Brilio.net - Aktor Ammar Zoni kini resmi dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, penjara dengan pengamanan paling ketat di Indonesia. Pemindahan ini menjadi babak baru dalam perjalanan hukum mantan suami Irish Bella itu yang kini berstatus narapidana berisiko tinggi.
Langkah tegas tersebut dilakukan usai Ammar kembali terseret kasus narkoba untuk keempat kalinya. Ia disebut tidak hanya sebagai pengguna, tetapi juga diduga terlibat dalam peredaran narkoba di dalam Rutan Salemba.
BACA JUGA :
Terungkap! Bukan karena vonis, tapi faktor ini jadi penyebab Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan
Kabar pemindahan Ammar Zoni ke Nusakambangan justru tidak diketahui oleh pihak keluarga. Mereka mengaku syok dan merasa terpukul setelah mengetahui berita tersebut dari media, bukan dari pihak berwenang.
Keluarga pun meluapkan curahan hati mereka. Berikut rangkuman brilio.net dari berbagai sumber, Sabtu (18/10).
1. Aditya Zoni Syok
BACA JUGA :
Model berambut ala emo ini jadi aktor top tapi kini dipenjara, 9 potret lawasnya bikin pangling
foto: Instagram/@real_aditya1
Kabar pemindahan Ammar Zoni ke Nusakambangan membuat sang adik, Aditya Zoni, tak bisa menyembunyikan rasa kagetnya. Ia mengaku sangat terpukul saat mengetahui sang kakak harus mendekam di penjara dengan tingkat keamanan paling tinggi di Indonesia.
“Sumpah, tangan gue gemeteran. Gue kaget, gue syok banget dan sampai sekarang gue masih memikirkan soal dia,” jelas Aditya Zoni dikutip dari channel YouTube Reyben Entertainment, Sabtu (18/10).
Aditya merasa perlakuan terhadap kakaknya terlalu berlebihan dan tidak manusiawi. Ia menilai Ammar bukanlah sosok kriminal besar seperti yang digambarkan.
“Abang saya itu bukan penjahat kelas kakap, abang saya itu bukan kartel-kartel seperti di Meksiko. Kok, jahat banget ya abang saya diperlakukan seperti itu,” ujarnya.
2. Sebut Ammar Hanya Korban Sistem
foto: Instagram/@real_aditya1
Dalam curahan hatinya, Aditya menilai Ammar hanyalah korban dari sistem hukum yang keras terhadap pengguna narkotika. Ia merasa kakaknya tidak seharusnya diperlakukan seperti pelaku besar.
“Bang Ammar itu ikan teri yang jadi korban, yang jadi korban di sistem ini gitu loh, ya kan?” tuturnya.
“Terus, inilah apa bandar-bandar besarnya, ya, sekarang mereka mungkin ketawa-tawa di luar,” sambungnya.
3. Harusnya Direhabilitasi
foto: Instagram/@real_aditya1
Aditya juga menyoroti kondisi kakaknya yang disebut sudah berada pada tahap kecanduan berat. Menurutnya, Ammar seharusnya mendapatkan perawatan rehabilitasi, bukan hukuman penjara.
“Bang Ammar itu sakit karena narkotika, yang seharusnya dibina, yang seharusnya dimasukkan ke rehabilitasi. Satu, dua, sudah berjalan kan. Oke, ketiga kalinya kena lagi. Ya itu berarti sudah sakit akut,” tegas mantan suami Yasmine Ow itu.
Ia menambahkan, kesehatan mental Ammar seharusnya menjadi prioritas utama. Pemindahan ke lapas justru dikhawatirkan memperburuk keadaannya.
“Ya betul-betul harus dijaga mentalnya. Dijaga juga sama psikolognya gitu loh. Sudah benar harus direhab. Ini malah ditaruh di lembaga pemasyarakatan,” sambungnya.
4. Kuasa Hukum Soroti Perlakuan Tak Manusiawi
foto: YouTube/Reyben Entertainment
Kuasa hukum Ammar Zoni, Jon Mathias, juga angkat bicara mengenai perlakuan terhadap kliennya. Ia menyebut pemindahan Ammar ke Nusakambangan dilakukan dengan cara yang menyedihkan dan tidak pantas.
“Ya menyedihkan sekali, ya itulah kubilang, Ammar ini tingkat Polsek diperlakukan seperti itu, seperti teroris besar,” ujar Jon Mathias, Kuasa Hukum Ammar Zoni saat jumpa pers secara daring.
5. Anggap Perlakuan Seperti Pelanggaran HAM
foto: Direktorat Jenderal Pemasyarakatan via KapanLagi
Jon Mathias juga menilai cara aparat memperlakukan Ammar saat dipindahkan sudah melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Ia menyoroti tindakan memborgol tangan dan menutup mata Ammar dengan kain hitam di depan media.
“Seperti pelanggaran HAM menurut saya, karena dirantai, diborgol, kemudian diundang media ramai-ramai untuk narasikan dia diberangkatkan dikawal dengan kepala tertutup. Nah ini yang sangat kita sesalkan,” papar Jon Mathias lagi.
6. Sebut Perlakuan Terlalu Berlebihan
foto: Direktorat Jenderal Pemasyarakatan via konteks_newstaiment
Menurut Jon, publik dan penggemar Ammar merasa tindakan aparat berlebihan. Ia menyebut Ammar diperlakukan seolah seperti bandar besar, padahal kasusnya tidak sebanding dengan koruptor yang merugikan negara.
“Iya kalau menurut saya menurut masyarakat, fansnya Ammar itu kan ada 20 juta, banyak yang WA (WhatsApp) ke saya itu banyak masyarakat yang mengatakan itu berlebihan. Seharusnya kalau yang begitu itu, bener-bener Ammar ini kartel besar. Seharusnya itu diberikan kepada narapidana koruptor yang merugikan uang negara triliunan. Nah ini harusnya itu yang diberikan seperti itu supaya ada efek jera sehingga orang nggak berani lagi korupsi,” jelasnya.
7. Soroti Asas Praduga Tak Bersalah
foto: Direktorat Jenderal Pemasyarakatan via KapanLagi
Jon Mathias menegaskan seharusnya pemindahan Ammar ke Nusakambangan menunggu proses hukum berjalan. Ia menilai tindakan itu melanggar asas praduga tak bersalah yang wajib dihormati.
“Berarti ini asas praduga tak bersalah berarti kan harus dihormati dulu. Diproses ke persidangan dulu. Kalau di sidang nanti terbukti Ammar melakukan itu secara sah dan meyakinkan oleh hakim, itu baru dia dikirim ke Nusakambangan karena sudah terbukti dia melakukan perbuatan yang dituduhkan,” tuturnya.