerja secara total," tambahnya.
Selain itu, program padat karya yang dijalankan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga membutuhkan banyak tenaga kerja. Misalnya, program Sekolah Rakyat yang akan melakukan renovasi untuk 200 sekolah di seluruh Indonesia.
"Terkait lapangan kerja, ada juga program-program yang sifatnya padat karya. Kemarin kita Ratas (rapat terbatas), akan ada 200 sekolah rakyat ditargetkan, dan akan ada renovasi dan seterusnya," ujar Yassierli.
Menurut data Kementerian PU, total anggaran untuk program padat karya di 2025 sebesar Rp 2,5 triliun, dan diharapkan dapat menyerap tenaga kerja hingga 138 ribu orang.
Pada tahun anggaran 2025, program padat karya akan disalurkan melalui unit teknis di lingkungan Kementerian PU, termasuk Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) di 8.000 lokasi. Ini akan menciptakan lapangan kerja di pedesaan melalui rehabilitasi jaringan irigasi tersier untuk mendukung sektor pertanian.
Selanjutnya, ada juga infrastruktur permukiman melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, seperti Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di 299 lokasi, Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) di 463 lokasi, dan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di 301 lokasi.
Juga terdapat pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di 53 lokasi dan Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) yang menjangkau 10 lokasi.
Menaker juga menambahkan bahwa ada program prioritas pemerintah lainnya yang akan membutuhkan banyak tenaga kerja, terkait dengan ketahanan pangan dan hilirisasi. "Terakhir, bagaimana kita memperluas lapangan kerja dari kawasan industri yang sudah ada," tutup Menaker Yassierli.
Recommended By Editor
- Wanita sarjana pendidikan ngeluh susah cari kerja, apply 500 lamaran setahun tapi kalah sama titipan
- Luhut Pandjaitan sebut akan ada 67 ribu lapangan kerja baru tersedia sebelum akhir tahun 2025
- Bukan cuma kata nenek, bidan juga setuju pentingnya jamu terstandar pasca persalinan
- Lepas karier di bank ternama, pria ini pindah ke Australia dan raup gaji fantastis jadi pekerja kasar
- Klaim Istana sebut angka pengangguran turun: Banyak lapangan kerja baru
- Tepis keluhan lapangan kerja minim, Menteri Bahlil: Jangan kufur nikmat

