Trik agar lemari tak lembap dan bau tanpa menaruh kapur barus, cukup pakai 3 bahan dapur

Brilio.net - Lemari berfungsi untuk menyimpan pakaian atau barang-barang lainnya agar rumah tetap rapi. Material yang umum digunakan untuk lemari adalah kayu atau plastik. Biasanya, lemari memiliki penutup yang rapat sehingga barang di dalamnya tetap bersih dan tidak mudah terkena debu.

Namun, karena sering dalam keadaan tertutup, lemari berisiko menjadi lembap. Hal ini terutama terjadi di wilayah beriklim tropis seperti Indonesia, di mana kelembapan lemari menjadi masalah yang umum. Kondisi ini juga dapat menyebabkan bau tidak sedap di dalam lemari.

Untuk mengatasi kelembapan dan bau tersebut, kapur barus sering digunakan karena mampu menyerap kelembapan serta menghilangkan bau tak sedap. Namun, bagi yang tidak ingin menggunakan kapur barus, masih ada alternatif lain yang bisa dicoba.

Salah satu trik mengatasi lemari lembap dan bau sempat dibagikan oleh seorang warganet di kanal YouTube Permacrafters. Menariknya, trik ini hanya memerlukan tiga bahan dapur. Berdasarkan pengalaman yang dibagikan, lemari yang sebelumnya lembap dan berbau kini tetap kering dan harum setelah menerapkan cara tersebut.

"The clothes in my drawers and closet started smelling funky in my new place, and I quickly realized we had a moisture problem (Pakaian di lemariku mulai bau busuk (menyengat) setelah pindah ke rumah baru, aku langsung menyadari kalau penyebabnya adalah lembap)," tuturnya, dikutip brilio.net dari YouTube Permacrafters pada Selasa (1/4).

Trik agar lemari tak lembap dan bau andalkan 3 bahan dapur.

Langkah pertama yang harus disiapkan yaitu kantong kain berongga, misalnya berbahan kanvas. Kemudian, isi kain tersebut dengan beras, cengkeh, dan kayu manis secukupnya. Yup, itulah tiga bahan dapur utama untuk mempraktikkan trik agar lemari tak lembap dan bau.

Beras diketahui ampuh bekerja untuk menyerap kelembapan. Sementara cengkeh dan kayu manis akan memudarkan bau tak sedap sekaligus mengeluarkan aroma wangi di dalam lemari.

foto: YouTube/Permacrafters

Ikat kantong kain berisi beras, cengkeh, dan kayu manis tersebut. Setelah itu, letakkan kantong di lemari, baik di sudut ataupun sela-sela pakaian di dalam lemari. Kantong berisi tiga bahan dapur ini bisa diganti secara berkala apabila aroma wanginya sudah mulai pudar.

foto: YouTube/Permacrafters

Wah, meski tanpa kapur barus, lemari tetap bisa dijaga biar tak lembap dan bau pakai bahan-bahan dapur saja, ya? Kalau kamu, punya trik lain atau tertarik mencoba trik ini?

Manfaat kayu manis untuk kesehatan.

Kayu manis telah digunakan secara luas dalam pengobatan tradisional karena berbagai manfaat kesehatannya. Beberapa manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan kayu manis antara lain.

1. Menurunkan kadar gula darah.

Kayu manis telah terbukti membantu mengatur kadar gula darah dengan meningkatkan sensitivitas insulin. Hal ini dapat bermanfaat bagi orang dengan diabetes atau masalah gula darah.

2. Efek anti-inflamasi.

Zat-zat aktif dalam kayu manis memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

3. Menurunkan risiko penyakit jantung.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kayu manis dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan meningkatkan kesehatan jantung, termasuk menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida.

4. Perlindungan terhadap infeksi.

Kayu manis memiliki sifat antimikroba dan antivirus yang dapat membantu melawan infeksi bakteri dan virus. Ini dapat membantu dalam mencegah infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran pencernaan, dan infeksi kulit.

5. Peningkatan sistem kekebalan tubuh.

Kayu manis dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh melalui sifat antioksidannya, yang membantu melawan kerusakan sel dan radikal bebas dalam tubuh.

6. Meningkatkan pencernaan.

Kayu manis telah digunakan untuk membantu meredakan masalah pencernaan seperti perut kembung, mual, dan diare.

7. Mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa dalam kayu manis dapat membantu melindungi otak dari kerusakan yang terkait dengan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.

Meskipun kayu manis memiliki banyak manfaat kesehatan yang potensial, penting untuk menggunakan dengan bijak dan tidak berlebihan, terutama bagi individu yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menambahkan suplemen atau rempah-rempah baru ke dalam dietmu.

Trik menata baju di lemari agar tidak kembali kusut usai disetrika.

1. Lipat dengan teknik yang tepat.

- Gunakan teknik lipatan seperti konmari agar pakaian tetap rapi dan mudah diambil tanpa mengacak yang lain.
- Lipat pakaian sesuai jenisnya, seperti kaos, celana, atau handuk, agar lebih mudah ditemukan.

2. Gunakan hanger untuk pakaian tertentu.

- Kemeja, gaun, jas, dan pakaian berbahan halus lebih baik digantung menggunakan hanger agar tidak mudah kusut.
- Pastikan ada jarak antar pakaian yang digantung agar tidak terhimpit.

3. Susun berdasarkan kategori

- Pisahkan pakaian berdasarkan jenis, seperti pakaian kerja, pakaian santai, atau pakaian tidur.
- Susunan yang rapi memudahkan pencarian tanpa perlu membongkar seluruh isi lemari.

4. Gunakan kotak atau sekat organizer.

- Letakkan pakaian kecil seperti kaus dalam, kaus kaki, dan pakaian tidur dalam kotak atau sekat organizer agar tidak berantakan.
- Menggunakan sekat akan membantu menjaga lipatan tetap rapi.

5. Jangan menumpuk terlalu banyak.

- Hindari menumpuk pakaian terlalu tinggi karena bisa membuat lipatan di bawahnya tertekan dan kusut.
- Lebih baik menyusun secara vertikal atau menggunakan rak tambahan dalam lemari.

6. Pastikan lemari tidak lembap.

- Gunakan silica gel, arang aktif, atau kapur barus untuk menjaga kelembapan lemari agar pakaian tetap segar dan tidak berbau.
- Lemari yang kering mencegah pakaian menjadi lecek akibat udara lembap.

7. Atur posisi dengan baik saat menutup lemari.

- Pastikan pakaian tidak terjepit di pintu atau rak lemari agar tetap dalam kondisi rapi.
- Hindari menekan terlalu keras saat menata agar tidak merusak lipatan pakaian.