Pria pengangguran ini makan gratis 1.095 kali dalam 2 tahun, pakai trik licik di aplikasi pengiriman
  1. Home
  2. ยป
  3. Duh!
20 Oktober 2025 11:30

Pria pengangguran ini makan gratis 1.095 kali dalam 2 tahun, pakai trik licik di aplikasi pengiriman

Seorang pria Jepang ditangkap karena menipu aplikasi pengiriman makanan. Lola Lolita
Ilustrasi pesan antar makanan. (dok. Mart Production/Pexels.com)

Di Jepang, seorang pria berusia 38 tahun bernama Takuya Higashimoto ditangkap setelah melakukan penipuan yang cukup cerdik. Dalam waktu dua tahun, ia berhasil mendapatkan 1.095 makanan gratis dengan memanfaatkan celah di aplikasi pengiriman makanan. Tindakan ini menyebabkan kerugian lebih dari 3,7 juta yen, atau sekitar Rp 408 juta.

Pihak berwenang di Nagoya, Prefektur Aichi, menangkap Higashimoto pada awal Oktober 2025. Ia menggunakan metode yang cukup licik dengan memesan makanan melalui layanan pengiriman nirsentuh dan kemudian mengklaim bahwa makanan tersebut tidak pernah sampai untuk mendapatkan pengembalian uang. Salah satu aksi terbarunya terjadi pada 30 Juli 2025 ketika ia membuat akun baru di aplikasi Demae-can dengan menggunakan nama dan alamat palsu.

BACA JUGA :
Keluh kesah wanita lulusan S2 Psikologi susah cari kerja, lamar kemana-mana ditolak, kini pasrah


Walaupun es krim, bento, dan steak ayam yang dipesannya diantar, ia tetap mengklaim melalui fitur obrolan aplikasi bahwa pesanannya tidak sampai. Ia pun menerima pengembalian dana sebesar 16 ribu yen pada hari yang sama.

Higashimoto, yang telah menganggur selama beberapa tahun, diketahui telah mengoperasikan 124 akun di platform tersebut untuk mendukung aktivitas penipuannya sejak April 2023. Ia sering mendaftar dan membatalkan keanggotaannya dalam waktu singkat.

BACA JUGA :
Tak biasa! Pedagang nasi goreng ini pakai robot untuk masak, definisi kerja cerdas tanpa bikin capek

Kemampuannya untuk tetap tidak terdeteksi membuatnya sulit dilacak. Ia membeli banyak kartu prabayar dan mendaftar dengan nama serta alamat palsu. "Awalnya, saya hanya mencoba trik ini. Saya tidak bisa berhenti setelah merasakan hasil penipuan saya," ungkap Higashimoto kepada polisi.

Menanggapi kasus ini, Demae-can berjanji akan meningkatkan proses verifikasi identitas untuk mencegah penipuan serupa di masa depan. Mereka juga berencana menerapkan sistem peringatan untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan.

Netizen pun terkejut dengan insiden ini. Beberapa dari mereka mengakui bahwa Higashimoto cukup pintar dan rajin dalam membuka banyak akun untuk memanipulasi platform pengiriman. "Kebijakan pengembalian dana mereka perlu ditingkatkan. Terlalu lunak terhadap pelanggan," komentar salah satu netizen.

Kasus penipuan serupa juga terjadi di negara lain. Di China, tiga orang di Provinsi Jiangsu berhasil bertahan hidup dengan hanya 19 yuan di rekening bank mereka selama sebulan dengan cara memesan makanan dan berpura-pura tidak menerimanya untuk mendapatkan pengembalian dana. Mereka pun mendapatkan penanganan dari kepolisian setempat.

Sementara itu, di Amerika Serikat, seorang pria bernama Sayee Chaitanya Reddy Devagiri mengaku bersalah atas keterlibatannya dalam skema pencurian lebih dari 2 juta dolar dari perusahaan pengiriman makanan DoorDash. Ia bekerja sama dengan orang lain untuk memanipulasi sistem dan mendapatkan pembayaran untuk pengiriman yang tidak pernah terjadi.

Dalam skema tersebut, Devagiri menggunakan akun pelanggan untuk melakukan pemesanan bernilai tinggi dan memanipulasi sistem untuk mendapatkan pembayaran untuk pengiriman yang tidak ada. Prosedur ini sangat cepat dan diulang ratusan kali untuk banyak pemesanan palsu.

Source: liputan6.com / Asnida Riani
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang dengan bantuan Artificial Intelligence dengan pemeriksaan dan kurasi oleh Editorial.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags