Hingga tanggal 22 Juni 2025, jumlah jemaah haji yang hilang di Arab Saudi telah meningkat menjadi tiga orang. Kasus terbaru melibatkan seorang jemaah bernama Hasbullah (73) dari rombongan BDJ 07.
Kepala Bidang Pelindungan Jamaah (Linjam) PPIH Arab Saudi, Harun Arrasyid, mengungkapkan bahwa laporan mengenai orang hilang terbaru diterima pada Selasa (17/6). Menurut informasi dari putrinya yang kini berada di Madinah, Hasbullah terpisah dari rombongan pada dini hari, tepatnya pukul 03.00 WAS, di Makkah.
Jemaah haji tersebut menginap di Hotel 709, sektor 7. Saat kejadian, Hasbullah keluar dari kamar hotel tanpa pengawasan keluarganya. Seseorang yang melihatnya kemudian membawanya ke lobi hotel karena ia tidak ingat nomor kamarnya. Namun, saat dicari, ia sudah tidak ada lagi di lobi.
"Berdasarkan laporan dari putrinya yang kini berada di Madinah, bapaknya memiliki riwayat demensia. Ia pernah beberapa kali terpisah, tetapi selalu ada yang mengantarkannya kembali ke kamarnya," jelas Harun dalam konferensi pers di Makkah.
Dua jemaah haji hilang sebelumnya adalah Nurimah Mentajim dari Kloter PLM 19 dan Sukardi bin Jakim dari Kloter SUB 79, yang juga terdeteksi mengidap demensia.
Upaya Pencarian yang Dilakukan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5254220/original/084656500_1750080049-WhatsApp_Image_2025-06-16_at_19.14.57.jpeg)
foto: dok. PPIH 2025
Proses pencarian ketiga orang hilang masih berlangsung. Harun menyatakan bahwa pencarian dilakukan oleh dua tim yang dibentuk oleh PPIH Arab Saudi, yaitu Tim A dan Tim B.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan berbagai instansi, termasuk syarikah, Konsulat Jenderal RI, dan Konsul Haji di Jeddah. Selain itu, pencarian melibatkan petugas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah untuk memeriksa setiap rumah sakit di Makkah dan Jeddah.
"Kami baru saja melakukan pencarian di Muaisyim atau Tsalajah Muaisyim, dan kami melaporkan dengan membawa data-data jemaah tersebut. Namun, hingga saat ini, belum ada titik terang yang kami harapkan," tambah Harun.
Ia juga mengungkapkan bahwa pihak syarikah telah melaporkan kasus jemaah hilang kepada kepolisian Makkah. Proses pencarian terus dilakukan dengan mendatangi setiap hotel yang telah ditinggalkan oleh jemaah haji Indonesia, baik yang sudah pulang ke Tanah Air maupun yang berpindah ke Madinah.
"Namun sampai saat ini, kami belum menemukan titik terang," imbuhnya.
Sampai Kapan Proses Pencarian Jemaah Hilang Dilakukan?
Harun menyatakan bahwa proses pencarian akan terus dilakukan hingga operasional penyelenggaraan haji oleh PPIH Arab Saudi berakhir pada 12 Juli 2025. Jika belum ditemukan, pencarian akan dilanjutkan oleh Konsul Haji dan KJRI di Jeddah.
"Kami mohon doa restu dari masyarakat Indonesia dan seluruh jemaah yang ada di Tanah Suci, semoga dalam waktu dekat, Bapak Hasbullah, Bapak Sukardi, dan Ibu Nurimah dapat ditemukan," kata Harun.
Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar, yang juga Ketua Amirul Hajj, menyatakan bahwa seluruh jemaah haji Indonesia telah menunaikan ibadah haji. "Tidak ada satu orang pun yang tidak melaksanakan ibadah haji," katanya setelah rapat evaluasi di Kantor Urusan Haji, Jeddah, Arab Saudi, pada 16 Juni 2025.
Ini termasuk dua jemaah haji lansia yang hilang dan masih dicari hingga saat ini. "Namun, itu sudah dibadalkan," tambahnya. Dua jemaah haji tersebut hilang sebelum penyelenggaraan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Recommended By Editor
- Sempat terpikir meninggal saat ibadah haji, ini cerita Ivan Gunawan lunasi utang sebelum ke Tanah Suci
- Kronologi pesawat Saudi Airlines rute Jeddah-Jakarta diteror bom, mendarat darurat di Kualanamu
- Bukan cuma kata nenek, bidan juga setuju pentingnya jamu terstandar pasca persalinan
- Dua jemaah haji lansia hilang sejak Mei 2025, ibadah dibadalkan
- Cerita Ivan Gunawan bertekad naik haji setiap tahun, tak akan absen ajak Ruben Onsu
- Jemaah haji Indonesia panen pujian berbagai negara, karena hal ini

