Brilio.net - Tragedi menimpa Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), pada Sabtu malam, 24 Mei 2025. Ia tewas seketika setelah tertabrak mobil BMW ketika mengendarai motor di Jalan Palagan, Kapanewon Ngaglik, Sleman.
Saat hendak putar balik di simpang tiga Dusun Sedan, Argo ditabrak dari belakang oleh mobil BMW dengan nomor polisi B 1442 NAC. Kendaraan itu melaju dari arah yang sama dan tidak mampu mengendalikan kecepatan, menyebabkan Argo terpental dan mengalami luka parah di kepala, bibir, paha, dan lengan.
Kabar kematian Argo sontak membuat publik tersentak, terlebih saat diketahui pengemudi BMW adalah rekan sesama mahasiswa UGM. Pelaku bernama Christianto Pangarapenta Pengidahen Tarigan tercatat sebagai mahasiswa International Undergraduate Program Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM.
Gerakan solidaritas muncul seiring rasa kehilangan dan keadilan yang dituntut netizen melalui tagar #JusticeforArgo. Dukungan itu juga datang dari kampus serta masyarakat luas yang merasa sosok Argo layak dikenang bukan hanya karena kematiannya, tapi juga perjuangan hidupnya.
foto: Instagram/@kawanugm
Ibunda Argo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada UGM dan Fakultas Hukum atas dukungan yang diberikan selama masa sulit ini. Ia mengaku sulit mengungkapkan perasaannya melalui kata-kata.
"Saya tidak bisa berkata-kata, tapi terima kasih kepada UGM, terutama Fakultas Hukum. Terima kasih banyak atas semua dukungan dan apapun yang kalian berikan kepada anak saya," ujarnya dikutip brilio.net dari TikTok @blue.sky1353.
Argo dibesarkan hanya oleh sang ibu selama sebelas tahun tanpa sosok ayah sejak kecil. Melina menegaskan bahwa ia mendidik Argo sendirian sejak sang suami meninggal dunia.
"Benar semua bahwa anak pertama saya ini sebelas tahun hidup tanpa figur ayah. Dan sayalah ibunya yang mendidik hingga saat ini," tuturnya.
Perjuangan Argo sebagai anak sulung dari keluarga sederhana terlihat sejak usia muda. Dalam sebuah wawancara yang dibagikan ulang oleh akun TikTok secrtcutie, Argo membagikan kisah hidupnya yang menyentuh.
Sejak kecil, Argo telah memahami arti tanggung jawab dan keteguhan dalam menghadapi hidup. Ia tumbuh dalam keluarga yang sederhana tanpa kehadiran seorang ayah, namun tetap teguh melangkah bersama sang ibu yang menjadi satu-satunya tulang punggung.
“Keluarga saya termasuk ke dalam golongan keluarga menengah ke bawah, karena ayah saya sudah meninggal dunia sejak tahun 2014. Saat ini, pekerjaan ibu saya adalah seorang pengusaha kue, dan pemasukan keluarga kami satu-satunya berasal dari ibu saya,” ucap Argo.
foto: TikTok/secrtcutie
Tekad Argo untuk meraih pendidikan tinggi tidak pernah goyah meski kondisi ekonomi keluarganya terbatas. Ia berjuang sejak dini dan membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk meraih prestasi.
“Alhamdulillah, saya diterima di Universitas Gajah Mada melalui jalur SNBP atau Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi. Perjuangan saya sudah dimulai dari sejak kelas 9 SMP," terangnya.
Argo bukan hanya dikenal sebagai mahasiswa berprestasi, tetapi juga aktif mengikuti berbagai kompetisi sejak duduk di bangku sekolah. Ia memiliki rekam jejak akademik yang membanggakan meski berasal dari latar belakang sederhana.
“Beberapa kejuaraan yang saya raih di antaranya adalah juara 2 Government Administration City Competition yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Administrasi Pemerintahan Indonesia Pajajaran, serta juara 3 Lomba Debat Bahasa Indonesia oleh Diprolution,” katanya.
Argo bahkan menyampaikan bahwa ia memiliki cita-cita besar menjadi seorang corporate lawyer di masa depan. Keinginan itu menjadi penyemangat utama dalam setiap langkah pendidikannya.
"Saya berharap ingin menjadi corporate lawyer," kata Argo.
foto: TikTok/secrtcutie
Perjalanan akademik Argo mendapat dukungan penuh dari program beasiswa BSI Scholarship yang dikelola oleh BSI Maslahat. Beasiswa ini membantu mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu untuk tumbuh secara akademik maupun karakter.
Argo menjadi salah satu penerima manfaat program tersebut berkat kegigihannya dalam belajar dan semangat kepemimpinannya. Ia dikenal sebagai sosok aktif, visioner, dan penuh dedikasi untuk berkontribusi bagi masyarakat sekitarnya.
Kepergian Argo meninggalkan duka mendalam, namun warisan semangatnya tetap hidup dalam ingatan banyak orang. Kisah hidupnya akan selalu menjadi pengingat bahwa keteguhan hati dan tekad yang kuat mampu mengatasi segala keterbatasan.
Recommended By Editor
- Viral mahasiswa UGM tewas ditabrak BMW, tersangka belum ditahan
- 5 Fakta kecelakaan maut BMW tabrak pemotor mahasiswa UGM hingga meninggal, desak keadilan untuk korban
- Bagaimana sih atlet tarkam Bekasi atasi nyeri otot cuma pakai minyak urut herbal? Ternyata ini triknya
- Mengharukan, induk gajah tak tinggalkan anaknya yang tertabrak truk, begini kronologinya
- Salut! Lamborghininya ringsek, Crazy Rich Surabaya ini belikan mobil baru untuk korban yang dia tabrak
- 4 Fakta kecelakaan maut di Purworejo, 11 tewas usai truk tronton tabrak angkot pembawa ibu-ibu takziah




