Brilio.net - Seorang bocah berwajah Arab dengan kemampuan vokal luar biasa tumbuh di lingkungan yang kental dengan nuansa seni musik. Sosok tersebut adalah Ahmad Albar, putra dari Syech Albar, tokoh legendaris musik gambus di Indonesia. Tidak banyak yang menyangka bahwa bocah ini akan membentuk jalur karier yang berbeda jauh dari sang ayah, namun tetap meninggalkan jejak yang kuat di industri musik.
Syech Albar sendiri lahir di Surabaya pada tahun 1908 dan telah menunjukkan ketertarikan terhadap musik gambus dan rebana sejak usia dini. Meski begitu, kecintaan terhadap musik tidak selalu mendapat restu dari lingkungan keluarga. Alat musik miliknya bahkan kerap dibuang oleh ayahnya, sehingga harus dimainkan secara sembunyi-sembunyi.
BACA JUGA :
Bocah berwajah Arab, ternyata ayahnya pimpinan musik gambus, kini jadi rocker legend
Perjalanan tersebut menjadi awal dari kisah dua generasi musisi yang berkembang di jalur berbeda, namun tetap memiliki akar kuat dalam dunia seni.
ahmad albar ayah pimpinan musik gambus
Facebook/Indonesia Masa Lampau
BACA JUGA :
Dikira anak padahal istri, ini 11 pesona Dewi Sri Astuti selisih usia 37 tahun dengan Ahmad Albar
Momen berkesan datang ketika sang ayah, Syech Albar akhirnya luluh setelah mendengar suara merdu anaknya di tengah kondisi sakit. Sejak saat itu, dia diizinkan menekuni dunia musik. Perjalanan bermusiknya membawa Syech Albar mendirikan orkes gambus bernama Al Wathon yang dikenal dengan lagu-lagu bernuansa Arab seperti Zahrotoel Hoesoen.
Lagu Zahrotoel Hoesoen membawa ciri khas suara rendah dengan irama rumba dan berbagai alat musik tradisional, termasuk biola. Lagu ini merupakan salah satu rekaman dari label His Master’s Voice yang berhasil dirilis pada 1937. Rekaman tersebut menjadi bukti eksistensi Syech Albar dalam dunia musik gambus era itu.
ahmad albar ayah pimpinan musik gambus
YouTube/Penjelajah Waktu
Ahmad Albar atau yang akrab disapa Iyek, mengembangkan bakat musiknya sejak kecil, berbeda dari sang ayah. Dia membentuk band pertamanya, Bintang Remaja, di usia 12 tahun. Saat band itu bubar dua tahun kemudian, Iyek mulai serius mengasah kemampuannya dengan grup Kuarta Nada.
Ketertarikan Iyek pada musik membawanya hingga ke Belanda, tempat dia terus belajar dan tampil dalam berbagai acara. Salah satu langkah penting dalam kariernya adalah bergabung dengan grup musik Take Five pada 1966, yang memantapkan kemampuannya sebagai vokalis.
ahmad albar ayah pimpinan musik gambus
nstagram/@aialbar
Pada 1973, Ahmad Albar kembali ke Indonesia dan bersama Ludwig Lemans membentuk God Bless. Grup ini membawa musik progresif rock ke panggung Indonesia, menghadirkan gaya yang berbeda dan menginspirasi generasi muda. Penampilan pertama God Bless di Taman Ismail Marzuki menandai awal perjalanan sukses mereka.
God Bless mencapai puncak popularitas saat menjadi pembuka konser Deep Purple di Indonesia pada 1975. Momen ini menjadi tonggak penting dalam karier Ahmad Albar, membuat namanya semakin dikenal di Tanah Air. Meski mengalami berbagai rintangan, God Bless tetap menjadi ikon musik rock di Indonesia.
Selain God Bless, Ahmad Albar juga sempat membentuk Duo Kribo bersama Ucok Harahap. Grup ini menghasilkan beberapa karya fenomenal dan bahkan diadaptasi menjadi film drama aksi berjudul Duo Kribo pada 1978. Meski tak bertahan lama, Duo Kribo membuktikan dedikasi Ahmad Albar dalam dunia musik.
ahmad albar ayah pimpinan musik gambus
Instagram/@achmadalbar.official
Nama God Bless sendiri memiliki sejarah unik. Inspirasi nama tersebut datang dari kartu ucapan di rumah Camelia Malik, adik Ahmad Albar, yang bertuliskan “May God Bless You”. Sejak saat itu, God Bless tidak hanya menjadi nama grup musik, tetapi juga simbol perlawanan terhadap kemapanan, semangat kebebasan, dan gaya hidup rock.
Kisah Ahmad Albar dan sang ayah Syech Albar menunjukkan bahwa meskipun lintasan hidup mereka berbeda, cinta pada musik tetap menjadi benang merah yang menyatukan. Dari musik gambus hingga rock progresif, keluarga Albar membuktikan bahwa seni adalah warisan abadi.
Rumah Tangga Ahmad Albar yang Harmonis Meski Beda Usia 37 Tahun, Anak Bungsu Sudah Besar
Potret kehidupan rumah tangga Ahmad Albar dan sang istri kerap mencuri perhatian publik. Meski terdapat perbedaan usia hingga 37 tahun, keharmonisan pasangan ini tetap terjaga dengan baik. Hubungan yang dijalin selama bertahun-tahun tersebut tampak stabil dan jauh dari gosip miring.
foto: Instagram/@dewiye04
Rumah tangga mereka dikaruniai seorang anak bungsu yang kini sudah beranjak besar. Kehangatan keluarga ini terlihat jelas dalam sejumlah momen kebersamaan yang diabadikan melalui berbagai foto. Dalam potret yang beredar, Ahmad Albar tampak menikmati perannya sebagai ayah meski usianya tidak lagi muda.
Kebersamaan yang terjalin dalam keluarga ini menjadi sorotan karena mampu menunjukkan bahwa jarak usia bukanlah hambatan dalam menciptakan rumah tangga yang harmonis. Tampilan sederhana namun penuh kehangatan membuat banyak orang kagum pada kehidupan pribadi musisi legendaris tersebut.