Pembelaan Wali Kota Prabumulih: Anaknya naik mobil karena hujan dan tidak menyetir sendiri
  1. Home
  2. ยป
  3. Serius
19 September 2025 10:30

Pembelaan Wali Kota Prabumulih: Anaknya naik mobil karena hujan dan tidak menyetir sendiri

Wali Kota Prabumulih, Arlan, minta maaf terkait insiden mobil anaknya. Editor
foto: Instagram/lentera_prabumulih

Wali Kota Prabumulih, Arlan, baru-baru ini meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Prabumulih, terkait kontroversi yang muncul akibat pencopotan Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah. Kasus ini berawal ketika putri Arlan terlihat membawa mobil ke sekolah.

Permintaan maaf tersebut disampaikan Arlan setelah memberikan keterangan di Inspektorat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prabumulih serta Roni Ardiansyah juga hadir untuk memberikan penjelasan.

BACA JUGA :
Hasil temuan mengejutkan Kemendagri soal pencopotan Kepsek SMPN 1 Prabumulih


"Saya ingin mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Prabumulih. Saya mengakui kesalahan saya dalam kejadian ini dan juga meminta maaf kepada Pak Roni, Kepala SMP Negeri 1," ujar Arlan dalam konferensi pers di Jakarta Pusat pada 18 September 2025.

Arlan kemudian menjelaskan kronologi kejadian. Menurutnya, insiden tersebut terjadi pada 5 September 2025, yang kebetulan adalah hari libur nasional. Dia menjelaskan bahwa anaknya bersama teman-teman mengikuti latihan drum band yang berjarak sekitar 150 meter dari sekolah, namun hujan deras mengguyur Prabumulih.

"Pada hari itu, hujan sangat lebat. Anak saya dan teman-temannya kembali ke sekolah. Dia ditelepon oleh guru bahwa jika mau turun bisa masuk lewat mobil. Anak saya diantar oleh sopir, bukan menyetir sendiri. Begitu dia keluar dari mobil, selesai," jelasnya.

BACA JUGA :
Tak cuma minta maaf, Wali Kota Prabumulih beri motor untuk kepala sekolah dan satpam, ini 9 potretnya

Arlan juga menegaskan bahwa anaknya tidak pernah menyetir mobil sendiri ke sekolah. "Selalu ada sopir yang mengantar anak saya ke sekolah. Tidak pernah anak saya membawa mobil atau apapun ke sekolah," tegasnya.

Dia menambahkan bahwa peristiwa ini menjadi pelajaran penting baginya sebagai kepala daerah dan orang tua. "Tanpa kejadian ini, saya mungkin tidak bisa mengontrol diri. Namun, saya berusaha mengambil hikmah dari situasi ini," tutup Arlan.

Source: liputan6.com / Lia Harahap
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang dengan bantuan Artificial Intelligence dengan pemeriksaan dan kurasi oleh Editorial.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags