Wanita ini ngeluh dapat pelayanan buruk saat lahiran pakai BPJS, curhatannya tuai nyinyiran emak-emak
  1. Home
  2. »
  3. Duh!
5 April 2025 10:59

Wanita ini ngeluh dapat pelayanan buruk saat lahiran pakai BPJS, curhatannya tuai nyinyiran emak-emak

Ngeluh biar dapat simpati, ternyata malah tuai nyinyiran. Syeny Wulandari
foto: TikTok/@revidess

Brilio.net - Menggunakan BPJS Kesehatan untuk proses persalinan memang sangat membantu banyak ibu di Indonesia, terutama dari sisi pembiayaan. Biaya yang ditanggung mencakup tindakan medis penting seperti persalinan normal maupun operasi caesar selama sesuai indikasi medis.

Sistem pembiayaan ini berbasis rujukan dan kelas layanan, jadi ada standar tertentu yang ditetapkan pemerintah sesuai kelas yang dipilih. Artinya, pelayanan dan fasilitas tidak bisa disamakan dengan pasien umum yang membayar secara pribadi atau menggunakan asuransi premium.

BACA JUGA :
Heboh iuran BPJS kesehatan naik, Menkes Budi Gunadi beri penjelasan


Namun, masih banyak ibu hamil yang belum sepenuhnya memahami batasan dan mekanisme layanan BPJS saat melahirkan. Hal inilah yang tampaknya dialami oleh seorang wanita yang curhat lewat akun TikTok-nya setelah melalui pengalaman yang disebutnya sebagai “terburuk”.

Dilansir dari akun TikTok @revidess, ia membagikan kisah saat menjalani operasi caesar mendadak karena kondisi gawat janin setelah dua hari mengalami kontraksi. Operasi dilakukan secara cito pada pukul 4 pagi, saat ia sudah dalam kondisi sangat kesakitan.

"Pengalaman terburukku di rumah sakit: melahirkan, bikin mental drop pasca sc," tulisnya dikutip brilio.net dari TikTok @revidess, Sabtu (5/4).

BACA JUGA :
Iuran BPJS kesehatan kelas 1, 2, dan 3 alami perubahan pada Desember 2024, ini daftar tarif terbarunya

foto: TikTok/@revidess

Persalinan Darurat dan Fasilitas yang Terbatas

Saat menahan nyeri hebat, ia mengaku diminta membeli perlengkapan operasi sendiri di luar rumah sakit. Hal ini dikarenakan barang tersebut tidak termasuk dalam tanggungan BPJS.

"Susternya bilang: 'Bu nanti operasi perlaknya cari sendiri di luar ya bu, ga ditanggung BPJS'," katanya.

Meski operasi berjalan lancar dan bayinya lahir dalam kondisi sehat serta langsung menangis, ia merasa kecewa karena tidak mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Ia juga mengeluh karena kebutuhan dasar bayi tidak disiapkan oleh pihak rumah sakit.

"Bu, ini bayinya ya. Ini dedek bayi ga ada popok ya. Ga dicover BPJS," ujar suster menurut pengakuannya.

Kondisi ruang pemulihan yang sempit dan minim fasilitas juga memperburuk suasana hati wanita tersebut. Bahkan ia sempat mendengar suster meminta suaminya membeli air hangat dari luar karena rumah sakit tidak menyediakannya.

"Pak ini istrinya menggigil, cariin teh hangat/air hangat ya pak beli di luar kami ga sediakan," katanya.

foto: TikTok/@revidess

Ia juga menyampaikan kekecewaan karena bayinya tidak dibedong atau dimandikan setelah lahir. Suster hanya membungkus bayi dengan kain sekenanya, sementara permintaan ibunya untuk membersihkan tubuh pasca lahiran pun ditolak.

"Statusnya rawat gabung ya bu. Pasien yang urus sendiri," katanya menirukan jawaban suster.

Tak berhenti di situ, ia bahkan tidak mendapatkan buku catatan lahir. Pihak rumah sakit menyarankan mencatat data di ponsel pribadi, dan menyuruhnya membeli buku KIA secara online.

"Masa saya beli Shopee sekarang? Sampenya kapan, riwayatnya butuh sekarang," ujar wanita itu.

"Ga ada bu," suster menjawab dengan nada jutek.

foto: TikTok/@revidess

Fasilitas ruangan juga dikeluhkan. Tidak ada ventilasi, AC rusak, tidak tersedia kipas angin, dan di luar kamar terlihat barang-barang menumpuk akibat proses renovasi. Membuka pintu terasa seperti mengundang nyamuk masuk, sementara menutup pintu membuat ruangan terasa pengap.

Ia hanya berada di rumah sakit kurang dari 36 jam. Namun, waktu yang singkat itu meninggalkan kesan yang begitu berat baginya.

"Rasanya seperti keluar dari penjara," tulisnya.

Ia mengaku sempat menangis berkali-kali selama menjalani perawatan. Selama 36 jam di rumah sakit, mentalnya benar-benar drop.

foto: TikTok/@revidess

Curhatan tersebut rupanya menimbulkan beragam reaksi dari warganet, terutama para ibu yang juga pernah menjalani persalinan dengan BPJS. Sebagian besar menilai wanita itu kurang melakukan persiapan sebelum melahirkan.

"8 bulan ngandung ga prepare dari buku kia, popok, perlak, kain, dsb? Mau diperlakukan kayak SC berbayar yg 30an juta itu?" komentar akun @intelhery.

"Kalau rawat gabung memang begitu. Keperluan bayi emang orangtua sendiri yg bawa bapak ibu," kata @kartikaniken397.

Komentar lainnya juga mempertanyakan ekspektasinya terhadap layanan BPJS yang memang memiliki keterbatasan. Bahkan ada yang menyindir bahwa harapannya seperti dilayani layaknya pasien VVIP.

"Emang ekspektasi lu apa? Dilayani kaya VVIP gitu?" tulis akun @wulandari_wulan_dari.

"Popoknya ke mana? Buku KIA gratis di puskes kok bisa ga ada. Mungkin krn nakesnya jutek jadi makin menyakitkan," tulis @efrila_aryani.

"Katanya ibunya yg ga siap deh. Bener kalau mau hamil lagi sebaiknya persiapkan dengan matang ya," ujar @tientwins.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags