Brilio.net - Di tahun 2025 ini, kondisi ekonomi memang terasa makin menantang. Harga kebutuhan pokok terus merangkak naik, peluang kerja makin kompetitif, dan tekanan finansial jadi kenyataan sehari-hari, apalagi buat anak muda yang baru merintis karier. Banyak yang akhirnya harus bertahan dengan gaji pas-pasan, tapi tetap dituntut mandiri dan produktif.

Tapi tenang, punya penghasilan terbatas bukan berarti kamu nggak bisa hidup nyaman. Kuncinya ada di cara mengatur bujet dengan bijak dan realistis. Dengan strategi keuangan yang tepat, kamu tetap bisa menabung, bersosialisasi, bahkan sesekali healing tanpa harus ngos-ngosan di akhir bulan.

Nah, buat kamu yang merasa relate banget dengan kondisi ini, yuk simak tips dan trik mengatur keuangan dari gaji pas-pasan, biar tetap bisa survive dan menikmati hidup di tengah ekonomi yang serba naik, dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Senin (23/6).

Cara anak muda atur bujet idealnya © 2025 brilio.net

Cara anak muda atur bujet idealnya
© 2025 brilio.net/AI/Meta

1. Gunakan rumus bujet 50/30/20, tapi fleksibel

Rumus ini cocok buat jadi dasar pengelolaan uang:

- 50% untuk kebutuhan pokok (makan, transport, sewa, tagihan),

- 30% untuk keinginan (nongkrong, hiburan, langganan streaming),

- 20% untuk tabungan dan investasi.
Kalau gajimu terbatas, kamu bisa ubah jadi 60/20/20 atau bahkan 70/15/15, yang penting tetap sisihkan untuk masa depan.

2. Bedakan ‘butuh’ dan ‘ingin’

Saat ekonomi lagi sulit, penting banget belajar membedakan kebutuhan dan keinginan. Prioritaskan hal-hal esensial dulu. Kalau bisa masak sendiri, hindari jajan berlebihan. Nongkrong boleh, tapi jangan tiap akhir pekan. Bikin jadwal khusus biar nggak kebablasan.

3. Punya catatan keuangan harian

Ini bukan hal ribet kok, cukup pakai aplikasi budgeting gratis atau spreadsheet sederhana. Catat semua pengeluaran, sekecil apa pun, biar kamu tahu ke mana larinya uangmu setiap bulan. Dari situ, kamu bisa evaluasi dan potong pengeluaran yang kurang penting.

4. Cari penghasilan tambahan

Gaji bulanan mepet? Saatnya gali potensi lain. Banyak anak muda sekarang yang punya side hustle—jualan online, freelance, bikin konten, atau bahkan jadi admin media sosial. Manfaatkan skill-mu, sekecil apa pun, karena pemasukan tambahan bisa jadi penyelamat keuanganmu.

5. Hindari gaya hidup ‘FOMO’

Scroll media sosial bisa bikin kita pengin ikut-ikutan gaya hidup orang lain. Padahal belum tentu sesuai kondisi finansial kita. Belajarlah bilang “nggak dulu” kalau memang belum mampu. Kamu nggak harus selalu up to date demi validasi online, yang penting keuanganmu sehat.

6. Bangun dana darurat pelan-pelan

Meski gaji terbatas, tetap penting punya dana darurat. Mulai dari nominal kecil dulu, misalnya Rp50.000–100.000 per minggu. Dana ini sangat berguna saat ada kondisi mendesak seperti sakit, PHK, atau kebutuhan mendadak lainnya.

7. Manfaatkan promo dan diskon

Belanja dengan pintar! Manfaatkan aplikasi cashback, diskon e-commerce, dan promo tanggal kembar. Tapi tetap kontrol agar nggak jadi konsumtif. Ingat, promo itu berguna kalau memang kamu beli barang yang benar-benar dibutuhkan.

8. Edukasi finansial diri sendiri

Anak muda zaman sekarang beruntung karena akses edukasi keuangan sudah luas. Ikuti webinar, podcast, atau akun edukasi finansial di media sosial. Semakin kamu paham cara mengatur uang, semakin besar peluangmu untuk mandiri secara finansial meski gaji belum besar.

Pertanyaan yang sering diajukan mengenai gaji pas-pasan dan tips keuangan anak muda 2025

Cara anak muda atur bujet idealnya © 2025 brilio.net

Cara anak muda atur bujet idealnya
© 2025 brilio.net/AI/Meta

1. Gaji UMR bisa cukup nggak sih buat hidup layak di 2025?

Bisa, asal kamu pintar mengatur bujet dan menyesuaikan gaya hidup. Kunci utamanya ada pada prioritas pengeluaran, hidup minimalis, dan mencari penghasilan tambahan jika memungkinkan.

2. Apakah penting punya tabungan meski gaji kecil?

Penting banget. Tabungan bukan soal jumlah, tapi soal kebiasaan. Sisihkan sedikit dari gaji setiap bulan untuk dana darurat atau kebutuhan mendadak. Konsistensi lebih penting dari besarannya.

3. Lebih baik investasi dulu atau menabung dulu?

Kalau dana darurat belum terbentuk, sebaiknya fokus ke tabungan dulu. Setelah dana darurat aman (idealnya 3–6 bulan pengeluaran), baru mulai alokasikan dana ke investasi jangka panjang seperti emas, reksa dana, atau saham.

4. Gimana caranya tetap bisa nongkrong tanpa boros?

Buat batasan bujet hiburan tiap bulan, misalnya Rp200.000. Pilih tempat yang ramah kantong atau manfaatkan promo. Nongkrong bareng teman nggak harus selalu ngafe—bisa juga piknik di taman atau masak bareng di rumah.

5. Apa aplikasi keuangan terbaik buat pemula?

Beberapa aplikasi populer dan gratis yang bisa kamu coba antara lain:

- Money Lover

- Spendee

- DompetKu

- Catatan Keuangan Harian (by Asyncbite)
Pilih yang antarmukanya kamu suka dan mudah digunakan, supaya kamu bisa konsisten mencatat pengeluaran.

6. Apakah kerja freelance cocok buat nambah penghasilan?

Sangat cocok. Anak muda zaman sekarang bisa memanfaatkan skill seperti desain, nulis, admin, voice over, atau bikin konten untuk jadi freelance. Platform seperti Sribulancer, Projects.co.id, dan Upwork bisa jadi tempat kamu mulai.

7. Apakah boleh ambil cicilan kalau gaji pas-pasan?

Boleh, asal total cicilan bulanan tidak lebih dari 30% penghasilan. Hindari cicilan impulsif, terutama untuk barang konsumtif. Fokuslah ke cicilan produktif seperti laptop kerja, kursus, atau modal usaha.