Kota Niteri di Brasil baru saja melakukan penghormatan yang sangat menyentuh untuk Juliana Marins, seorang turis Brasil berusia 26 tahun yang tragisnya jatuh di Gunung Rinjani. Nama Juliana kini diabadikan dalam sebuah plakat dan jalan di Pantai Sossego, Camboinhas, Niteri, Brasil. Acara peresmian ini berlangsung pada Selasa, 8 Juli 2025, dan dihadiri oleh banyak orang yang ingin memberikan penghormatan terakhir.
Plakat yang dipasang di titik pandang Pantai Sossego bertuliskan, "Juliana mencintai kota Niteri dan ingin menjelajahi dunia, dan bahwa kenangannya akan selalu jadi tanda penghormatan atas segala keindahan." Ini adalah pengingat yang indah tentang semangat petualangan yang dimiliki Juliana.
Wali Kota Niteri, Rodrigo Neves, juga hadir dalam acara tersebut. Ia menekankan betapa pentingnya penghormatan ini, mengingat tempat tersebut adalah salah satu favorit Juliana. "Ini adalah salah satu tempat terindah dan istimewa di Niteri, tempat yang sangat ia cintai dan sering kunjungi," ujarnya dengan penuh emosi.
Keluarga Juliana juga hadir dalam momen bersejarah ini. Mereka mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan yang diterima selama proses pencarian dan pemulangan jenazah Juliana.
"Sangat penting bagi kami untuk berada di sini dalam rangka penghormatan ini, " kata Mariana yang mengakui kehadiran Juliana di pantai dengan ombak yang besar dan matahari yang indah mencerminkan jati dirinya.
Ayah Juliana, Manoel Marins, juga berbagi perasaan mendalamnya. "Meski tragis, penghormatan ini sedikit menghangatkan hati kami. Saya akan sering datang ke titik pandang ini," ungkapnya.
Acara tersebut juga dimeriahkan oleh sekelompok anak muda yang membawakan lagu-lagu spesial untuk mengenang Juliana.
Estela Marins, ibu Juliana, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kasih sayang yang diterima dari teman-teman dan orang-orang yang tidak dikenal. "Kami menemukan penghiburan yang luar biasa karena kami memiliki Tuhan yang memegang tangan kami dan yang juga memegang tangan Juliana," katanya dengan penuh haru.
Penghormatan ini juga dihadiri oleh Ibu Negara Brasil, Janja da Silva, dan Menteri Kesetaraan Ras Brasil, Anielle Franco, yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir pada Juliana. Keluarga memutuskan untuk menguburkan jenazahnya, meskipun awalnya mereka berencana untuk mengkremasinya.
Manoel Marins juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Brasil atas simpati dan perhatian mereka. "Saya ingin mengucapkan terima kasih pada pers yang meliput kasus ini, sehingga masalah ini menyebar ke seluruh Brasil," tuturnya. Keluarga Juliana menggelar dua sesi upacara pemakaman pada Jumat, 4 Juli 2025, satu untuk umum dan satu lagi untuk keluarga dan teman-teman terdekat.
Dengan segala penghormatan ini, diharapkan kenangan akan Juliana Marins akan selalu hidup dalam hati orang-orang yang mencintainya.
Recommended By Editor
- Viral video pemandu Juliana Marins berusaha selamatkan korban di gunung Rinjani
- Kini di-blacklist sementara, ini sosok Ali Musthofa guide Juliana Marins saat mendaki Gunung Rinjani
- Bagaimana sih atlet tarkam Bekasi atasi nyeri otot cuma pakai minyak urut herbal? Ternyata ini triknya
- Investor kabur, proyek kereta gantung gunung Rinjani resmi dihentikan
- Jenazah Juliana Marins tiba di Brasil, keluarga minta autopsi ulang, ini alasannya
- Agam Rinjani dapat donasi Rp1,3 miliar dari warga Brasil berakhir dibatalkan, ternyata karena ini
- Rating hutan Amazon anjlok di Google Maps, ini fakta di baliknya

