Sapi ini sandang predikat sapi paling berat di Indonesia, sempat ditawar Rp500 juta tapi tak dilepas

Brilio.net - Menjelang Idul Adha 2025, perburuan hewan kurban super jadi makin ramai. Dari kambing seharga belasan juta sampai sapi jumbo yang bikin geleng kepala. Tapi di antara banyak sapi kurban, ada satu yang jadi legenda karena ukuran dan kisahnya yang nggak biasa: namanya Rossi.

Sapi jenis Simmental ini bukan sapi sembarangan. Beratnya pernah tembus 1.371 kilogram, bikin dia dinobatkan sebagai sapi terberat di Indonesia versi Asosiasi Peternak dan Pengemuk Sapi Indonesia (APPSI) tahun 2024. Warnanya cokelat krem, tampilannya gagah tapi tetap sehat dan terawat.

Dapat Perlakuan Spesial, Makanannya Full Gizi

foto: Shutterstock.com

Rossi bukan cuma besar, tapi juga dirawat penuh kasih sayang oleh sang pemilik, Bambang Sudarsono. Sapi ini tinggal di peternakan bernama Sumber Ternak Farm, yang berlokasi di Bojong Kulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Pakan sehari-harinya terdiri dari konsentrat khusus sebanyak 20 kilogram, rumput gajah, dan kulit jagung. Semua itu bikin nutrisinya seimbang dan badannya sehat meskipun jumbo.

Selain pakan, hal yang paling krusial dan menjadi perhatian Bambang adalah segi kesehatan. Rossi dirawat di kandang yang bersih agar terhindar dari penyakit seperti Kuku dan Mulut (PMK). Vitamin B kompleks, penguat tulang, vaksin, hingga kandang super bersih juga jadi rutinitas penting buat si Rossi.

Dulu Masuk 750 Kg, Sekarang Jadi Mega Bintang

foto: Shutterstock.com

Rossi awalnya datang ke kandang Bambang dengan bobot “cuma” 750 kilogram. Tapi setelah dirawat selama 3,5 tahun dengan pola makan dan perawatan khusus, bobotnya meledak sampai 1,3 ton.

"Ini 3,5 sampai 4 tahun lah di tempat saya, dan dulu awal mula masuk kandang saya bobotnya sekitar 750 kilogram kalau tidak salah," terang Bambang brilio.net mengutip Liputan6, Kamis (29/5).

Nggak heran kalau dia sekarang sudah tiga kali juara dalam satu tahun terakhir, termasuk kategori ekstrem dan mega bintang.

"Jadi dalam satu tahun ini, sudah mendapat 3 kali juara, dua kelas ekstrem dan satu naik lagi menjadi mega bintang," terangnya.

Sudah Ditawar Rp500 Juta, Tapi Nggak Dilepas

foto: Shutterstock.com

Sapi sekelas Rossi tentu nggak lepas dari incaran kolektor atau pencari hewan kurban kelas atas. Tawaran harga pun berdatangan. Yang tertinggi? Rp500 juta. Tapi Bambang belum mau melepasnya karena masih “sayang banget” sama si Rossi. Meski begitu, kalau ada yang berani nawar Rp700 juta, katanya sih masih bisa dipikir-pikir.

"Kalau tawaran rata-rata di angka Rp500 juta, tapi kayaknya belum berminat. Kalau ada yang berani Rp700 juta bisa dipikir-pikir dulu, karena saya masih sayang sama Rossi ini," katanya.

5 FAQ Seputar Hewan Kurban Jelang Idul Adha 2025

1. Apa perbedaan utama antara sapi lokal dan sapi impor untuk kurban?

Sapi lokal biasanya punya ukuran lebih kecil tapi lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan, sedangkan sapi impor seperti Simmental atau Limousin punya bobot besar tapi butuh perawatan ekstra dan pakan khusus.

2. Berapa umur minimal hewan yang boleh dijadikan kurban?

Untuk sapi, minimal umur adalah 2 tahun dan kambing 1 tahun. Bisa dicek lewat pertumbuhan gigi permanen (poel) yang jadi tanda hewan sudah cukup umur.

3. Boleh nggak hewan kurban yang cacat atau sakit?

Nggak boleh. Hewan kurban harus dalam kondisi sehat, tidak buta, pincang, terlalu kurus, atau punya cacat fisik yang parah. Tujuannya agar ibadah kurban dilakukan dengan sempurna.

4. Kapan waktu terbaik untuk menyembelih hewan kurban?

Penyembelihan dilakukan setelah salat Idul Adha, dan bisa sampai hari tasyrik terakhir, yaitu tanggal 13 Dzulhijjah. Jadi ada waktu 3 hari setelah Idul Adha buat menyembelih.

5. Apakah kurban harus dilakukan sendiri atau bisa diwakilkan?

Boleh banget diwakilkan. Banyak orang menitipkan kurban lewat panitia masjid, lembaga sosial, atau peternakan, asalkan niatnya jelas dan sesuai syariat.